BRG Gandeng Ahli Kembangkan Teknologi Pemantau Gambut

Kamis, 10 Oktober 2019 15:31 WIB

Kepala Badan Restorasi Gambut (BRG) Nazir Foead mencicipi madu lebah kelulut atau Trigona Sp di tempat budidaya madu Desa Bukit Timah, Dumai Selatan, Kepulauan Riau, Rabu, 9 Oktober 2019. TEMPO/Khory

TEMPO.CO, Dumai - Badan Restorasi Gambut (BRG) menggandeng ilmuwan untuk mengembangkan teknologi untuk memperkirakan kelembaban lahan gambut dengan citra satelit.

Kepala BRG Nazir Foead menyatakan bahwa BRG bekerja dengan beberapa lembaga, seperti LAPAN, BIG, ITB, IPB dan UGM untuk membantu mencari tahu kelembaban gambut melalui citra satelit.

"Kami juga dibantu Food and Agriculture Organization (FAO) dan World Resources Institute (WRI). Kalau itu sudah bisa, semuanya akan menjadi lebih mudah memetakan kelembaban tanah," ujar Nazir di Kota Dumai, Kepulauan Riau, Rabu, 9 Oktober 2019.

BRG memiliki tugas untuk melakuian restorasi gambut seluas 2,67 juta hektare berdasarkan Surat Keputusan Kepala BRG Nomor SK.16/BRG/KPTS/2018 tentang Penetapan Peta Indikatif Restorasi Gambut di 7 provinsi prioritas.

Ketujuh provinsi adalah Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Papua.

Advertising
Advertising

Namun, Nazir melanjutkan, citra radar satelit tersebut hanya bisa memperkirakan kelembapan tanah, sehingga harus dikawinkan dengan mesin hybrid. Hasilnya, kata dia, di satu zona air misalnya terlihat merah artinya kondisi kering.

Menurutnya, nanti akan dibentuk tim untuk melakukan analisis, dan dikawinkan dengan alat-alat yang ada. "Jadi hasilnya tidak bisa bohong. Gubernur, menteri, dan presiden bisa melihat tiap pagi bangun semua biru aman, soalnya datanya real time," kata Nazir.

Menurut Nazir, pemantauan dengan menggunakan citra satelit akan lebih mudah dibandingkan dengan memasang alat di lokasi gambut. Karena dengan citra radar juga pemantauan lahan gambut akan lebih efisien dan jumlah alat yang dipasang berkurang.

"Gambutnya jutaan hektare, memang kalau sudah dipasang enak, tapi untuk menyuruh orang yang memasang itu kan butuh waktu dan dana, belum kalau rusak," tutur Nazir. "Kalau ini berhasil, Indonesia bisa menjadi pionir untuk pemantau lahan gambut dengan satelit, dan bisa menjadi contoh untuk negara lain," ujar Nazir

Berita terkait

Satelit NEO-1 Karya BRIN Masuki Tahap Penyelesaian, Diluncurkan Akhir 2024 atau Awal 2025

1 hari lalu

Satelit NEO-1 Karya BRIN Masuki Tahap Penyelesaian, Diluncurkan Akhir 2024 atau Awal 2025

BRIN mengembangkan konstelasi satelit untuk observasi bumi. Satelit NEO-1 kini memasuki tahap penyelesaian akhir.

Baca Selengkapnya

Cerita Pemuda Asal Bandung Gunakan Starlink: Unlimited dan Lebih Stabil

2 hari lalu

Cerita Pemuda Asal Bandung Gunakan Starlink: Unlimited dan Lebih Stabil

Melalui situs resminya, Starlink mematok harga layanan internet sebesar Rp 750 ribu per bulan.

Baca Selengkapnya

Luhut Sebut Starlink Milik Elon Musk Diluncurkan di RI Dua Pekan Lagi, Akan Diumumkan di Bali

5 hari lalu

Luhut Sebut Starlink Milik Elon Musk Diluncurkan di RI Dua Pekan Lagi, Akan Diumumkan di Bali

Menteri Luhut menyebutkan layanan internet berbasis satelit Starlink bakal diluncurkan dalam dua pekan ke depan atau pertengahan Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

5 hari lalu

Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

Sekarang ukuran roket juga tidak besar, tapi bisa mengangkut banyak satelit kecil.

Baca Selengkapnya

22 Ribu Hektare Lahan Sawit PT SCP Diduga Berada dalam Kawasan Hutan, Kerap Memicu Kebakaran

8 hari lalu

22 Ribu Hektare Lahan Sawit PT SCP Diduga Berada dalam Kawasan Hutan, Kerap Memicu Kebakaran

22 ribu hektare perkebunan sawit PT Suryamas Cipta Perkasa (PT SCP) masuk kawasan hutan hidrologis gambut di Kalimantan Tengah.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Pertanyakan Benih Padi Cina Mampu Taklukkan Lahan Kalimantan

9 hari lalu

Peneliti BRIN Pertanyakan Benih Padi Cina Mampu Taklukkan Lahan Kalimantan

BRIN sampaikan bisa saja padi hibrida dari Cina itu dicoba ditanam. Apa lagi, sudah ada beberapa varietas hibrida di Kalimantan. Tapi ...

Baca Selengkapnya

OPPO Find X7 Ultra Versi Satellite Communication Mulai Dijual di China, Ini Spesifikanya

9 hari lalu

OPPO Find X7 Ultra Versi Satellite Communication Mulai Dijual di China, Ini Spesifikanya

OPPO Find X7 Ultra Satellite Communication mendukung kartu China Telecom dan kartu khusus satelit Tiantong.

Baca Selengkapnya

Vivo X100 Ultra Dirumorkan akan Miliki Fitur Konektivitas Satelit, Ini Detailnya

10 hari lalu

Vivo X100 Ultra Dirumorkan akan Miliki Fitur Konektivitas Satelit, Ini Detailnya

Ponsel Vivo X100 Ultra akan menggunakan satelit Tiantong untuk komunikasinya.

Baca Selengkapnya

Kemenkominfo Ingin Tingkatkan Pengelolaan Spektrum Frekuensi Lewat Forum APSMC

14 hari lalu

Kemenkominfo Ingin Tingkatkan Pengelolaan Spektrum Frekuensi Lewat Forum APSMC

Agenda prioritas Indonesia dalam APSMC adalah saling berdiskusi soal tantangan dan pengalaman dalam manajemen spektrum frekuensi.

Baca Selengkapnya

BRIN Tawarkan Model Agrosilvofishery untuk Restorasi Ekosistem Gambut Berbasis Masyarakat

16 hari lalu

BRIN Tawarkan Model Agrosilvofishery untuk Restorasi Ekosistem Gambut Berbasis Masyarakat

Implimentasi model agrosilvofishery pada ekosistem gambut perlu dilakukan secara selektif.

Baca Selengkapnya