Teknologi Hujan Buatan Bisa Cegah Banjir, Begini Caranya

Rabu, 9 Oktober 2019 05:55 WIB

Sebuah helikopter menjatuhkan air hujan buatan saat kebakaran hutan di Orange, California, 9 Oktober 2017. REUTERS/Mike Blake

TEMPO.CO, Jakarta - Teknologi modifikasi cuaca (TMC) atau hujan buatan garapan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi atau BPPT bukan hanya untuk meredakan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) saja.

Namun, menurut Deputi Bidang Teknologi Pengembangan Sumber Daya Alam BPPT Yudi Anantasena teknologi hujan buatan juga bisa digunakan untuk mencegah banjir.

"Pada prinsipnya sama dengan modifikasi cuaca, untuk mencegah banjir, kita hanya memindahkan hujannya. Kita tinggal pilih hujan itu akan diturunkan di mana untuk mencegah kebanjiran," ujar Yudi di Kantor BPPT, akhir pekan lalu, dalam media gathering operasi TMC.

TMC berhasil menurunkan hujan hingga ratusan juta meter kubik untuk memadamkan karhutla di wilayah Kalimantan dan Sumatera. Operasi tersebut dilakukan atas kerja sama BPPT dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Badan Nasional Penanggulanan Bencana (BNPB) dan TNI.

Namun, untuk melakukan operasi hujan buatan, BPPT mengalami kesulitan teknis, pasalnya harus menunggu status siaga darurat dari BNPB, dan anggaran juga ditanggung oleh BNPB.

Advertising
Advertising

BPPT, kata Yudi, ingin ada kebijakan di mana anggaran mitigasi ada tanpa harus menunggu siaga darurat. "Sehingga, kita bukan memadamkan kebakaran melainkan membuat hujan buatan sebelum karhutla terjadi. Termasuk kebanjiran di Jakarta juga untuk mengisi waduk-waduk di Pulau Jawa," tutur Yudi.

Menurut Kepala Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuasa (BBTMC) Tri Handoko Seto, operasi TMC memiliki banyak manfaatnya bisa menambah curah hujan dan mengurangi. "Sehingga bisa mengatasi bencana kebakaran dan kebanjiran," kata Seto.

Seto juga menceritakan bahwa TMC digunakan untuk mendukung gelaran pesta olah raga Asian Games 2018 di venue Palembang, agar cuaca bisa dikendalikan. Di Indonesia, kata Seto, hanya ada satu unit kerja yang punya tugas melakukan operasi TMC, yaitu BBTMC.

"Berbeda dengan negara lain yang juga menerapkan TMC. Di Thailand, operasi TMC itu bukan hanya satu unit kerja yang bertugas, tapi ada kementerian dan perguruan tinggi yang membantu," tutur Seto. "Bahkan di Cina, ada jurusan perkuliahan tentang TMC. Sementara di Indonesia belum melakukan itu."

Berita terkait

Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

1 jam lalu

Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

Stasiun Klimatologi BMKG Jawa Barat memprakirakan 52,1 persen wilayah berkategori hujan rendah.

Baca Selengkapnya

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

2 jam lalu

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

Banjir bandang ini telah berdampak pada negara tetangga Kenya yakni Burundi dan Tanzania

Baca Selengkapnya

Aplikasi Soal UTBK Sempat Mati pada Hari Pertama, Bagaimana Kemungkinannya Hari Ini?

3 jam lalu

Aplikasi Soal UTBK Sempat Mati pada Hari Pertama, Bagaimana Kemungkinannya Hari Ini?

Hari kedua Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) sebagai jalur kedua penyaringan masuk perguruan tinggi negeri dijadwalkan Kamis, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Ketahui Cara dan Syarat Menentukan Besaran UKT Mahasiswa Baru

1 hari lalu

Ketahui Cara dan Syarat Menentukan Besaran UKT Mahasiswa Baru

Penentuan besaran uang kuliah tunggal atau UKT bagi mahasiswa baru telah diatur dalam Keputusan Mendikbudristek tentang SSBOPT.

Baca Selengkapnya

Cuaca Jakarta dan Sekitarnya Sama Cerah Berawan Pagi Ini, Bagaimana Siang dan Malam?

2 hari lalu

Cuaca Jakarta dan Sekitarnya Sama Cerah Berawan Pagi Ini, Bagaimana Siang dan Malam?

Prediksi cuaca dari BMKG menyebut Jabodetabek seluruhnya cerah berawan pada pagi ini, Kamis 30 April 2024.

Baca Selengkapnya

UTBK Dimulai Serentak 30 April, BMKG Prediksi Lokasi Ujian di Bandung Hujan

2 hari lalu

UTBK Dimulai Serentak 30 April, BMKG Prediksi Lokasi Ujian di Bandung Hujan

UTBK yang berlangsung dalam satu hingga dua gelombang mulai 30 April-7 Mei 2024, kemudian 14-20 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Prediksi Cuaca BMKG untuk Jabodetabek Hari Ini, Waspada Potensi Hujan di Mana?

3 hari lalu

Prediksi Cuaca BMKG untuk Jabodetabek Hari Ini, Waspada Potensi Hujan di Mana?

BMKG memprediksi seluruh wilayah Jakarta memiliki cuaca cerah berawan sepanjang pagi ini, Senin 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Dewan Pers Minta Kampus Taati Perjanjian Penguatan dan Perlindungan Pers Mahasiswa

4 hari lalu

Dewan Pers Minta Kampus Taati Perjanjian Penguatan dan Perlindungan Pers Mahasiswa

Sengketa jurnalistik pers mahasiswa kini ditangani oleh Dewan Pers. Kampus diminta taati kerja sama penguatan dan perlindungan pers mahasiswa.

Baca Selengkapnya

60 Persen Lulusan BINUS School Serpong Diterima di Kampus Luar Negeri

4 hari lalu

60 Persen Lulusan BINUS School Serpong Diterima di Kampus Luar Negeri

BINUS SCHOOL Serpong, sekolah yang mengusung kurikulum Cambridge, mencatat lebih dari 60 alumni mereka di tahun 2024 ini diterima untuk melanjutkan pendidikan tinggi di luar negeri.

Baca Selengkapnya

BMKG: Mayoritas Wilayah Indonesia Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang

4 hari lalu

BMKG: Mayoritas Wilayah Indonesia Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang

Potensi hujan sedang hingga hujan lebat disertai petir dan angin kencang dipengaruhi oleh Madden Julian Oscillation.

Baca Selengkapnya