WHO Desak Semua Negara Bersiap Hadapi Kedatangan Virus Corona

Reporter

Tempo.co

Editor

Erwin Prima

Senin, 10 Februari 2020 14:48 WIB

Petugas medis menggunakan pakaian pelindung saat memindahkan seorang pasien virus corona baru di bangsal terisolasi rumah sakit di Wuhan, provinsi Hubei, Cina 6 Februari 2020. Foto diambil 6 Februari 2020. China Daily via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), terkait adanya penderita virus corona di antara orang-orang yang tidak memiliki sejarah perjalanan ke Cina, pada hari Senin, 10 Februari 2020, memperingatkan bahwa hal itu bisa menjadi "puncak gunung es" serta mendesak semua negara untuk mempersiapkan kemungkinan kedatangan virus baru yang telah membunuh lebih dari 900 orang itu.

Tedros Adhanom Ghebreyesus memuji para dokter, perawat dan petugas kesehatan karena melakukan "yang terbaik" dengan risiko pribadi untuk mengatasi epidemi itu, dan menyebut mereka "pahlawan sejati" dari wabah yang pertama kali muncul pada bulan Desember di kota Wuhan, provinsi Hubei, Cina, di mana jutaan orang sedang diisolasi agar virus tidak menyebar.

"Sudah ada beberapa contoh tentang penyebaran 2019nCoV dari orang-orang yang tidak memiliki riwayat perjalanan ke Cina. Deteksi sejumlah kecil kasus dapat mengindikasikan penularan yang lebih luas di negara lain; singkatnya, kita mungkin hanya melihat ujung dari gunung es," tweet Ghebreyesus, Direktur Jenderal WHO.

"Dalam keadaan darurat kesehatan masyarakat, semua negara harus meningkatkan upaya untuk mempersiapkan kemungkinan kedatangan #2019nCoV dan melakukan yang terbaik untuk mengatasinya jika tiba. Ini berarti kapasitas laboratorium untuk diagnosis cepat, pelacakan kontak, dan alat-alat lain dalam gudang kesehatan masyarakat," ujarnya.

Korban tewas di Cina dari epidemi virus corona baru melonjak menjadi 908 dan jumlah kasus yang dikonfirmasi telah meningkat lebih dari 40.000, kata pejabat kesehatan Cina pada hari Senin.

Advertising
Advertising

Ghebreyesus mengatakan penyebaran virus corona di luar Cina tampaknya melambat, tetapi bisa semakin cepat. Dia memperingatkan bahwa setiap pelanggaran dalam solidaritas adalah kemenangan bagi virus itu.

Sebanyak 908 orang telah meninggal karena virus corona dan 40.171 kasus infeksi yang dilaporkan di 31 daerah tingkat provinsi sejauh ini, menurut Komisi Kesehatan Nasional Cina pada hari Senin.

Pada akhir hari Minggu, 36 kasus dikonfirmasi, termasuk satu kematian, telah dilaporkan di Hong Kong, 10 kasus dikonfirmasi di Makau dan 18 di Taiwan. Di luar negeri, lebih dari 300 kasus virus corona telah dilaporkan, termasuk tiga dari Kerala.

Di luar Cina, ada lebih dari 350 infeksi dilaporkan di hampir 30 tempat dengan dua kematian, satu di Filipina dan yang lainnya di Hong Kong. Beberapa negara telah melarang kedatangan dari Cina sementara maskapai besar telah menangguhkan penerbangan ke negara itu.

Cina dan negara-negara di seluruh dunia berjuang untuk mencegah penyebaran virus corona yang menimbulkan kekacauan di Tiongkok dan luar negeri. Selain Jerman, Inggris, dan Italia, negara-negara Eropa lainnya dengan kasus virus ini termasuk Prancis, Rusia, Belgia, Swedia, Finlandia, dan Spanyol.

NDTV

Berita terkait

WHO: Hampir 10 Persen Makanan di Indonesia Tinggi Lemak Trans

5 jam lalu

WHO: Hampir 10 Persen Makanan di Indonesia Tinggi Lemak Trans

Ada banyak dampak buruk konsumsi lemak trans dalam kadar yang berlebih. Salah satu dampak buruknya adalah tingginya penyakit kardiovaskular.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

2 hari lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

2 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

3 hari lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

4 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

7 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

10 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

25 hari lalu

WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

Kenali ragam penyakit kardiovaskular yang menjadi penyebab utama kematian secara global.

Baca Selengkapnya

Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

27 hari lalu

Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

Kemenkes menyatakan hingga kini belum terdeteksi adanya risiko kasus Virus B di Indonesia namun masyarakat diingatkan untuk tetap waspada

Baca Selengkapnya

Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

28 hari lalu

Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

Hari Kesehatan Sedunia 2024, diharapkan terwujudnya kesehatan bagi semua agar mendapat akses pelayanan kesehatan bermutu.

Baca Selengkapnya