TEMPO.CO, Jakarta - Gempa bumi mengguncang wilayah wilayah Jailolo, Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, pada Selasa, 30 April 2024, sekitar 20.52 WIB. Hasil analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan gempa tektonik ini berkekuatan M5,5.
"Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 2,39° LU, 126,79° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 110 kilometer arah barat laut Pulau Doi, Maluku Utara, pada kedalaman 72 kilometer," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, melalui keterangan tertulis, Selasa, 30 April 2024.
Daryono menjelaskan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa tektonik tersebut merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya deformasi batuan pada Lempeng Laut Maluku. "Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," ujarnya.
Berdasarkan estimasi peta guncangan (shakemap), gempa bumi ini menimbulkan guncangan di daerah Loloda, Halmahera Barat, Pulau Batang Dua, dan Kota Ternate, Maluku Utara, dengan skala intensitas III MMI atau getaran dirasakan nyata di dalam rumah serta terasa getaran seakan akan truk berlalu. Hingga saat ini, kata Daryono, belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan gempa bumi tersebut. "Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," ujarnya.
Hingga pukul 21.15 WIB, hasil pemantauan BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock). Daryono mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Masyarakat setempat juga diimbau menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa. "Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," ujarnya.