Greenpeace Minta Bapeten Usut Tuntas Temuan Zat Radioaktif

Rabu, 19 Februari 2020 17:21 WIB

Tim Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) bersama Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) dan Tim Teknis Kimia Biologi Radioaktif (TKBR) Gegana Brimob Mabes Polri melakukan Dekontaminasi terhadap temuan paparan tinggi radioaktif di Perumahan Batan Indah, Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Minggu, 15 Februari 2020. Dekontaminasi dilakukan dengan mengambil tanah dan tumbuhan yang terpapar radioaktif untuk dibawa ke Lab Nuklir untuk mengetahui tingkat keamanan paparan tinggi radioaktif di kawasan tersebut. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Juru Kampanye Iklim dan Energi Greenpeace Indonesia Satrio Swandiko Prilianto meminta Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) untuk mengusut tuntas temuan zat radioaktif di Perumahan Batan Indah, Serpong, Tangerang Selatan.

Logam radioaktif Cesium-137 ditemukan lebih dari 2.000 kali ambang normal di antara permukiman di perumahan itu pada 31 Januari 2020.

Satrio menuturkan, penanganan limbah radioaktif ini bukan main-main, menyangkut keselamatan manusia dan alam. “Kita belum tahu, mungkin ada lagi di tempat lainnya yang belum terdeteksi," ujar Satrio kepada Tempo, Rabu, 19 Februari 2020.

Paparan radiasi diukur sebesar 200 mikrosievert per jam. Sedang pada Senin sore, 18 Februari 2020, setelah serangkaian dekontaminasi berupa pengangkatan lapisan tanah serta vegetasi, tingkat radiasi di area temuan menurun menjadi 28 mikrosv per jam.

Bapeten sedang melakukan investigasi atas keberadaan logam radioaktif Cesium 137 di tengah permukiman warga itu. Logam yang dihasilkan lewat reaksi fisi nuklir itu ditemukan menebar radiasi di sebuah lahan fasilitas umum di antara bangunan perumahan dan jalan raya.

Advertising
Advertising

“Ditemukannya zat radioaktif Cesium-137 membuktikan bahwa Indonesia belum siap. Kecolongan," kata Satrio. “Greenpeace tidak setuju dengan pengembangan nuklir di Indonesia. Karena banyak dan besarnya bahaya yang dimiliki oleh tenaga nuklir.””

Menurut Satrio, dalam penanganan nuklir butuh protokol yang ketat, tanpa prosedur tersebut, bahaya dapat mengancam lingkungan dan masyarakat.

Bapeten menduga paparan Cesium-137 itu adalah zat radioaktif yang dicuri oknum. Pencarian 'sidik jari' pemilik bahan radioaktif itu dilakukan secara khusus di laboratorium. Ini seperti yang diterangkan Kepala Biro Hukum, Kerja Sama dan Komunikasi Publik Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten), Indra Gunawan, Selasa 18 Februari 2020.

"Mengingat kondisi obyek Cesium,-137 sudah dalam keadaan serpihan atau debris jadi perlu telaah teknis untuk mengetahui apakah masih ada "identitas" dalam obyek temuan atau nilai paparan radiasi," katanya.

Koordinasi dengan kepolisian pun disebutnya telah dilakukan di luar laboratorium. "Akan dibentuk tim gabungan Bareskrim, Polres Tangerang, dan Polda," katanya mengungkapkan.

Dia hanya menjelaskan bahwa setiap perpindahan atau pengangkutan zat radioaktif diatur ketat lewat Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2015 tentang Keselamatan Radiasi dan Keamanan dalam Pengangkutan Zat Radioaktif. Setiap pengangkutan, kata dia, wajib mendapat persetujuan pengiriman dari Bapeten.

Sementara, Kepala Biro Hukum, Humas, dan Kerja Sama Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan), Heru Umbara mengatakan, proses 'clean up' akan terus dilakukan hingga 20 hari. Dia mengklaim per akhir pekan lalu--sejak pertama ditemukan 31 Januari dan pengerukan tanah pertama 7-8 Februari lalu--didapatkan penurunan paparan radiasi nuklir sebesar 30 persen dari 149 mikrosievert per jam.

Berita terkait

KKP Tangkap Kapal Alih Muatan Ikan Ilegal, Greenpeace Desak Pemerintah Hukum Pelaku dan Ratifikasi Konvensi ILO 188

1 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Alih Muatan Ikan Ilegal, Greenpeace Desak Pemerintah Hukum Pelaku dan Ratifikasi Konvensi ILO 188

Greenpeace meminta KKP segera menghukum pelaku sekaligus mendesak pemerintah untuk meratifikasi Konvensi ILO 188 tentang Penangkapan Ikan.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Apresiasi KKP Tangkap Kapal Transhipment dan Mendesak Usut Pemiliknya

2 hari lalu

Greenpeace Apresiasi KKP Tangkap Kapal Transhipment dan Mendesak Usut Pemiliknya

Greenpeace Indonesia mengapresiasi langkah KKP yang menangkap kapal ikan pelaku alih muatan (transhipment) di laut.

Baca Selengkapnya

11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

5 hari lalu

11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

Isfahan merupakan salah satu tujuan wisata utama dan salah satu kota bersejarah terbesar di Iran.

Baca Selengkapnya

Enam Fakta Dugaan Serangan Israel ke Iran, Warga Isfahan Aman

8 hari lalu

Enam Fakta Dugaan Serangan Israel ke Iran, Warga Isfahan Aman

Sejumlah fakta terbaru soal dugaan serangan Israel ke Iran, mulai dari fasilitas nuklir hingga kondisi warga Isfahan.

Baca Selengkapnya

Iran Siap Tembakkan Rudal, Klaim Fasilitas Nuklirnya Aman

8 hari lalu

Iran Siap Tembakkan Rudal, Klaim Fasilitas Nuklirnya Aman

Iran mengaku fasililitas nuklirnya aman. Sehari sebelum dugaan serangan Israel, Garda Revolusi Iran mengklaim siap menembakkan rudal.

Baca Selengkapnya

PBB Khawatir Israel Bakal Bidik Fasilitas Nuklir Iran sebagai Serangan Balasan

11 hari lalu

PBB Khawatir Israel Bakal Bidik Fasilitas Nuklir Iran sebagai Serangan Balasan

Kepala pengawas nuklir PBB mengatakan pada Senin khawatir mengenai kemungkinan Israel menargetkan fasilitas nuklir Iran.

Baca Selengkapnya

Kepala OIKN Klaim Pembangunan IKN Bawa Manfaat untuk Semua Pihak, Bagaimana Faktanya?

17 hari lalu

Kepala OIKN Klaim Pembangunan IKN Bawa Manfaat untuk Semua Pihak, Bagaimana Faktanya?

Kepala Badan Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono klaim bahwa pembangunan IKN akan membawa manfaat bagi semua pihak.

Baca Selengkapnya

Rusia Tuduh Ukraina Serang Pembangkit Nuklir Zaporizhzhia Pakai Drone Kamikaze

18 hari lalu

Rusia Tuduh Ukraina Serang Pembangkit Nuklir Zaporizhzhia Pakai Drone Kamikaze

Rusia menuduh Ukraina menyerang pembangkit listrik bertenaga nuklir Zaporizhzhia.

Baca Selengkapnya

Penggemar K-Pop Minta Hyundai Mundur dari Investasi penggunaan PLTU di Kalimantan

21 hari lalu

Penggemar K-Pop Minta Hyundai Mundur dari Investasi penggunaan PLTU di Kalimantan

Penggemar K-Pop global dan Indonesia meminta Hyundai mundur dari investasi penggunaan PLTU di Kalimantan Utara.

Baca Selengkapnya

Atasi Pencemaran Radioaktif Sesium-137, BRIN Kembangkan Metode Fitoremediasi

26 hari lalu

Atasi Pencemaran Radioaktif Sesium-137, BRIN Kembangkan Metode Fitoremediasi

BRIN sedang mengupayakan bagaimana cara mengatasi kontaminasi Cs-137 di lingkungan.

Baca Selengkapnya