Arkeolog Papua Temukan Bukti Hunian Prasejarah di Danau Sentani

Sabtu, 7 Desember 2019 11:32 WIB

Kapak perunggu produksi Dongson, wilayah bagian timur Vietnam ditemukan di kawasan Danau Sentani, Jayapura, Papua. Kredit: Balai Arkeologi Papua

TEMPO.CO, Jakarta - Arkeolog dari Balai Arkeologi Papua Hari Suroto melakukan penelitian untuk mengungkap jejak hunian awal prasejarah di kawasan Danau Sentani bagian barat. Hari dan timnya menemukan beberapa bukti untuk mendukung adanya aktivitas menarik di kawasan tersebut.

“Jadi pada masa prasejarah, manusia yang hidup dan membuat hunian di Danau Sentani tidak hanya beraktivitas di danau saja. Mereka juga beraktivitas hingga pesisir pantai,” ujar Hari kepada Tempo melalui pesan pendek, Jumat malam, 6 Desember 2019. “Untuk menuju pantai, mereka menyusuri Sungai Jaifuri yang merupakan muara Danau Sentani dan langsung terhubung ke Samudera Pasifik.”

Hari merupakan ketua dari penelitian tersebut dengan beranggotakan delapan peneliti, yaitu Gusti Made Sudarmika, Bambang Budi Otomo, Paul Yaam, Elvis Kabey, Eni Lestari, Irmawati, Esau Ohee dan Cory Ohee. Tim menemukan Situs Yomokho di Kampung Dondai, Distrik Waibu, Kabupaten Jayapura, yang merupakan kawasan Danau Sentani bagian barat.

Fosil gigi manusia ditemukan di kawasan Danau Sentani, Jayapura, Papua. Kredit: Balai Arkeologi Papua

Situs Yomokho merupakan situs hunian Neolitik di tepi Danau Sentani. Dalam penelitian ini, selain ditemukan gigi manusia, juga ditemukan pecahan gerabah, tulang, gigi babi, tulang ikan, arang, kapak batu, obsidian dan alat batu tokok sagu.

Advertising
Advertising

Berdasarkan data arkeologi yang ditemukan menunjukkan bahwa pada masa lalu, manusia yang tinggal di Situs Yomokho mengolah dan mengkonsumsi sagu. Kapak batu untuk menebang pohon sagu, alat batu untuk menokok sagu, dan gerabah digunakan sebagai wadah untuk mengolah sagu menjadi papeda. Sebagai sumber protein, mereka hidup berburu babi di hutan dan menangkap ikan di Danau Sentani.

Untuk mengetahui bentuk kehidupan masa lalu di Situs Yomokho, tim peneliti mengaitkan konteks artefak dengan lingkungan. “Situs Yomokho menggambarkan adaptasi manusia terhadap lingkungan. Pemilihan lokasi sebagai hunian berkaitan dengan keberadaan Danau Sentani yang menghasilkan sumber pangan diantaranya siput danau dan ikan, sumber air bersih, serta di tepi Danau Sentani terdapat hutan sagu,” kata Hari.

Gerabah motif buaya dan bandul jala di kawasan Danau Sentani, Jayapura, Papua. Kredit: Balai Arkeologo Papua

Hasil survei permukaan tanah dan ekskavasi di Situs Yomokho, Hari menemukan artefak gerabah lebih banyak ditemukan di lereng bukit. Hal ini menunjukkan bahwa manusia prasejarah Situs Yomokho memilih lereng bukit sebagai lokasi hunian, karena didasarkan pada banyaknya pecahan gerabah serta cangkang siput danau.

Gigi babi mengindikasikan bahwa hunian prasejarah berburu babi untuk di makan. Menurut Kal Muller (2008) dan Peter Bellwood (1978), bisa dipastikan bahwa babi - bersama anjing dan ayam - dibawa masuk ke Papua oleh penutur Austronesia pada 1.500 hingga 1.000 SM.

“Temuan arkeologi di lereng Bukit Yomokho juga mengindikasikan bahwa pada masa lalu, hunian berada di lereng bukit berupa rumah panggung. Hal ini didasarkan pada temuan arkeologi yang banyak didapatkan di permukaan tanah lereng bukit,” tutur Hari.

Temuan cangkang moluska laut merupakan sisa makanan manusia prasejarah yang pernah menghuni Situs Yomokho. Jarak Situs Yomokho dengan laut sekitar 35,9 kilometer sebelah timur. “Temuan cangkang moluska laut di danau air tawar sangat spesial, ini mengindikasikan bahwa telah terjadi kontak antara masyarakat Danau Sentani dengan masyarakat pesisir pantai,” tutur Hari.

Berdasarkan konteks temuan berupa pecahan gerabah, mengindikasikan moluska laut ini diolah dengan cara dimasak dalam gerabah. “Temuan cangkang moluska laut juga didukung oleh temuan hasil ekskavasi di Situs Yomokho berupa batu obsidian. Batu obsidian berasal dari Pulau Manus, Britania Baru, sebelah utara Papua Nugini,” lanjut Hari.

Gigi manusia juga didapatkan dalam ekskavasi kotak YMK/STN/KT1 pada kedalaman 110 cm. Berdasarkan analisis Marlin Tolla dari Max Planck Institute Jerman, gigi yang ditemukan berdasarkan bentuk mahkota dan akarnya merupakan gigi manusia prasejarah.

Selain itu ada situs Yope, temuan bandul jala juga membuktikan bahwa manusia penghuni Yope, wilayah sekitar Danau Sentani pada masa lampau beraktivitas menjala ikan. Sebelum dikenal jala modern, masyarakat Sentani membuat jala dari pintalan serat kulit pohon melinjo.

“Lingkungan sekitar Yope juga dikenal sebagai daerah habitat buaya Nugini (Crocodylus Novaeguineae). Sehingga gerabah motif buaya yang ditemukan dapat diasumsikan bahwa gerabah itu dibuat di Yope,” tutur Hari.

Sementara lumpang di Situs Koning U Nibie berfungsi untuk menumbuk biji-bijian atau menumbuk ramuan tumbuhan. Hari menjelaskan bahwa ini terlihat pada permukaan yang aus serta bentuk cekungan yang dalam serta menunjukkan keausan akibat pemakaian (pengerusan).

“Selain itu pada permukaan bongkahan batu terdapat lukisan prasejarah yang sudah aus. Lukisan ini dibuat dengan menggores batu, teknik menggambar ini memiliki kesamaan dengan Situs Megalitik Tutari di Doyo Lama, Kabupaten Jayapura,” tambah Hari.

Penelitian Hari dan tim dilakukan selama tiga puluh hari, pada 1-30 Oktober 2019. Penelitian tersebut berjudul “Identifikasi Jejak Hunian Awal Prasejarah di Kawasan Danau Sentani Bagian Barat,” dan menjadi salah satu dari enam penelitian terbaik dari 118 penelitian dari 10 balai arkeologi dan 1 pusat penelitian arkeologi nasional tahun 2019.

Berita terkait

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

1 hari lalu

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

Polisi menangkap perempuan berinisial SJ alias Ceria, 43 tahun, karena menjual narkotika jenis sabu.

Baca Selengkapnya

Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

1 hari lalu

Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

Selain penampilan, orang tinggi diklaim punya kelebihan pada kesehatan dan gaya hidup. Berikut keuntungan memiliki tinggi badan di atas rata-rata.

Baca Selengkapnya

Selain Tikus, Inilah 4 Hewan yang Kerap Dijadikan Percobaan Penelitian

1 hari lalu

Selain Tikus, Inilah 4 Hewan yang Kerap Dijadikan Percobaan Penelitian

Berikut beberapa hewan yang kerap dijadikan hewan percobaan dalam penelitian:

Baca Selengkapnya

Boyamin Saiman Sambangi KPK Minta Bantuan Mutasi PNS ke Nurul Ghufron

1 hari lalu

Boyamin Saiman Sambangi KPK Minta Bantuan Mutasi PNS ke Nurul Ghufron

Boyamin Saiman menyambangi KPK hari ini untuk menyampaikan surat permohonan bantuan kepada Nurul Ghufron. Satire minta dibantu mutasi PNS.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

2 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

6 hari lalu

Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

Pemerintah masih terus mengupayakan pembebasan Pilot Susi Air, Philips Mark Mehrtens. Belum ada perkembangan signifikan.

Baca Selengkapnya

TNI Pastikan Tak Ada Perubahan Pendekatan di Papua usai Rakor dengan Menko Polhukam

7 hari lalu

TNI Pastikan Tak Ada Perubahan Pendekatan di Papua usai Rakor dengan Menko Polhukam

Kemenko Polhukam sebelumnya menggelar rapat koordinasi untuk membahas situasi terkini di Papua yang juga dihadiri oleh Panglima TNI.

Baca Selengkapnya

Kemenko Polhukam Bakal Kaji Istilah Kelompok Bersenjata di Papua

7 hari lalu

Kemenko Polhukam Bakal Kaji Istilah Kelompok Bersenjata di Papua

Kemenko Polhukam belum bisa memastikan apakah penyebutan OPM seperti yang dilakukan TNI akan dijadikan keputusan negara.

Baca Selengkapnya

Menko Polhukam Rapat Koordinasi dengan Panglima TNI hingga Kapolri soal Situasi Papua, Ini yang Dibahas

7 hari lalu

Menko Polhukam Rapat Koordinasi dengan Panglima TNI hingga Kapolri soal Situasi Papua, Ini yang Dibahas

Pertemuan itu dilakukan untuk membahas berbagai situasi terakhir di Papua.

Baca Selengkapnya

Koops Habema Tembak 2 Anggota TPNPB yang Serang Pos TNI di Nduga Papua

7 hari lalu

Koops Habema Tembak 2 Anggota TPNPB yang Serang Pos TNI di Nduga Papua

Koops Habema TNI menembak dua anggota TPNPB di Papua Pegunungan

Baca Selengkapnya