Di Jepang, Ada Email Hati-hati Virus Corona Ternyata Mencuri Data

Senin, 2 Maret 2020 12:15 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Wabah virus corona COVID-19 tak hanya ditumpangi berita-berita palsu ataupun hoax (disinformasi). Peretas jahat pun memanfaatkannya sebagai kedok atau umpan pencurian data pribadi. Mereka mengirim perangkat lunak melalui email yang disamarkan sebagai informasi panduan tentang bahaya virus corona untuk mencuri akses ke komputer atau smartphone.

Para pakar keamanan telah menemukan modus ini di Jepang. Virus menyebar dengan cepat setelah berhasil mendorong para penerima pesan untuk membuka lampiran untuk mempelajari lebih lanjut. Lampiran itu ternyata memberi para peretas akses ke komputer atau smartphone korban, memungkinkan untuk memanen data pribadi dan menginfeksinya dengan virus.

Hacker dengan demikian telah mengambil keuntungan dari ketakutan orang-orang di dunia akan wabah penyakit yang dibawa virus corona. Hingga pagi ini, Senin 2 Maret 2020, wabah virus corona yang menyebar dari Wuhan, Cina, itu telah menyebabkan 2.996 orang meninggal yang sebagian besar di Cina daratan. Sementara, jumlah infeksi yang terkonfirmasi positif sebanyak 88.382 kasus di 68 negara, juga sebagian besar di Cina.

Perusahaan keamanan siber IBM X-Force dan Kasperky mengungkap email dari para hacker itu menyaru sebagai pemberitahuan darurat virus corona. Email tampaknya dikirim oleh penyedia layanan kesejahteraan penyandang cacat di Jepang, yang memperingatkan penerima bahwa wabah telah menyebar ke bagian-bagian tertentu negara itu. Untuk membuat email tampak otentik, peretas menambahkan footer di bagian bawah, lengkap dengan alamat pos serta nomor telepon dan faks.

Analis Kaspersky, Anton Ivanov mengatakan, "Virus corona, yang saat ini sedang diperdebatkan di media, telah digunakan sebagai umpan oleh penjahat siber."

Sejauh ini, Kaspersky hanya mengidentifikasi sepuluh file unik, menyamar dengan kedok file pdf, mp4, docx tentang virus corona. Tapi karena jenis kegiatan ini umum untuk topik media populer, jumlahnya diperkirakan akan meningkat. "Ketika orang terus khawatir tentang kesehatan mereka, dokumen palsu yang dikatakan mendidik tentang virus corona mungkin menyebarkan semakin banyak malware," kata Ivanov.

DAILY MAIL | IBM X-FORCE

Berita terkait

Kento Momota Ingin Tetap Berkecimpung di Dunia Bulu Tangkis setelah Pensiun, Apa Saja yang Akan Dilakukannya?

4 jam lalu

Kento Momota Ingin Tetap Berkecimpung di Dunia Bulu Tangkis setelah Pensiun, Apa Saja yang Akan Dilakukannya?

Piala Thomas 2024 menjadi turnamen keenam yang diikutinya sepanjang karier Kento Momota sejak debut di ajang ini 2014.

Baca Selengkapnya

Diduga Dibuang di Jalanan Shibuya, Album SEVENTEEN Duduki Puncak Tangga Lagu Jepang

5 jam lalu

Diduga Dibuang di Jalanan Shibuya, Album SEVENTEEN Duduki Puncak Tangga Lagu Jepang

Album SEVENTEEN menduduki peringkat pertama tanggal album utama di Jepang, tapi baru-baru ini viral video album itu dibuang

Baca Selengkapnya

Sensasi Menyantap Daging Yakiniku dalam Jyubako

22 jam lalu

Sensasi Menyantap Daging Yakiniku dalam Jyubako

Yakiniku yang disajikan dalam Jyubako atau bento box memberikan kesan menarik dengan makanan yang bervariasi, kaya nutrisi, dan terkontrol porsinya.

Baca Selengkapnya

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

1 hari lalu

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?

Baca Selengkapnya

68 Tahun Lalu Penemuan Penyakit Minamata di Jepang Pertama Kali

1 hari lalu

68 Tahun Lalu Penemuan Penyakit Minamata di Jepang Pertama Kali

Hari ini, 68 tahun lalu, Jepang menemukan penyakit epidemi yang disebut Minamata. Apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Kasus Terbaru Peretasan Game Pokemon, Jual Monster 4 Bulan Raup Jutaan Yen

1 hari lalu

Kasus Terbaru Peretasan Game Pokemon, Jual Monster 4 Bulan Raup Jutaan Yen

Faktanya, ini bukan kasus pertama karena peretasan data dalam game-game Pokemon merajalela di antara pemain curang.

Baca Selengkapnya

Masjid Indonesia Nagoya di Jepang Mulai Dibangun, Selesai 2025

1 hari lalu

Masjid Indonesia Nagoya di Jepang Mulai Dibangun, Selesai 2025

Masjid Indonesia Nagoya sudah memasuki tahap pembangunan. Nilai proyek masjid Indonesia ini sekitar Rp 9,9 miliar.

Baca Selengkapnya

2 WNI Dapat Penghargaan Bintang Jasa Musim Semi 2024 dari Jepang

1 hari lalu

2 WNI Dapat Penghargaan Bintang Jasa Musim Semi 2024 dari Jepang

2 WNI mendapat penganugerahan bintang jasa musim semi 2024 karena jasa-jasa mereka dalam memperkokoh hubungan Jepang dan Indonesia

Baca Selengkapnya

Yen Merosot, Kunjungan Wisatawan Asing ke Jepang Makin Tinggi

2 hari lalu

Yen Merosot, Kunjungan Wisatawan Asing ke Jepang Makin Tinggi

Pemerintah Jepang pun optimistis bakal bisa melampaui target 2025 yaitu 32 juta pengunjung asing pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Preview Timnas U-23 Jepang vs Irak di Semifinal Piala Asia U-23 2024

3 hari lalu

Preview Timnas U-23 Jepang vs Irak di Semifinal Piala Asia U-23 2024

Duel Timnas U-23 Jepang vs Irak akan tersaji pada babak semifinal Piala Asia U-23 2024 di Stadion Jassim Bin Hamad, Doha, Qatar pada Selasa dinihari.

Baca Selengkapnya