Nahas Helikopter Kobe Bryant, Sistem Peringatan Ini Diperdebatkan

Kamis, 30 Januari 2020 17:34 WIB

Helikopter SIkorsky S76B yang dipakai Kobe Bryant registrasi N72EX. Twitter/@LBAirport

TEMPO.CO, Jakarta - Helikopter Sikorsky S-76B yang ditumpangi eks superstar NBA dan legenda LA Lakers Kobe Bryant diketahui tak dilengkapi dengan sistem peringatan pilot ketika terbang terlalu rendah. Terrain Awareness Warning System (TAWS), nama sistem itu, sudah direkomendasikan Komite Nasional Keselamatan Transportasi AS pasca kecelakaan helikopter Sikorsky S-76A pada 2004 yang menewaskan 10 orang.

Seperti pernah diungkap sebelumnya, kecelakaan helikopter yang ditumpangi Kobe Bryant pada Minggu 27 Januari 2020 lalu terjadi setelah pilotnya, Ara Zobayan, meminta izin untuk terus terbang meski jarak pandang berkurang, dan diizinkan. Empat menit sebelum diketahui jatuh dan meledak di area perbukitan di Calabasas, California, sang pilot melapor harus terbang mendaki menghindari kabut.

Masih perlu berbulan-bulan untuk memastikan penyebab kecelakaan yang menewaskan sembilan orang, termasuk Kobe Bryant dan putrinya, Gianna (13), tersebut. Termasuk apakah karena ketiadaan TAWS tersebut menyumbang peran. Tapi para investigator di National Transportation Board atau KNKT-nya Amerika kembali mengingatkan pentingnya setiap helikopter pengangkut enam atau lebih penumpang untuk melengkapi diri dengan sistem peringatan itu.

Menurut NTSB, sistem itu bisa menyelamatkan helikopter dari nahas pada 2004 lalu. Kecelakaan helikopter Sikorsky menerjang perairan Teluk Meksiko pada saat itu menewaskan 10 orang. Baru sepuluh tahun berselang, Federal Aviation Administration (FAA) merespons rekomendasi NTSB itu dan mewajibkan TAWS meski hanya untuk helikopter ambulans.

Advertising
Advertising

Belum jelas apakah ketiadaan TAWS berpengaruh dalam kasus kecelakaan helikopter Sikorsky yang terbaru. Penyelidik tak pasti apakah sistem peringatan itu akan membantu pilot terbang menembus kabut di Calabasas. Sistem biasanya bekerja dengan membunyikan alarm di kokpit jika heli terbang terlalu rendah sehingga dianggap berpotensi menabrak bangunan atau bukit.

FAA tak sepenuh hati mendukung rekomendasi itu karena ada pertimbangan lain kalau alarm malah mengganggu konsentrasi pilot. "Belum tentu akan membantu pilot," kata Brian Alexander, pilot helikopter dan advokat FAA.

Mike Sagely, bekas pilot militer yang berbasis di Los Angeles mengaku menggunakan sistem itu. Tapi karena begitu seringnya berbunyi, alarm itu kini tak lagi dianggapnya serius. "Malah jadi terbiasa mendengarnya karena tidak se-darurat yang dikira," katanya.

BUSINESS INSIDER | WASHINGTONPOST| THEGUARDIAN

Berita terkait

Dua Helikopter AL Malaysia Bertabrakan di Udara, 10 Orang Tewas

9 hari lalu

Dua Helikopter AL Malaysia Bertabrakan di Udara, 10 Orang Tewas

Dua helikopter Malaysia bertabrakan saat sedang latihan untuk perayaan Hari Angkatan Laut.

Baca Selengkapnya

Dua Helikopter AL Jepang Bertabrakan, Satu Tewas dan 7 Lainnya Hilang

11 hari lalu

Dua Helikopter AL Jepang Bertabrakan, Satu Tewas dan 7 Lainnya Hilang

Satu orang tewas dan tujuh orang hilang setelah dua helikopter Angkatan Laut Jepang bertabrakan sebelum jatuh ke Samudera Pasifik

Baca Selengkapnya

Mudik Lebaran 2024, Polri Siapkan 2 Helikopter Ambulans Udara

29 hari lalu

Mudik Lebaran 2024, Polri Siapkan 2 Helikopter Ambulans Udara

Polri menyiapkan 2 helikopter yang akan beroperasi sebagai ambulans udara guna menghadapi arus mudik dan balik Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Hukrim: Warga Kampung Tua Dipaksa Robohkan Rumah karena Dianggap Langgar RTRW IKN hingga Hasbi Hasan Belikan Tas Mewah untuk Windy Idol

51 hari lalu

Terpopuler Hukrim: Warga Kampung Tua Dipaksa Robohkan Rumah karena Dianggap Langgar RTRW IKN hingga Hasbi Hasan Belikan Tas Mewah untuk Windy Idol

Berita populer hukum kriminal soal konflik warga dengan otorita IKN hingga kisah Hasbi Hasan dengan Windy Idol berujung TPPU.

Baca Selengkapnya

Pentagon: Tiga Tewas dalam Kecelakaan Helikopter Garda Nasional AS

54 hari lalu

Pentagon: Tiga Tewas dalam Kecelakaan Helikopter Garda Nasional AS

Pentagon mengKonfirmasi tiga orang tewas dalam kecelakaan helikopter Garda Nasional AS di dekat perbatasan Texas-Meksiko.

Baca Selengkapnya

Lokasi Helikopter Whitesky Aviation yang Hilang Kontak Ditemukan, 3 Orang Meninggal

21 Februari 2024

Lokasi Helikopter Whitesky Aviation yang Hilang Kontak Ditemukan, 3 Orang Meninggal

Tim pencarian darat menemukan jenazah kedua pilot Helikopter Whitesky Aviation dan satu petugas lapangan yang ikut dalam penerbangan.

Baca Selengkapnya

Helikopter Whitesky Aviation Hilang Kontak di Halmahera Tengah, Operasi Pencarian Dilanjutkan

21 Februari 2024

Helikopter Whitesky Aviation Hilang Kontak di Halmahera Tengah, Operasi Pencarian Dilanjutkan

Helikopter Whitesky Aviaton yang hilang kontak sejak Selasa siang dipastikan dalam kondisi layak terbang.

Baca Selengkapnya

Helikopter Hilang di Hutan Halmahera, Basarnas Sebut Pencarian Juga Ditentukan Faktor Cuaca

21 Februari 2024

Helikopter Hilang di Hutan Halmahera, Basarnas Sebut Pencarian Juga Ditentukan Faktor Cuaca

Basarnas akan berkoordinasi dengan BMKG dalam pencarian helikopter perusahaan tambang nikel Weda Bay yang dilaporkan hilang di hutan Halmahera Tengah.

Baca Selengkapnya

Helikopter Sewaan Weda Bay Nikel Hilang Kontak

20 Februari 2024

Helikopter Sewaan Weda Bay Nikel Hilang Kontak

Helikopter dengan nomor penerbangan Bell 429 PK-WSW sewaan perusahaan tambang PT Weda Bay Nikel dilaporkan hilang kontak pada hari ini.

Baca Selengkapnya

Paket Obat dan Buku untuk Pilot Susi Air yang Disandera KKB OPM Diantar Pakai Helikopter

16 Februari 2024

Paket Obat dan Buku untuk Pilot Susi Air yang Disandera KKB OPM Diantar Pakai Helikopter

Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Izak Pangemanan mengatakan permintaan obat-obatan oleh Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens telah disampaikan.

Baca Selengkapnya