Cegah Penularan Virus Corona Wuhan: Masker Biasa atau N95?

Sabtu, 1 Februari 2020 13:40 WIB

Orang-orang berebut untuk membeli masker wajah di toko peralatan medis, sehari setelah pemerintah Filipina mengkonfirmasi atas virus Corona yang telah mewabah di Filipina, di Manila, Filipina, 31 Januari 2020. REUTERS/Eloisa Lopez

TEMPO.CO, Bandung - Wakil Ketua Tim Infeksi Khusus di Rumah Sakit Umum Pendidikan dr Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Anggraeni, bicara cara menghindari wabah virus corona dari Wuhan, Cina. Menurutnya, penggunaan masker bedah biasa cukup untuk menekan risiko tertular virus mematikan itu.

“Cukup pakai masker (bedah) biasa, asal cara pakainya betul,” kata dia, di Bandung, Jumat 31 Januari 2020.

Anggraeni mengatakan, penggunaan masker disarankan jika tengah berada di kerumunan banyak orang di ruangan tertutup. Penggunaan masker juga disarankan bagi mereka yang sedang sakit.

Jenis masker bedah biasa disebutnya cukup ampuh menekan risiko penularan virus corona. “Asal betul-betul rapat di hidung, diikat atau pakai karet boleh, yang loop juga boleh. Asalkan semua tertutup, hidung dan mulut,” kata dia menerangkan.

Dijelaskannya, masker bedah biasa, untuk penggunaan sekali pakai, bisa dibeli bebas. Bagian luar biasanya berwarna hijau, dan bagian dalam putih.

Advertising
Advertising

“Bagian dalam yang putih itu mengabsorbsi kalau ada cairan-cairan, dan bagian luarnya, yang hijau, tahan air. Kalau dibalik, gak ada gunanya itu,” kata Anggraeni merujuk satu disinformasi soal pemakaian masker terbalik.

Dia juga menerangkan jenis masker lainnya yakni masker N95. Masker ini memiliki daya saring partikel yang jauh lebih baik. Namun, masker ini biasanya dipergunakan oleh petugas layanan kesehatan.

“Sudah pernah pakai belum? Pengapnya bukan main. Dan itu memang paling bagus, tapi itu kalau kita berhadapan dengan pasien seperti kami ini. Pakai (masker) N95 karena berhadapan dengan kasus,” kata Anggraeni panjang lebar.

Sejumlah pekerja menyelesaikan pembuatan masker di sebuah pabrik di Shanghai, Cina, 31 Januari 2020. Korban meninggal akibat virus corona di China mencapai 213 orang. REUTERS/Aly Song

Anggareni mengatakan, masker N95 relatif lebih tertutup sehingga kerap tidak nyaman jika dipakai terlalu lama. “Sepuluh menit saja belum tentu kuat pakai itu,” kata dia.

Menurut Anggraeni, ruang terbuka dengan pergerakan angin yang bebas, relatif lebih aman untuk potensi penularan virus corona. Indonesia juga relatif diuntungkan dengan paparan sinar matahari yang lebih banyak sehingga mengurangi potensi penyebaran virus.

Keterangannya itu sejalan dengan yang pernah disampaikan Erlina Burhan dari Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi FKUI dalam sebuah diskusi untuk awam dan media di FKUI, Salemba, Jakarta Pusat. Menurut pakar paru itu, ada beberapa faktor yang bisa melegakan masyarakat di Indonesia terkait wabah virus corona Wuhan.

Erlina mengatakan Indonesia memiliki iklim tropis dengan sinar matahari sangat menyengat. “Virus akan mati dalam kondisi panas. Kalau virus corona berada di udara dan kena panas, harusnya mati. Itulah sebabnya risiko di Indonesia lebih rendah,” katanya

Berita terkait

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

1 jam lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

4 jam lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

6 jam lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

1 hari lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

1 hari lalu

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menilai penting penanganan judi online dapat diselesaikan secara bekerja sama.

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

1 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Huawei Kembali ke Posisi Atas Penguasa Pasar Ponsel di Cina

2 hari lalu

Huawei Kembali ke Posisi Atas Penguasa Pasar Ponsel di Cina

Honor dan Huawei menempati posisi pertama pangsa pasar ponsel pintar di negara asalnya, Cina., menurut IDC

Baca Selengkapnya

Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

2 hari lalu

Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

Antony Blinken menyerukan pada Cina agar memberikan kesempatan yang sama pada para pelaku bisnis dari Amerika Serikat di Cina.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Guru Besar FKUI Soal Kenapa 1 Juta Lebih WNI Pilih Berobat di Luar Negeri

2 hari lalu

Penjelasan Guru Besar FKUI Soal Kenapa 1 Juta Lebih WNI Pilih Berobat di Luar Negeri

Jokowi menyebut 1 juta lebih WNI berobat ke luar negeri. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

2 hari lalu

Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

Berita terpopuler bisnis pada 24 April 2024, dimulai rencana Cina memberikan teknologi padi untuk sejuta hektare lahan sawah di Kalimantan.

Baca Selengkapnya