Virus Corona 20 Kali Lebih Mematikan daripada Virus Flu

Reporter

Terjemahan

Rabu, 19 Februari 2020 16:36 WIB

Petugas medis menggunakan pakaian pelindung saat memeriksa pasien terinfeksi virus corona di Rumah Sakit Palang Merah Wuhan di Wuhan, Cina, 16 Februari 2020. Otoritas kesehatan Cina mengatakan ada 93 korban meninggal baru dan 1.807 korban terinfeksi baru. China Daily via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Liu Zhiming, Direktur Rumah Sakit Wuchang Wuhan di Hubei, Cina, ikut menjadi korban virus corona. Liu, 51 tahun, meninggal karena pneumonia setelah segala upaya untuk menyelamatkan nyawanya gagal pada Selasa pagi 18 Februari 2020.

Kematian itu terjadi pada hari yang sama ketika pejabat kesehatan di Cina merilis data kalau virus corona baru 20 kali lebih mematikan daripada virus influenza biasa. Sebanyak ribuan orang jatuh sakit karena infeksi virus tersebut di Wuhan dan Rumah Sakit Wuchang berperan menjadi satu dari tujuh rumah sakit rujukannya.

Suratkabar China Daily menuliskan Liu, 51 tahun, sebagai seorang ahli bedah saraf. Komisi Kesehatan Masyarakat Wuhan menyebut Liu telah berkontribusi penting dalam memerangi dan mengendalikan virus yang kini dinamai COVID-19 itu.

"Sayang sekali dia juga akhirnya terinfeksi dan meninggal pada Pukul 10.54 Selasa pagi setelah segala upaya untuk menyelamatkannya gagal," bunyi pernyataan dari komisi itu.

Hingga Selasa malam pula, angka kematian yang disebabkan virus itu telah mencapai 2.009 orang yang hampir seluruhnya terjadi di Cina daratan. Total mereka yang terinfeksi lebih dari 75 ribu kasus, juga sebagian besar di Cina.

Pusat Kendali dan Pencegahan Penyakit Cina mengukur, tingkat kematian dari virus corona yang menyebar dari Wuhan itu sebesar 2,3 persen. Bandingkan dengan tingkat kematian virus flu biasa di Amerika yang sejauh ini diketahui hanya 0,1 persen.

Tapi tetap yang tertinggi adalah virus corona penyebab SARS yang terukur hampir 10 persen. Wabah virus ini pernah menyapu seluruh negeri Cina hampir dua dekade lalu. Bedanya dengan virus corona COVID-19, SARS menginfeksi lebih sedikit orang yakni tak sampai 10 ribu kasus yang terkonfirmasi.

Virus MERS, juga virus corona, bahkan lebih mematikan lagi. Virus ini mewabah pada 2012 hingga ke 27 negara dan membunuh lebih dari 850 orang dengan perbandingan: tiga kasus infeksi, satu meninggal.

Michael Ryan, direktur program kedaruratan di WHO, menyatakan tingkat kematian COVID-19 bisa melemah daripada yang terlihat. Di pekan-pekan pertama wabah, dia menuturkan, yang didapati hanyalah kasus-kasus infeksi yang parah. Belakangan, kata Ryan, banyak terdeteksi mereka yang sakit ringan.

"Harapan kami adalah akan ditemukan lebih banyak lagi kasus ringan, sehingga angka kematian keseluruhan akan lebih rendah lagi," katanya.

Studi para ilmuwan Cina juga sebelumnya menemukan 80 persen kasus terkonfirmasi adalah kasus infeksi yang tidak parah. Mereka yang sakit dan orang tua yang paling berisiko virus corona. Sedang pasien pria teramati lebih banyak berujung kasus fatal ketimbang wanita.

USA TODAY

Berita terkait

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

4 jam lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

1 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

2 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

3 hari lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

3 hari lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

3 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

3 hari lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

4 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

4 hari lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

4 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya