NASA Ungkap Danau Raksasa di Sahara, Melebihi Luas Laut Kaspia

Selasa, 25 Februari 2020 11:26 WIB

Foto NASA mengungkap danau kuno Mega Chad yang membentang 150 ribu mil persegi melintasi Sahara dan lebih besar dari Laut Kaspia di Afrika Tengah. Kredit: EOS/NASA

TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga penerbangan dan antariksa Amerika Serikat, NASA, berbagi gambar mengejutkan tentang sebuah danau yang lebih besar dari Laut Kaspia di Afrika Tengah. Disebut Mega Chad, danau kuno ini membentang 150.000 mil persegi (388 ribu km persegi) melintasi Sahara dan menjadi yang terbesar di Bumi saat ini.

Danau Mega Chad modern hanya sebagian kecil dari ukuran sebelumnya yang terukir di lanskap gurun itu. Gambar tersebut menyoroti dataran yang lebih rendah di daerah itu, bersama dengan pasir dan punggung pantai yang terbentuk di sepanjang pantai timur laut Danau Mega Chad.

Para ahli mencatat bahwa danau raksasa itu hanya membutuhkan beberapa ratus tahun untuk menyusut menjadi ukuran 137 mil persegi saat ini. Danau itu, yang melintasi perbatasan Chad, Niger, Nigeria, dan Kamerun, telah berkurang ukurannya karena manusia menyedot air segarnya.

Rincian berapa lama danau menyusut dirilis pada 2015 oleh tim ilmuwan Inggris. Sejarah tingkat permukaan danau yang direkonstruksi untuk Danau Mega Chad kuno -- yang dulunya merupakan danau terbesar di Afrika -- menunjukkan bahwa periode lembab Afrika Utara, dengan meningkatnya curah hujan di wilayah Sahara, berakhir dengan tiba-tiba sekitar 5.000 tahun yang lalu.

Menurut penelitian itu, cekungan di danau itu sekarang sumber debu atmosfer yang besar, mungkin belum mengering hingga sekitar 1.000 tahun yang lalu. Namun, penemuan para peneliti menunjukkan pemupukan ini hanya bisa terjadi 1.000 tahun yang lalu, meninggalkan teka-teki tentang bagaimana hutan menerima nutrisi penting sebelum itu.

Para peneliti menemukan bahwa perubahan itu terjadi hanya dalam beberapa ratus tahun, jauh lebih cepat daripada yang diperkirakan sebelumnya. Debu tersebut berhembus melintasi Atlantik untuk membantu menyuburkan hutan hujan Amazon.

Simon Armitage dari departemen geografi Royal Holloway mengatakan: "Hutan tropis Amazon seperti keranjang gantung raksasa. Dalam keranjang gantung, penyiraman sehari-hari dengan cepat mencuci nutrisi yang larut dari tanah, dan ini perlu diganti menggunakan pupuk jika tanaman ingin bertahan hidup."

Untuk menganalisis penurunan Mega Chad, peneliti dari Royal Holloway, Birkbeck dan Kings College, dari University of London, menggunakan gambar satelit untuk memetakan garis pantai yang ditinggalkan.

Mereka juga menganalisis sedimen danau untuk menghitung usia garis pantai, menghasilkan sejarah tingkat danau yang mencakup 15.000 tahun terakhir. Penelitian ini diterbitkan di jurnal Proceedings of National Academy of Sciences.

DAILY MAIL | PROCEEDINGS OF NATIONAL ACADEMY OF SCIENCE

Berita terkait

Indonesia Dorong Penetapan Hari Danau Sedunia di World Water Forum Ke-10 Bali

2 hari lalu

Indonesia Dorong Penetapan Hari Danau Sedunia di World Water Forum Ke-10 Bali

Penetapan Hari Danau Sedunia menjadi satu dari empat poin usulan yang dibawa Indonesia untuk diangkat menjadi resolusi PBB.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

2 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

Di World Water Forum ke-10, RI Akan Usul Penetapan Hari Danau Sedunia

3 hari lalu

Di World Water Forum ke-10, RI Akan Usul Penetapan Hari Danau Sedunia

Pemerintah Indonesia akan mengusulkan penetapan Hari Danau Sedunia dalam acara World Water Forum ke-10 yang dihelat di Bali pada 18-25 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

25 Tahun Kota Banjarbaru, Berikut Destinasi Wisata Unggulannya

4 hari lalu

25 Tahun Kota Banjarbaru, Berikut Destinasi Wisata Unggulannya

27 April 1999 merupakan hari lahir Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Ini profil dan destinasi wisata unggulan di Kota Idaman ini.

Baca Selengkapnya

Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

5 hari lalu

Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

Selain penampilan, orang tinggi diklaim punya kelebihan pada kesehatan dan gaya hidup. Berikut keuntungan memiliki tinggi badan di atas rata-rata.

Baca Selengkapnya

Selain Tikus, Inilah 4 Hewan yang Kerap Dijadikan Percobaan Penelitian

5 hari lalu

Selain Tikus, Inilah 4 Hewan yang Kerap Dijadikan Percobaan Penelitian

Berikut beberapa hewan yang kerap dijadikan hewan percobaan dalam penelitian:

Baca Selengkapnya

Timnas Tajikistan Lolos 8 Besar Piala Asia U-23 2024, Berikut 8 Rekomendasi Destinasi wisata di Negara Asia Tengah Itu

6 hari lalu

Timnas Tajikistan Lolos 8 Besar Piala Asia U-23 2024, Berikut 8 Rekomendasi Destinasi wisata di Negara Asia Tengah Itu

Timnas Tajikistan berhasil lolos 8 besar Piala Asia U-23 2024. Di manakah letak negara ini, destinasi wisata apa saja yang ditawarkannya?

Baca Selengkapnya

Cara NASA Mengontak Kembali Voyager 1, Penjelajah Bintang yang Hilang Kontak Selama 5 Bulan

7 hari lalu

Cara NASA Mengontak Kembali Voyager 1, Penjelajah Bintang yang Hilang Kontak Selama 5 Bulan

NASA memakai kode baru untuk mencolek kembali pesawat antarbintang, Voyager 1, yang sempat hilang kontak.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Menulis Artikel Ilmiah di Jurnal Terindeks Scopus

13 hari lalu

Begini Cara Menulis Artikel Ilmiah di Jurnal Terindeks Scopus

Jurnal terindeks Scopus menjadi salah satu tujuan para peneliti di Indonesia untuk mempublikasikan artikel ilmiah atau penelitiannya, bagaimana cara menulis artikel ilmiah yang terindeks scopus?

Baca Selengkapnya

Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

21 hari lalu

Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

World Health Summit akan pertama kali digelar di Monash University. Ada beberapa tema yang akan dibahas oleh peneliti, salah satunya, demam berdarah

Baca Selengkapnya