Kak Seto Usul Sekolah 3 Hari, Pakar: Nadiem Lebih Baik Urus PISA

Reporter

Antara

Editor

Yudono Yanuar

Jumat, 6 Desember 2019 05:34 WIB

Mendikbud Nadiem Makarim mendongeng di hadapan anak-anak di Jakarta, Selasa, 26 November 2019. (BKLM Kemendikbud)

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerhati pendidikan dari Center for Education Regulations and Development Analysis (CERDAS) Indra Charismiadji meminta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim menindaklanjuti hasil survei Programme for International Student Assessment (PISA) dibandingkan membahas wacana tiga hari sekolah.
Wacana tiga hari sekolah per minggu dilontarkan Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi.

"Kemendikbud hendaknya menindaklanjuti hasil PISA 2018 ini, karena kemampuan anak-anak kita masih di bawah rata-rata Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD)," ujar Indra di Jakarta, Kamis, 5 Desember 2019.

Membangun sumber daya manusia, lanjut dia, membutuhkan keseriusan dibandingkan wacana yang diusulkan oleh Kak Seto tersebut. Dia menjelaskan bahwa pembenahan pendidikan bukan hanya kuantitas atau jam belajar melainkan juga kualitas pembelajaran, sehingga menghasilkan lulusan yang memiliki daya saing.

"Memotong jam belajar tidak secara otomatis membuat anak-anak kita memiliki daya saing tinggi," kata dia.

Indra meminta agar Kemendikbud fokus pada pembenahan kualitas pembelajaran, yang harus dilakukan secara holistik. Tidak hanya di sekolah tetapi juga di rumah.

Pemerhati pendidikan Doni Koesoema mengatakan konsep tiga hari belajar tidak cocok diterapkan pada saat ini. Doni menambahkan jika anak hanya sekolah selama tiga hari, maka apa kegiatan anak dua hari lainnya.

"Pembenahan pendidikan bukan dengan mengurangi waktu sekolah, dari lima hari menjadi tiga hari," kata Doni.

Sebelumnya, Kak Seto mengusulkan kepada Mendikbud Nadiem Makarim agar waktu sekolah dipersingkat dari lima hari menjadi tiga hari. Kak Seto mencontohkan "homeschooling" miliknya, yang hanya belajar selama tiga hari. Pemotongan jam belajar disinyalir akan meningkatkan prestasi akademik dan nonakademik anak.

Berita terkait

Soal Normalisasi Hubungan Diplomatik dengan Israel, Begini Tanggapan Menlu Retno Marsudi

8 hari lalu

Soal Normalisasi Hubungan Diplomatik dengan Israel, Begini Tanggapan Menlu Retno Marsudi

Menlu Retno Marsudi tegas menolak normalisasi hubungan Indonesia dengan Israel. Retno menyatakan Indonesia tetap tak terpengaruh oleh tekanan.

Baca Selengkapnya

4 Poin Seruan KIKA soal Kasus Kumba Digdowiseiso dan Pelanggaran Akademik

9 hari lalu

4 Poin Seruan KIKA soal Kasus Kumba Digdowiseiso dan Pelanggaran Akademik

Soal kasus Kumba Digdowiseiso, begini poin seruan KIKA atas kasus pelanggaran akademik.

Baca Selengkapnya

KIKA Minta Nadiem Tak Ragu Copot Status Guru Besar Kumba

9 hari lalu

KIKA Minta Nadiem Tak Ragu Copot Status Guru Besar Kumba

Nadiem diharapkan bisa mengambil tindakan tegas.

Baca Selengkapnya

Viral Soal Pakaian Adat Seragam Sekolah, Kota di Sumbar Telah Menerapkannya

11 hari lalu

Viral Soal Pakaian Adat Seragam Sekolah, Kota di Sumbar Telah Menerapkannya

Salah satu daerah yang menerapkan kebijakan Permendikbud Ristek soal pakaian adat sebagai seragam sekolah pada waktu tertentu adalah Bukittinggi.

Baca Selengkapnya

Setelah Pramuka Tak Jadi Ekskul Wajib, Kebijakan Kemendikbud Soal Seragam Sekolah Disorot Publik

12 hari lalu

Setelah Pramuka Tak Jadi Ekskul Wajib, Kebijakan Kemendikbud Soal Seragam Sekolah Disorot Publik

Dua kebijakan Kemendikbud dapat sorotan publik, soal Pramuka tak lagi jadi ekskul wajib dan seragam sekolah.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Kemendikbudristek Soal Heboh Perubahan Seragam Sekolah, Bagaimana Aturannya?

12 hari lalu

Tanggapan Kemendikbudristek Soal Heboh Perubahan Seragam Sekolah, Bagaimana Aturannya?

Seragam sekolah sempat diisukan alami perubahan, begini respons Kemendikbudristek. Begini bunyi Permendikbudristek soal Seragam Sekolah.

Baca Selengkapnya

Mensos Jelaskan Program Pena kepada Direktur OECD

14 hari lalu

Mensos Jelaskan Program Pena kepada Direktur OECD

Direktur OECD membuka peluang program Pena dapat menjadi contoh untuk negara anggota lainnya.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Pastikan Tidak Ada Rencana Buka Hubungan Diplomatik dengan Israel

16 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Pastikan Tidak Ada Rencana Buka Hubungan Diplomatik dengan Israel

Media Israel memberitakan adanya rencana normalisasi hubungan dengan Indonesia sebagai imbalan persetujuan bergabung dengan OECD.

Baca Selengkapnya

Media Israel: Indonesia Setuju untuk Menormalisasi Hubungan dengan Israel

16 hari lalu

Media Israel: Indonesia Setuju untuk Menormalisasi Hubungan dengan Israel

Media Israel mengabarkan untuk bergabung dengan OECD, Jakarta telah menerima permintaan Israel untuk menjalin hubungan diplomatik.

Baca Selengkapnya

Kwarnas Enggan Diskusi dengan Pemerintah soal Pramuka Sebelum Permendikbudristek 12/2024 Direvisi

16 hari lalu

Kwarnas Enggan Diskusi dengan Pemerintah soal Pramuka Sebelum Permendikbudristek 12/2024 Direvisi

Kwarnas masih enggan membahas pengembangan pendidikan Pramuka sebelum permendikbudristek direvisi

Baca Selengkapnya