Begini Investigasi Radiasi Nuklir di Perumahan Batan Dilakukan

Reporter

Antara

Selasa, 18 Februari 2020 04:01 WIB

Tim Teknis Kimia Biologi Radioaktif Gegana Brimob Mabes Polri dan Tim Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETAN) melakukan pengukuran tingkat paparan tinggi radioaktif yang ditemukan di Perumahan Batan Indah, Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Sabtu, 15 Februari 2020. Pengukuran tersebut dilakukan untuk memastikan tingkat paparan radioaktif yang ditemukan dikawasan tersebut, yang hasilnya masih dalam katagori aman bagi masyarakat sekitar meski ditemukan paparan tinggi radioaktifitas. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Pendataan sedang dilakukan terhadap para pemilik bahan radioaktif Cesium 137 (Cs-137) di Indonesia. Ini dilakukan untuk melacak pemilik logam radioaktif hasil reaksi fisi nuklir itu yang ditemukan di tengah permukiman penduduk di Perumahan Batan Indah, Serpong, Tangerang Selatan.

"Data nanti akan digunakan dalam proses investigasi ke depan," kata Kepala Bagian Komunikasi Publik dan Protokol Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) Abdul Qohhar Teguh, kepada Antara, Senin 17 Februari 2020.

Abdul menuturkan investigasi tersebut dalam konteks mencari asal muasal, personel terlibat, dan motif pembuangan bahan radioaktif itu di wilayah tersebut. Kepolisian, Abdul menambahkan, juga sudah mulai masuk ke wilayah yang terkontaminasi itu untuk mengumpulkan data bagi keperluan penyelidikan.

Keberadaan unsur radioaktif itu ditemukan pada akhir Januari lalu dan radiasinya sempat terukur lebih dari 2000 kali lipat ambang normalnya. Padahal, bila tertelan atau terhirup, Cs-137 bisa memicu kanker pada manusia.

Perumahan Batan Indah lokasi temuan paparan radioaktif di atas normal, Sabtu 15 Februari 2020. Tempo/Wuragil

Advertising
Advertising

Saat ini, Bapeten bersama Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) masih terus melakukan dekontaminasi atau pembersihan lahan dari sumber paparan radioaktif itu. Mereka melakukannya dengan pengerukan tanah lapis demi lapis dan pemotongan pohon atau tanaman.

Material yang diambil itu dikirim ke Pusat Teknologi Limbah Radioaktif (PTLR) milik Batan. Sementara dekontaminasi di lokasi masih berlangsung karena radiasi, meski berkurang, masih terukur di atas normal.

Sebelummya, Kepala Batan Anhar Riza Antariksawan menegaskan temuan zat radioaktif di area di Perumahan Batan Indah, Tangerang Selatan, tidak berasal dari kecelakaan atau kebocoran reaktor riset GA Siwabessy. "Hingga saat ini reaktor yang dioperasikan sejak 1987 tetap beroperasi dengan aman dan selamat," ujar Anhar dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin.

Berita terkait

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

4 hari lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

6 hari lalu

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.

Baca Selengkapnya

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

8 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

9 hari lalu

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

11 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

15 hari lalu

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.

Baca Selengkapnya

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

16 hari lalu

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

16 hari lalu

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?

Baca Selengkapnya

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

19 hari lalu

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

21 hari lalu

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.

Baca Selengkapnya