Google Peringatkan 12 Ribu Pengguna, Sasaran Spyware Pegasus?

Rabu, 4 Desember 2019 10:58 WIB

Logo Google. REUTERS/Arnd Wiegmann

TEMPO.CO, Jakarta- Raksasa teknologi Google mengeluarkan 12.000 peringatan kepada pengguna di seluruh dunia tentang penyerang yang didukung pemerintah, 500 di antaranya di India.

Pengungkapan itu menyusul pernyataan WhatsApp bahwa spyware Israel, Pegasus, digunakan untuk memata-matai jurnalis global dan aktivis hak asasi manusia, termasuk 121 orang di India.

Google mengirimkan peringatan kepada pengguna di seluruh dunia, antara Juli dan September tahun ini, memperingatkan pengguna yang menjadi sasaran penyerangan yang didukung pemerintah, demikian dikutip Yourstory, baru-baru ini.

Dalam blogpost, Google mengatakan Threat Analysis Group (TAG) melacak lebih dari 270 kelompok yang ditargetkan atau didukung pemerintah di lebih dari 50 negara, tanpa menyebut nama entitas apa pun.

Kelompok ini, katanya, memiliki banyak tujuan termasuk pengumpulan intelijen, mencuri kekayaan intelektual, menargetkan pembangkang dan aktivis, meluncurkan serangan siber merusak, dan menyebarkan informasi terkoordinasi.

"Kami memiliki kebijakan lama untuk mengirimkan peringatan kepada pengguna jika kami mendeteksi bahwa mereka adalah subjek upaya phishing yang disponsori negara, dan telah di-posting secara berkala tentang ini sebelumnya," kata Google, dalam blog-nya.

Dalam blog tersebut juga menjelaskan bahwa pada rentang waktu Juli hingga September 2019, lebih dari 12.000 peringatan dikirimkan kepada pengguna di 149 negara.

Google mengatakan menggunakan intelijen yang dikumpulkannya dari informasi tersebut untuk melindungi infrastrukturnya dan pengguna dari serangan malware atau phishing. Perusahaan yang berbasis di AS ini menunjukkan bahwa jumlah peringatan yang dikeluarkan kuartal ini setara dengan jumlah peringatan yang dikirim pada periode yang sama tahun 2018 dan 2017.

"Lebih dari 90 persen pengguna ini ditargetkan melalui email phising kredensial. Ini biasanya upaya untuk mendapatkan kata sandi target atau kredensial akun lain untuk membajak akun mereka," tulis Google.

Google mendorong pengguna berisiko tinggi, seperti jurnalis, aktivis hak asasi manusia, dan kampanye politik, untuk mendaftar dalam Program Perlindungan Lanjutan (APP) Google. APP menggunakan kunci keamanan hardware dan memberikan perlindungan kuat terhadap phishing dan pembajakan akun, serta dirancang khusus untuk akun dengan risiko tinggi.

Bulan lalu, WhatsApp mengungkapkan bahwa spyware Pegasus digunakan oleh entitas yang tidak disebutkan namanya untuk mengintip sekitar 1.400 pengguna secara global, termasuk 121 pengguna dari India.

Namun, NSO Group, pembuat spyware Pegasus, telah menyatakan bahwa mereka hanya menjual teknologinya kepada badan intelijen dan penegak hukum pemerintah berlisensi. Tujuannya untuk membantu memerangi terorisme dan kejahatan berat, NSO tidak dirancang atau dilisensikan untuk digunakan terhadap aktivis hak asasi manusia dan jurnalis.

YOURSTORY | ETNEWS


Berita terkait

2 Cara Blur WhatsApp Web di Chrome untuk Menjaga Privasi Chat

2 hari lalu

2 Cara Blur WhatsApp Web di Chrome untuk Menjaga Privasi Chat

Ada beberapa cara blur WhatsApp Web di Chrome agar chat rahasia Anda tidak dibaca orang lain. Berikut ini beberapa tata caranya.

Baca Selengkapnya

3 Cara Mengembalikan Chat WhatsApp yang Terhapus atau Hilang

2 hari lalu

3 Cara Mengembalikan Chat WhatsApp yang Terhapus atau Hilang

Terkadang chat dihapus karena memori penuh, namun ada riwayat chat di WhatsApp yang tiba-tiba dibutuhkan. Begini cara mengembalikannya.

Baca Selengkapnya

Meta AI Resmi Diluncurkan, Ini Fitur-fitur Menariknya

2 hari lalu

Meta AI Resmi Diluncurkan, Ini Fitur-fitur Menariknya

Chatbot Meta AI dapat melakukan sejumlah tugas seperti percakapan teks, memberi informasi terbaru dari internet, menghubungkan sumber, hingga menghasilkan gambar dari perintah teks.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

2 hari lalu

Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

Top 3 Dunia dibuka dengan berita dari Spanyol tentang spyware Israel yang memata-matai PM Pedro Sanchez.

Baca Selengkapnya

Spanyol Buka Kembali Penyelidikan Spyware Israel yang Memata-matai PM Pedro Sanchez

4 hari lalu

Spanyol Buka Kembali Penyelidikan Spyware Israel yang Memata-matai PM Pedro Sanchez

Pengadilan Tinggi Spanyol membuka kembali penyelidikan atas penggunaan perangkat lunak Pegasus milik perusahaan intelijen siber Israel, NSO Group.

Baca Selengkapnya

WhatsApp Kembangkan Fitur Kelola Jadwal, Tidak Ada Lagi Alasan Lupa

4 hari lalu

WhatsApp Kembangkan Fitur Kelola Jadwal, Tidak Ada Lagi Alasan Lupa

Fitur terbaru WhatsApp memudahkan pengguna untuk mengatur pengingat jadwal via grup.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Mengatasi Notifikasi WhatsApp Terlambat Muncul

4 hari lalu

Begini Cara Mengatasi Notifikasi WhatsApp Terlambat Muncul

Untuk mengatasi notifikasi WhatsApp terlambat muncul, berikut beberapa langkah yang bisa dicoba.

Baca Selengkapnya

Cara Pakai Dua Nomor WhatsApp di Satu HP Secara Mudah

5 hari lalu

Cara Pakai Dua Nomor WhatsApp di Satu HP Secara Mudah

Ketahui cara pakai dua nomor WhatsApp di satu HP tanpa aplikasi tambahan untuk perangkat Android. Caranya cukup mudah dan praktis.

Baca Selengkapnya

Israel Dakwa Saudara Perempuan Ketua Hamas Ismail Haniyeh Melakukan Hasutan Teror

6 hari lalu

Israel Dakwa Saudara Perempuan Ketua Hamas Ismail Haniyeh Melakukan Hasutan Teror

Pengadilan Israel mendakwa saudara perempuan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh atas tuduhan menghasut untuk melakukan terorisme.

Baca Selengkapnya

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

8 hari lalu

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.

Baca Selengkapnya