Ilmuwan Kanada Sebut Hibrida Babi-Monyet Tidak Etis

Senin, 9 Desember 2019 12:06 WIB

Anak babi yang di tubuhnya mengandung sel monyet atau hibrida babi-monyet hasil percobaan ilmuwan Cina, Desember 2019. (thesun.co.uk)

TEMPO.CO, Jakarta - Percobaan melahirkan hibrida babi-monyet menarik banyak perhatian. Beberapa ilmuwan dan kelompok sains menyebutnya tidak etis dan memperingatkan laboratorium agar tidak menciptakan chimera.

"Bagi kita untuk mulai memanipulasi fungsi kehidupan dengan cara seperti ini tanpa sepenuhnya tahu cara mematikannya, atau menghentikannya jika terjadi kesalahan, benar-benar membuat saya takut," ujar pakar ilmu saraf Douglas Munoz dari Queen's University di Kingston, Kanada, seperti dikutip laman Times Now News, Ahad, 8 Desember 2019.

Ilmuwan asal Cina berhasil melahirkan hibrida babi-monyepertama di dunia. Dua anak babi chimera yang mengandung DNA monyet telah lahir di sebuah laboratorium di Cina. Meskipun kedua anak babi itu tampak normal, mereka mati dalam waktu seminggu. Istilah chimera dari bahasa Yunani yang berarti percampuran spesies yang berbeda.

Menurut laporan, hewan-hewan itu memiliki bahan genetik dari monyet cynomolgus di jantung, hati, limpa, kulit, dan paru-paru mereka. Para ilmuwan yang terlibat dalam percobaan mengatakan mereka menggunakan lebih dari 4.000 embrio untuk membuat dua anak babi, dengan tujuan menemukan cara untuk menumbuhkan organ manusia pada hewan untuk transplantasi.

Embrio babi memiliki sel induk monyet yang disuntikkan ke dalamnya, yang disesuaikan untuk menghasilkan protein fluoresen. Ini memungkinkan para peneliti menemukan di mana sel-sel itu berakhir.

"Ini adalah laporan pertama chimera kera-babi jangka penuh," kata Tang Hai, dari Laboratorium Sel Induk dan Biologi Reproduksi di Beijing kepada New Scientist.

Para ilmuwan berpikir ada masalah dengan proses IVF karena dua anak babi chimera meninggal dalam waktu seminggu. IVF merupakan proses pembuahan dengan mengekstraksi telur, mengambil sampel sperma, kemudian menggabungkan telur dan sperma secara manual pada wadah kaca di laboraturium. Itu kemungkinan yang membuatnya mati.

Terlepas dari reaksi komunitas ilmiah, percobaan di Cina terus berlanjut. Pada Juli lalu, ilmuwan Cina mengusulkan untuk mencangkokkan sel dari otak manusia ke monyet untuk mempelajari penyakit seperti Alzheimer.

Namun, Cina bukan satu-satunya negara tempat hibrida dibuat. Embrio hibrida manusia-babi diciptakan di Salk Institute di San Diego pada Januari 2017. Namun, embrio itu mati hanya 28 hari kemudian.

TIMES NOW NEWS | NEW SCIENTIST


Berita terkait

Xiaomi 15 Diperkirakan Rilis Oktober Seperti Halnya Xiaomi 14 Tahun Lalu

14 jam lalu

Xiaomi 15 Diperkirakan Rilis Oktober Seperti Halnya Xiaomi 14 Tahun Lalu

Analis teknologi memperkirakan Xiaomi 15 bakal menyerupai generasi sebelumnya ihwal jadwal rilis dan tenggat distribusi.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

15 jam lalu

Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

Faisal Basri menyebut industrialisasi nikel lebih memberikan keuntungan kepada investor asing tanpa memerhatikan kerugian bagi Indonesia

Baca Selengkapnya

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

1 hari lalu

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

Jonatan Christie menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang memetik poin saat kalah lawan Cina 1-3 di final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fikri / Bagas Kalah, Indonesia Gagal Juara

1 hari lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fikri / Bagas Kalah, Indonesia Gagal Juara

Indonesia harus mengakui keunggulan Cina dengan agregat skor 1-3 dalam partai final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Christie Perpanjang Napas Indonesia atas Cina di Final, Skor Sementara 1-2

1 hari lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Christie Perpanjang Napas Indonesia atas Cina di Final, Skor Sementara 1-2

Jonatan Christie mampu menyudahi perlawanan sengit Li Shi Feng dalam duel tiga game di laga ketiga final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Dikalahkan Liang / Wang di Final Piala Thomas 2024, Fajar / Rian Sebut Lawan Main Lebih Berani dan Cerdik

1 hari lalu

Dikalahkan Liang / Wang di Final Piala Thomas 2024, Fajar / Rian Sebut Lawan Main Lebih Berani dan Cerdik

Fajar / Rian mengungkapkan keunggulan lawan yang membuat mereka kalah di pertandingan final Piala Thomas 2024, Minggu, 5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Destinasi Wisata di Chengdu yang jadi Tuan Rumah Piala Thomas dan Uber 2024

1 hari lalu

Destinasi Wisata di Chengdu yang jadi Tuan Rumah Piala Thomas dan Uber 2024

Salah satu destinasi wisata utama untuk dikunjungi adalah Pasar Malam Chengdu.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Thomas 2024: Liang / Wang Tekuk Fajar / Rian, Indonesia Tertinggal 0-2 dari Cina

1 hari lalu

Hasil Piala Thomas 2024: Liang / Wang Tekuk Fajar / Rian, Indonesia Tertinggal 0-2 dari Cina

Fajar / Rian gagal menyamakan kedudukan untuk Indonesia usai dikalahkan pasangan Cina Liang / Wang pada final Piala Thomas 2024 lewat tiga game.

Baca Selengkapnya

Gagal Sumbang Poin di Final Piala Thomas 2024, Anthony Sinisuka Ginting Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

1 hari lalu

Gagal Sumbang Poin di Final Piala Thomas 2024, Anthony Sinisuka Ginting Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

Anthony Sinisuka Ginting mengungkapkan penyebab kekalahannya atas Shi Yu Qi di final Piala Thomas 2024 saat Indonesia menghadapi Cina.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Dibungkam Shi Yu Qi, Indonesia Teringgal 0-1 dari Cina

1 hari lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Dibungkam Shi Yu Qi, Indonesia Teringgal 0-1 dari Cina

Anthony Sinisuka Ginting tak mampu berbuat banyak dalam laga perdana final Piala Thomas 2024 melawan tunggal pertama Cina, Shi Yu Qi.

Baca Selengkapnya