Siapa Paling Beresiko Tertular Virus Corona? Ini Penjelasan Pakar

Senin, 27 Januari 2020 12:34 WIB

Suasana jalanan kota Wuhan setelah semakin menyebarnya virus corona di Provinsi Hubei, Cina, 26 Januari 2020. Menyebarnya virus corona membuat pemerintah Cina memutuskan menutup kota Wuhan dari akses keluar dan masuk. cnsphoto via REUTERS.

TEMPO.CO, Jakarta - Kian banyaknya korban wabah virus corona misterius dari Wuhan, Cina, mendorong para profesional medis untuk merilis temuan mereka soal potensi penyebaran virus tersebut. Ahli dari Rutgers New Jersey Medical School, misalnya, baru saja mengeluarkan penjelasan soal pihak-pihak yang paling beresiko tertular virus ini.

Kepada Fox News, akhir pekan lalu, Debra Chew, Asisten Profesor Kedokteran di Rutgers New Jersey Medical School, menjelaskan perilaku virus 2019-nCoV tersebut.

"Risiko penyakit tertular didasarkan pada pajanan (exposure) epidemiologis, pajanan pada orang yang terinfeksi corona, dan mereka yang sakit dengan gejala pernapasan yang bepergian ke Wuhan atau kota-kota tetangga," kata dia. "Ini dapat berkembang dengan lebih banyak kasus dan perjalanan global."

Debra Chew, yang juga ahli Penyakit Menular dari Albert Einstein/ Montefiore Medical Center, mengatakan belum jelas apakah wanita hamil berisiko lebih besar daripada yang lain. Namun, dia menegaskan bahwa kaum muda, warga negara lanjut usia, dan mereka yang kekurangan kekebalan tubuh dapat memiliki reaksi akut jika terpapar dengan virus.

Menurutnya tidak jelas apakah ada risiko lainnya, termasuk penularan ke berbagai kelompok orang, wanita hamil, dan berbagai kelompok umur. "Kami tahu bahwa anak muda, lanjut usia, dan mereka dengan sistem kekebalan tubuh yang terganggu, serta kondisi medis kronis bisa mendapatkan penyakit yang lebih parah."

Advertising
Advertising

Soal masa inkubasi, Debra Chew menuturkan, kepastiannya belum jelas. Tapi diperkirakan, siapa pun yang terinfeksi harus memiliki tanda gejala dalam lima hari. Secara umum, sebagai keluarga virus corona, 2019-nCoV memiliki masa inkubasi pendek hingga lima hari, dan kasus-kasus terbaru dengan di Wuhan konsisten dengan ini.

"CDC (Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit) dan WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) secara aktif menyelidiki lebih banyak tentang karakteristik virus dan penyakit," kata Debra Chew.

Sebagian besar virus corona hanya menyebabkan gejala ringan, mirip dengan flu biasa. Dampak lainnya, seperti Syndrome Pernapasan Akut Parah (SARS) dan Sindrom Pernafasan Timur Tengah (MERS), dapat menyebabkan pneumonia dan kematian.

Sudah tiga minggu sejak pejabat Cina mengumumkan wabah virus baru, ribuan orang menderita sakit dan puluhan meninggal sejak itu. Virus corona atau 2019-nCoV diperkirakan dimulai pada hewan dan makanan laut pasar di Wuhan dan menyebar ke beberapa negara lain, termasuk Amerika Serikat. Penyakit ini dikatakan dapat ditransfer antara manusia.

CDC merekomendasikan untuk mencuci tangan secara teratur dan menghindari kontak dengan orang sakit lain yang baru sembuh dari penyakit. Juga menyarankan menghindari menyentuh mata dan wajah, dan bersihkan rumah atau ruang kerja, serta didesinfeksi.

FOX NEWS | CNET

Berita terkait

4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

56 hari lalu

4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

Di Jakarta, setidaknya ada dua TPU yang jadi tempat permakaman korban saat pandemi Covid-19, yakni TPU Tegal Alur dan Pondok Ranggon.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

57 hari lalu

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

WHO tetapkan 11 Maret 2020 sebagai hari pertama pandemi global akibat wabah Covid-19. Kini, 4 tahun berlalu, masihkan patuhi protokol kesehatan?

Baca Selengkapnya

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

7 Maret 2024

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

Seorang pria di Jerman mendapat suntikan Vaksin Covid-19 sebanyak 217 kali dalam waktu 29 bulan.

Baca Selengkapnya

4 Tahun Pasca Kasus Pertama Covid-19 di Indonesia, Berikut Kilas Baliknya

6 Maret 2024

4 Tahun Pasca Kasus Pertama Covid-19 di Indonesia, Berikut Kilas Baliknya

Genap 4 tahun pasca kasus Covid-19 teridentifikasi pertama kali di Indonesia pada 2 Maret 2020 diikuti sebaran virus yang terus meluas.

Baca Selengkapnya

9 Pasar Ekstrem di Dunia yang Menjual Daging Hewan Liar sampai Kebutuhan Mistis

4 Februari 2024

9 Pasar Ekstrem di Dunia yang Menjual Daging Hewan Liar sampai Kebutuhan Mistis

Pasar ekstrem di dunia menawarkan pengalaman berbelanja yang di luar dugaan bagi para pengunjungnya.

Baca Selengkapnya

Kasus Covid-19 Melonjak 200 Persen, Wali Kota Depok Terbitkan Surat Edaran Berisi 8 Imbauan

6 Januari 2024

Kasus Covid-19 Melonjak 200 Persen, Wali Kota Depok Terbitkan Surat Edaran Berisi 8 Imbauan

Wali Kota Depok menerbitkan surat edaran berisi delapan poin imbauan. Hal yang mendasari SE ini karena kasus Covid-19 di Depok melonjak.

Baca Selengkapnya

Ragam Istilah Ketika Pandemi Covid-19, Masih Ingat dengan Social Distancing?

6 Januari 2024

Ragam Istilah Ketika Pandemi Covid-19, Masih Ingat dengan Social Distancing?

Kendati Covid-19 tidak lagi berstatus pandemi jadi endemi Covid-19, tapi masyarakat diimbau agar tetap waspada. Ini istilah saat Covid-19 mewabah.

Baca Selengkapnya

Kasus Covid-19 Naik Lagi 75 Persen, Singapura Minta Warganya Kembali Pakai Masker

16 Desember 2023

Kasus Covid-19 Naik Lagi 75 Persen, Singapura Minta Warganya Kembali Pakai Masker

Kementerian Kesehatan Singapura meminta warganya kembali menggunakan masker di tempat-tempat ramai seiring meningkatnya kasus COVID-19.

Baca Selengkapnya

Guru Besar UI Desak Pemerintah Perkuat Surveilans Kasus Covid-19

14 Desember 2023

Guru Besar UI Desak Pemerintah Perkuat Surveilans Kasus Covid-19

Guru Besar FKUI Tjandra Yoga Aditama mendesak pemerintah memperkuat surveilans untuk merespons peningkatan kasus Covid-19.

Baca Selengkapnya

Kasus Covid-19 di Malaysia Naik 57 Persen, Menpar Minta Jangan Panik

7 Desember 2023

Kasus Covid-19 di Malaysia Naik 57 Persen, Menpar Minta Jangan Panik

Malaysia mencatatkan kenaikan kasus Covid-19 yang signifikan. Dalam beberapa hari terakhir, Covid-19 di Malaysia naik hingga 57 persen.

Baca Selengkapnya