Iran Tembak Jatuh Pesawat Ukraina, Apa itu Rudal Tor M-1?

Rabu, 15 Januari 2020 18:39 WIB

Puing-puing pesawat komersial Ukraina International Airlines PS 752 berpenumpang 176 orang yang jatuh setelah lepas landas dari bandara Iran Imam Khomeini, di pinggiran Teheran, Iran, 8 Januari 2020. Angkatan bersenjata Iran akhirnya mengaku telah tak sengaja menembak jatuh pesawat tersebut dikarenakan kesalahan manusia. Nazanin Tabatabaee/WANA-REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Iran mengakui telah secara tidak sengaja merudal pesawat komersil Ukraina International Airlines dan menewaskan seluruh 176 orang di dalamnya. Didahului kilatan di langit, pesawat itu rontok dan meledak di dekat Teheran pada Rabu pagi 8 Januari 2020.

Peristiwa itu beberapa jam saja setelah serangkaian serangan rudal negeri Republik Islam itu ke dua pangkalan Amerika Serikat di Irak--sebagai serangan balasan atas kematian jenderal mereka, Qassem Soleimani. Soleimani tewas dalam serangan dengan drone MQ-9 Reaper pada 3 Januari.

Foto-foto dari lokasi jatuhnya pesawat Ukraina di Iran, yang diposting di media sosial, menunjukkan sisa-sisa rudal dari sistem pertahanan udara Tor. Sistem persenjataan itu dikenali buatan Rusia. NATO menyebutnya sebagai SA-15 Gauntlet, sistem rudal darat ke udara jarak dekat-menengah yang pernah dipasarkan Rusia pada 2005 lalu.

Penelusuran Washington Post mengungkap pernyataan pejabat militer Rusia pada 2007 yang mengumumkan telah menjual sistem Tor M-1, yang juga dikenal sebagai SA-15, ke Teheran. Sedang media Inggris, Guardian, pada tahun yang sama, menyebut kalau Iran memperoleh 29 sistem pertahanan udara itu dengan nilai kontrak US$ 700 juta.

Will Mackenzie, peneliti program pertahanan militer di Center for New American Security, menerangkan bahwa SA-15 Gauntlet adalah platform awal dari sebuah sistem pertahanan udara jarak pendek. "Dan ini sebuah sistem yang mobile sehingga bisa dipindah-pindahkan," katanya seperti dikutip dari Washington Post, 10 Januari 2020.

Advertising
Advertising

Sistem peluncur rudal pertahanan udara Tor M-1 atau juga dikenal SA-15 buatan Rusia. REUTERS

SA-15 mampu menembak jatuh jet tempur maupun peluru-peluru kendali. Sistem pertahanan udara ini bisa melacak target sejauh 15,5 mil atau 25 km dan mencegat target yang terbang hingga ketinggian 32.800 kaki atau 10 kilometer. Jika diperlukan, SA-15 juga didesain bisa melacak hingga 48 target sekaligus dan menembakkan dua rudal hampir bersamaan.

"Rudal yang ditembakkan dari SA-15 didesain untuk menghancurkan targetnya dengan pecahan metal yang dihasilkan saat rudal meledak," kata Michael Duitsman, peneliti di Center for Non-Proliferation Studies di Middlebury Institute of International Studies.

Dia menduga militer Iran bisa salah menembak pesawat sipil Ukraina akibat kepanikan mewaspadai serangan balasan Amerika atas serangan yang mereka lakukan pada 8 Januari. "Ini kecelakaan yang komplet karena militer Iran membiarkan pesawat sipil terbang sementara mereka sedang mewaspadai serangan balasan Amerika."

WASHINGTON POST, REUTERS

Berita terkait

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

11 jam lalu

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

Dubes Ukraina mengatakan pemerintah Indonesia belum mengonfirmasi kehadiran di KTT Perdamaian, yang akan berlangsung di Swiss bulan depan.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

18 jam lalu

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

Volodymyr Zelensky disebut Kementerian Luar Negeri Rusia sedang hilang akal karena membawa-bawa Tuhan dalam konflik dengan Moskow.

Baca Selengkapnya

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

21 jam lalu

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

Ukraina menyebut Rusia mencari perhatian karena menetapkan Presiden Zelensky sebagai buronan.

Baca Selengkapnya

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

1 hari lalu

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

Kementerian Dalam Negeri Rusia mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

2 hari lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

3 hari lalu

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian mengatakan Iran telah membebaskan awak kapal MSC Aries yang terafiliasi dengan Israel, setelah sempat disita di dekat Selat Hormuz.

Baca Selengkapnya

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

4 hari lalu

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

Iran memberikan sanksi kepada perusahaan-perusahaan AS, individu-individu, yang terlibat dalam genosida di Gaza

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

6 hari lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

6 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Indonesia - Iran Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian

6 hari lalu

Indonesia - Iran Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian

Iran akan mendorong pertukaran ekspor impor pada subsektor hortikultura khususnya yang berkaitan dengan buah-buahan

Baca Selengkapnya