Inilah Wajah Virus Corona COVID-19

Reporter

Tempo.co

Editor

Erwin Prima

Minggu, 16 Februari 2020 10:58 WIB

Virus corona COVID-19 terlihat berwarna kuning, muncul dari sel (berwarna biru dan merah muda) yang dikultur di laboratorium. Gambar ini dari pemindaian mikroskop elektron. Kredit: NIAID-RML

TEMPO.CO, Jakarta -Gambar-gambar dari wabah virus corona baru COVID-19 sejauh ini sangat manusiawi: pelancong udara mengenakan topeng, wisatawan terdampar di kapal pesiar, pekerja medis mengenakan pakaian pelindung.

Tetapi gambar baru dari virus itu menunjukkan kepada kita seperti apa bentuknya dari dekat.

Gambar-gambar ini dibuat menggunakan pemindaian dan transmisi elektron mikroskop di National Rocky Institute of Allergy and Infectious Diseases'Laboratories di Hamilton, Montana. NIAID adalah bagian dari National Institutes of Health.

Emmie de Wit, Kepala Unit Patogenesis Molekuler NIAID, menyediakan sampel virus itu. Elizabeth Fischer, ahli mikroskop, menghasilkan gambar-gambar itu, dan kantor seni visual medis laboratorium mewarnai gambar-gambar itu secara digital.

NIAID mencatat bahwa gambar tampak agak mirip dengan virus corona MERS-CoV sebelumnya (virus corona sindrom pernapasan Timur Tengah, yang muncul pada 2012) dan SARS-CoV asli (virus corona sindrom pernafasan akut, yang muncul pada 2002).

Advertising
Advertising

"Itu tidak mengejutkan: Paku pada permukaan virus corona memberi nama keluarga virus ini - corona, yang merupakan bahasa Latin untuk 'mahkota', dan sebagian besar virus corona akan memiliki penampilan seperti mahkota," lembaga itu menjelaskan dalam sebuah posting blog.

Sejauh ini ada lebih dari 47.000 kasus yang dikonfirmasi laboratorium dan lebih dari 1.300 kematian. Kasus ini telah didokumentasikan di 25 negara, tetapi sebagian besar di Cina.

Provinsi Hubei Cina memperluas kriteria untuk mengidentifikasi kasus virus corona baru pada hari Kamis, yang menyebabkan lonjakan besar dalam kasus yang dilaporkan di sana. Provinsi itu menambahkan kategori baru ke dalam pelaporannya: "kasus klinis."

Itu berarti pasien akan dihitung jika mereka menunjukkan semua gejala - yang meliputi demam, batuk dan sesak napas - tetapi belum dites atau diuji negatif untuk virus itu sendiri.

Lonjakan yang tiba-tiba itu, yang disebabkan oleh perubahan dalam pelaporan, dapat mempersulit upaya untuk melacak perkembangan penyakit itu di Cina.

NPR

Berita terkait

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

4 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

5 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

6 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

9 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

13 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

13 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

19 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

20 hari lalu

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

Menhub Budi Karya Sumadi mengusulkan work from home atau WFH untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat puncak arus balik Lebaran.

Baca Selengkapnya

Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

22 hari lalu

Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

Kemenkes menyatakan hingga kini belum terdeteksi adanya risiko kasus Virus B di Indonesia namun masyarakat diingatkan untuk tetap waspada

Baca Selengkapnya

Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

23 hari lalu

Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

Flu singapura rentan menjangkit anak-anak. Flu ini juga dengan mudah menular. Bagaimana cara mengantisipasinya?

Baca Selengkapnya