RS Hasan Sadikin Bantah Kedatangan Rombongan Pasien Corona

Senin, 16 Maret 2020 08:45 WIB

Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung. (rshs.or.id)

TEMPO.CO, Bandung - Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin Bandung membantah kabar tertulis yang beredar di masyarakat soal kedatangan rombongan pasien terinfeksi virus corona COVID-19. Kabar itu menyebutkan ada 13 pasien rujukan yang datang dan 8 diantaranya positif.

“Setelah kami telusuri info tersebut tidak benar dan tidak dapat dipertanggungjawabkan,” kata Humas RS Hasan Sadikin Bandung, Reny Meisuburriyani, lewat keterangan tertulis Senin 16 Maret 2020.

Kabar yang disebutnya hoax itu menyatakan pada pukul 05:23 telah tiba 13 orang yang didominasi umur 7-56 tahun di RS Hasan Sadikin Bandung. Mereka sebelumnya dirawat di Rumah Sakit Al Ikhsan, RS Soreang, dan RS Immanuel. Hasil laboratorium pukul 10:30 menunjukkan delapan orang positif terjangkit virus corona jenis baru penyebab pneumonia akut tersebut.

Korban positif COVID-19 ditulis berasal dari Cilengkrang Kota Bandung, Cicalengka Kabupaten Bandung, Cimareme Kabupaten Bandung Barat, Soreang Kabupaten Bandung, dan Riung Bandung Kota Bandung, serta Kabupaten Subang. Disebutkan juga korban yang sudah sembuh berjumlah 12 orang berumur 20-34 tahun.

Dalam informasi yang tersebar itu tercantum nama Ardi Firmansyah – RSHS. Reny menjelaskan nama tersebut sudah dicek dan hasilnya nihil.

Advertising
Advertising

Sebelumnya, RS Hasan Sadikin Bandung melaporkan 3 dari 16 pasien dalam pengawasan terbukti positif terinfeksi virus corona COVID-19. Seorang diantaranya yang positif berasal dari Jakarta. Sementara dua pasien lainnya rujukan dari Bekasi.

Direktur Utama RS Hasan Sadikin Nina Susana Dewi lewat keterangan tertulis Ahad 15 Maret 2020 menyebutkan seorang pasien rujukan dari Jakarta itu masuk 4 Maret dengan hasil akhir pemeriksaan positif dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan pada 14 Maret. "Keadaannya saat ini baik, tanpa alat bantu pernafasan,” ujar Nina.

Dua pasien positif rujukan dari Bekasi disebutnya masuk pada 13 Maret dengan hasil konfirmasi 14 Maret dinyatakan positif satu kali dan hasil kedua belum diterima. Kondisi pasien juga disebutkan membaik tanpa alat bantu pernafasan.

Sementara itu seorang pasien baru dalam pengawasan lain yang masuk Sabtu 14 Maret 2020 belum ada hasil pemeriksaannya. Kini, Nina menerangkan, jumlah pasien yang masih dirawat di RS Hasan Sadikin Bandung hingga 14 Maret sebanyak enam orang dalam pengawasan terkait virus Corona.

Nina juga mengklarifikasi kabar di media sosial yang menyebutkan virus corona sudah menyebar di RS Hasan Sadikin Bandung, banyak pasien yang terkonfirmasi positif COVID-19, dan jumlah pasien dalam pengawasan lebih dari 33 orang. “Informasi itu tidak benar,” ujarnya. Pun soal larangan akses masuk pegawai RS Hasan Sadikin ke PT. Bio Farma yang bersebelahan terpisah jalan.

Berita terkait

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

3 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

9 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

12 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

23 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

6 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

7 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

7 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

AirNav Indonesia Pastikan Kabar Pesawat Jatuh di Perairan Bengga NTT Hoax

11 hari lalu

AirNav Indonesia Pastikan Kabar Pesawat Jatuh di Perairan Bengga NTT Hoax

AirNav Indonesia memastikan kabar adanya pesawat terbang rendah yang jatuh di perairan Bengga Nagekeo yang tersebar luas adalah tidak benar alias hoax

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

11 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

14 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya