Studi Virus Corona di Wuhan: Kematian Dekat bagi Pasien yang ...

Rabu, 11 Maret 2020 11:05 WIB

Petugas medis berpakaian pelindung menangani pasien virus corona Covid 19 baru di unit perawatan intensif (ICU) rumah sakit yang ditunjuk di Wuhan, provinsi Hubei, Cina, 6 Februari 2020. China Daily via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Orang-orang yang terinfeksi virus corona COVID-19 akan meninggal paling mungkin karena mereka sudah lansia atau memiliki riwayat sepsis ataupun pembekuan darah. Kesimpulan ini didapat dari sebuah studi di Cina yang meneliti sekelompok pasien dari mulai mereka didiagnosis positif terinfeksi virus itu hingga sembuh dan diizinkan pulang atau sebaliknya, meninggal.

Di masa awal virus corona jenis baru ini merebak pada Januari lalu, dua rumah sakit di Wuhan, Cina, dijadikan rujukan untuk mengobati orang-orang yang terinfeksi. Kedua rumah sakit itu menjalankan perannya, menerima para pasien virus corona dari rumah sakit lainnya hingga 1 Februari.

Per 31 Januari, kedua rumah sakit tercatat merawat sebanyak 191 orang dewasa. Dari 191 orang itu, 137 bisa diselamatkan dan semuh kembali, tapi tidak dengan 54 orang sisanya yang meninggal.

Data ke-191 pasien itulah yang dimanfaatkan untuk diteliti Wakil Profesor Respirologi & Penyakit Menular Rumah Sakit Chao-Yang, Bin Cao, dan timya. Mereka mempelajari dan mencari pola dalam karakteristik kasus yang selamat maupun yang tidak dari infeksi virus tersebut.

"Usia rata-rata orang-orang ini adalah 56, dan 62 persen adalah laki-laki. Sekitar setengah dari mereka yang dirawat memiliki masalah medis, paling umum adalah diabetes dan tekanan darah tinggi," ujar Cao, seperti dikutip Newscientist, Senin 9 Maret 2020.

Dari data yang dipelajari diketahui waktu rata-rata pasien selamat sejak awal terinfeksi hingga keluar dari rumah sakit adalah 22 hari. Mereka yang tidak selamat dari virus itu meninggal rata-rata 18,5 hari setelah gejala dimulai.

Kematian juga lebih mungkin terjadi pada orang yang sudah menderita diabetes atau penyakit jantung koroner. Secara keseluruhan, lebih dari setengah jumlah pasien yang dirawat itu memiliki masalah pembekuan darah.

Anggota tim peneliti, Zhibo Liu dari Rumah Sakit Jinyintan di Wuhan, menerangkan, buruknya infeksi pada orang tua mungkin sebagian disebabkan oleh melemahnya sistem kekebalan tubuh karena usia. Selain melambatnya respons terhadap peradangan.

"Sepsis atau peningkatan peradangan karena infeksi itu akhirnya dapat meningkatkan replikasi virus dan respons yang lebih lama terhadap peradangan menyebabkan kerusakan yang berkelanjutan pada jantung, otak dan organ-organ lain," kata Liu.

Tim juga menemukan bahwa seorang yang terinfeksi COVID-19 (corona virus disease 2019) terus 'menumpahkan' virus. Mereka menjadi agen penularan kepada sesamanya selama sekitar 20 hari, atau sampai mereka sendiri tak bertahan atau meninggal.

Cao melanjutkan bahwa pelepasan virus yang diperluas dan dicatat dalam penelitiannya memiliki implikasi penting memandu keputusan seputar tindakan pencegahan isolasi. "Juga pengobatan antivirus pada pasien yang dikonfirmasi terinfeksi,” kata Cao.

Hingga Selasa 11 Maret 2020, virus itu telah menyebabkan 4.090 orang di seluruh dunia meninggal dan 116.558 yang positif terinfeksi. Data dari Johns Hopkins University Center for Systems Science and Engineering, ada 64.391 orang dari yang terinfeksi itu sembuh kembali. Sedang dari mereka yang meninggal, sebanyak 1.000 di antaranya di luar Cina.

NEWSCIENTIST | GUARDIAN


Advertising
Advertising

Berita terkait

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

4 jam lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

6 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

8 jam lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

8 jam lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

9 jam lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

1 hari lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

1 hari lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

2 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

3 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya