Gempa Susulan Ambon Sudah 3.088 Kali, Seram 72 Kali
Reporter
Anwar Siswadi (Kontributor)
Editor
Erwin Prima
Selasa, 11 Februari 2020 10:41 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Serangkaian gempa susulan masih terjadi di Ambon dan Pulau Seram. Hingga Senin malam 10 Februari 2020, jumlah gempa susulan di Ambon telah mencapai 3.088 kali, sementara di Pulau Seram tetangganya sebanyak 72 kali gempa susulan.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa susulan di Ambon sebanyak 3.088 kali sejak gempa utama 26 September 2019. Ketika itu gempa bermagnitudo 6,8 muncul sekitar pukul 08.46 waktu setempat.
“Gempa bumi yang dirasakan 337 kali,” kata Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, lewat keterangan tertulisnya Senin malam 10 Februari 2020.
Sebelumnya diberitakan BMKG menduga kuat pembangkit gempa itu adalah struktur sesar yang melintas di wilayah Kecamatan Kairatu Selatan. Dalam peta tektonik Pulau Seram tampak struktur sesar ini berarah barat daya-timur laut. Sesar ini memiliki pergerakan mendatar-mengiri. “Struktur sesar itu belum memiliki nama, sehingga kami namai Sesar Kairatu,” kata Daryono.
Sementara gempa Pulau Seram yang lebih baru telah mencatatkan lindu susulan sebanyak 72 kali. Gempa utamanya terjadi 8 Februari 2020 dengan magnitudo 5,4 pada pukul 15.36 waktu setempat. “Jumlah gempa susulan yang dirasakan sembilan kali,” ujarnya.
Menurut Daryono, gempa utama Pulau Seram hari itu berada di zona aktif Ambon-Seram, sesuai dengan klaster zona aktif yang sudah terpetakan sejak bulan Januari 2020.
“Gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas Sesar Naik Seram Utara (North Ceram Thrust),” kata Daryono. Gempa dipicu oleh penyesaran dengan mekanisme pergerakan naik (thrust fault).
Gempa susulan terbaru tercatat BMKG pada 10 Februari 2020 pukul 21.41 waktu setempat. Pusat gempa berada di laut berjarak 25 kilometer utara Kobisonta sedalam 21 kilometer dengan kekuatan bermagnitudo 3,2.
ANWAR SISWADI