Twitter Uji Fitur Baru untuk Kurangi Permusuhan

Reporter

Antara

Editor

Erwin Prima

Kamis, 9 Januari 2020 19:56 WIB

Logo Twitter.[REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Twitter dilaporkan sedang menguji coba fitur baru yang memungkinkan pengguna membatasi pengguna lain yang dapat menanggapi cuitan mereka.

Dikutip dari laman Phone Arena, Kamis, 9 Januari 2020, langkah ini diharapkan dapat mengurangi tingkat permusuhan yang dikenal ada di platform Twitter.

Pengguna yang dipilih untuk menguji fitur baru ini akan dapat memilih satu dari empat opsi ketika memutuskan siapa saja yang dapat membalas cuitan mereka.

Keempat opsi tersebut adalah semua orang, hanya mereka yang mengikuti penulis cuitan, hanya orang yang disebutkan dalam cuitan, dan tidak ada balasan.

Eksekutif Twitter, Kayvon Beykpour, mengumumkan fitur baru tersebut dalam pameran teknologi CES 2020 di Las Vegas.

Advertising
Advertising

“Motivasi utama adalah kontrol. Kami ingin penulis mendapatkan lebih banyak kontrol, dan kami berpikir bahwa ada banyak analog tentang bagaimana orang berkomunikasi dalam kehidupan,” ujar Beykpour.

“Saat ini percakapan publik di Twitter terjadi saat Anda mengunggah sesuatu yang dapat dilihat dan dapat dijawab oleh semua orang di dunia, atau Anda dapat melakukan percakapan yang sangat pribadi dalam DM. Jadi, ada spektrum percakapan yang belum kami lihat ada di Twitter,” lanjut dia.

Pada bulan November lalu, Twitter mulai memberi pilihan kepada pengguna untuk menyembunyikan balasan tertentu pada cuitan yang mereka tulis sebagai upaya untuk mencegah adanya debat sengit.

Sekarang, Twitter memperketatnya, dengan memberi kesempatan kepada pengguna untuk memblokir pengguna lain agar tidak membalas cuitan mereka.

Fitur baru tersebut akan dimulai sebagai uji coba yang hanya akan diterima oleh pengguna tertentu, dan jika diterima dengan baik, diharapkan fitur tersebut dapat dihadirkan kepada semua pengguna Twitter.

Salah seorang pendiri dan CEO Twitter Jack Dorsey membuat komentar tentang bagaimana meningkatkan "kesehatan" Twitter menjadi prioritas utamanya. Namun Dorsey justru diserang karena tindakan disiplinnya yang dianggap tidak merata.

RawStory melaporkan bahwa sejumlah besar pengguna Twitter mempertanyakan soal mengapa persyaratan layanan Twitter tidak berlaku untuk Presiden Donald Trump yang baru-baru ini mengancam akan melakukan perang terhadap Iran.

Sementara data terbaru belum dirilis, Twitter memiliki sekitar 330 juta pengguna aktif bulanan di akhir kuartal pertama tahun lalu. Angka itu turun dari 336 juta pengguna aktif bulanan yang dihitung selama kuartal pertama 2018.

ANTARA

Berita terkait

Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Kisah Komikus Jepang Sindir Indonesia Lebih Pilih Cina 6 Tahun Lalu

9 hari lalu

Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Kisah Komikus Jepang Sindir Indonesia Lebih Pilih Cina 6 Tahun Lalu

Jauh sebelum wacana kereta cepat Jakarta-Surabaya, ada komikus yang pernah sindir Indonesia lebih pilih Cina dari pada Jepang.

Baca Selengkapnya

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

13 hari lalu

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyebut Elon Musk sebagai miliarder sombong karena tak mau menghapus unggahan di media sosial X.

Baca Selengkapnya

Elon Musk Usulkan Biaya Langgan bagi Pengguna X Baru, Ini Alasannya

20 hari lalu

Elon Musk Usulkan Biaya Langgan bagi Pengguna X Baru, Ini Alasannya

Elon Musk, CEO platform media sosial X, pada Senin mengusulkan biaya langganan bagi pengguna baru

Baca Selengkapnya

Cara Melihat Password Twitter atau X Secara Mudah

48 hari lalu

Cara Melihat Password Twitter atau X Secara Mudah

Berikut cara melihat password Twitter atau X karena lupa dan cara mengubahnya secara mudah. Bisa melalui email atau SMS.

Baca Selengkapnya

Fakultas Filsafat UGM Dalami Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa dengan Korban 8 Orang

48 hari lalu

Fakultas Filsafat UGM Dalami Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa dengan Korban 8 Orang

Fakultas Filsafat UGM menunggu laporan dari para korban untuk penanganan yang lebih tepat dan cepat.

Baca Selengkapnya

Cara Lihat Email dan Password Twitter yang Mudah Tanpa Ribet

49 hari lalu

Cara Lihat Email dan Password Twitter yang Mudah Tanpa Ribet

Ada beberapa cara lihat email dan password Twitter. Salah satunya adalah menggunakan fitur "Lupa Kata Sandi". Berikut ini beberapa cara lainnya.

Baca Selengkapnya

Uang Pesangon Tak Dibayar, Mantan Pejabat Eksekutif Twitter Gugat Elon Musk

5 Maret 2024

Uang Pesangon Tak Dibayar, Mantan Pejabat Eksekutif Twitter Gugat Elon Musk

Sejumlah mantan pejabat level eksekutif di Twitter melayangkan gugatan ke Elon Musk karena belum juga membayar uang pesangon setelah dipecat Musk

Baca Selengkapnya

Korban Bullying Binus School Serpong Foto Pegang Botol Miras di RS, Ini Penjelasan Orang Tua

3 Maret 2024

Korban Bullying Binus School Serpong Foto Pegang Botol Miras di RS, Ini Penjelasan Orang Tua

Ibu korban bullying geng pelajar Binus School Serpong, W, buka suara soal viral foto buah hatinya memegang diduga botol miras saat di rumah sakit

Baca Selengkapnya

Kominfo Bakal Panggil Perwakilan Media Sosial X, Tangani Iklan Judi Online

2 Maret 2024

Kominfo Bakal Panggil Perwakilan Media Sosial X, Tangani Iklan Judi Online

Kominfo merespon keluhan warganet yang geram dengan maraknya promosi judi online di platform media sosial X, dulu Twitter.

Baca Selengkapnya

Pemerintah akan Jemput Paksa Twitter karena Iklan Judi Online?

2 Maret 2024

Pemerintah akan Jemput Paksa Twitter karena Iklan Judi Online?

Kementerian Komunikasi dan Informatika mengagendakan memanggil Twitter karena adanya iklan judi online.

Baca Selengkapnya