Uji Lab: Dua Obat Ini Dianggap Efektif Atasi Virus Corona

Kamis, 6 Februari 2020 09:16 WIB

Ilustrasi 2019 Novel Coronavirus (2019-nCoV). REUTERS/CDC

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Cina telah mengajukan permohonan paten baru pada obat eksperimental produksi Gilead Sciences Inc. Obat itu diyakini para ilmuwan di Cina dapat memerangi virus corona turunan terbaru yang saat ini sedang mewabah dari negeri itu.

Pengajuan paten tersebut dilakukan untuk penggunaan obat antivirus yang dikenal sebagai remdesivir. Mengutip laman Aljazeera, Rabu 5 Februari 2020, Cina memandang Gilead Sciences Inc., perusahaan bioteknologi di Amerika Serikat, sebagai salah satu kandidat paling menjanjikan untuk melawan wabah virus yang kini telah merenggut hampir 500 nyawa dan menginfeksi lebih dari 20 ribu orang lainnya itu.

Meskipun belum dilisensikan atau disetujui di mana pun di dunia, obat eksperimental itu digunakan pada pasien infeksi virus yang sementara ini dilabeli 2019-nCoV itu di Cina. Klaimnya, pasien menunjukkan tanda-tanda awal bahwa obat itu sangat efektif.

Menurut pernyataan di situs lembaga virologi di Wuhan, Cina, aplikasi paten itu sudah dibuat pada 21 Januari lalu. Para ilmuwan di sana menyatakan menemukan remdesivir dari Gilead dan obat malaria chloroquine sangat efektif dalam studi laboratorium untuk menghentikan infeksi 2019-nCoV.

Ilustrasi virus Corona. REUTERS/Dado Ruvic

Hasil penelitiannya telah dipublikan di jurnal Cell Research pada Selasa, 4 Februari 2020. Namun, lembaga virologi menyatakan bahwa kemanjuran kedua obat itu dalam kasus virus corona Wuhan masih membutuhkan bukti tes klinis lebih lanjut.

Advertising
Advertising

Tidak jelas kapan otoritas kekayaan intelektual Cina akan menyetujui aplikasi obat eksperimental dari Gilead. Perusahaan ini mengirimkan dosis yang cukup untuk mengobati 500 pasien dan siap meningkatkan pasokan jika uji klinis berhasil.

Merdad Parsey, kepala petugas medis di Gilead, menerangkan kalau Remdesivir sedang diuji dalam dua percobaan, pada pasien dengan gejala patogen baru sedang dan parah.

BLOOMBERG | ALJAZEERA


Berita terkait

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

7 jam lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

16 jam lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

20 jam lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

20 jam lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

21 jam lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

1 hari lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

1 hari lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

2 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

4 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya