Ahli WHO: Karantina Corona Tidak Efektif Tanpa Tes COVID-19

Kamis, 19 Maret 2020 11:02 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Ahli dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Asisten Direktur Jenderal WHO Bruce Aylward, menyebutkan karantina yang efektif sangat penting untuk mengatasi virus corona. Namun, dia mengatakan karantina efektif tidak dapat terjadi tanpa pengujian ekstensif COVID-19.

Menurut Aylward, untuk benar-benar menghentikan virus, harus dilakukan pengujian cepat terhadap setiap kasus yang dicurigai, isolasi langsung terhadap siapa saja yang dikonfirmasi atau dicurigai sebagai kasus.

"Kemudian mengkarantina kontak dekat pasien selama 14 hari sehingga dapat mengetahui apakah di antara mereka terinfeksi," kata Aylward kepada New Scientist, baru-baru ini. "Itu lah yang menghentikan transmisi di Cina, bukan pembatasan perjalanan besar dan penguncian."

Komentarnya datang setelah pemerintah Inggris mengumumkan bahwa sekarang hanya akan menguji COVID-19 di antara orang yang dirawat di rumah sakit, dan orang dengan gejala ringan tidak akan diuji, tapi harus tinggal di rumah selama tujuh hari.

Aylward berujar, di beberapa negara mereka bahkan tidak mengujinya. Negara tersebut mengatakan jika ada yang batuk dan demam tinggi, diminta untuk tetap di rumah. Tapi masalahnya kemudian adalah bahwa mereka tidak tahu bahwa mereka memiliki penyakit, dan mereka belum memastikannya.

"Setelah beberapa hari orang bosan, pergi jalan-jalan, berbelanja, dan membuat orang lain terinfeksi. Jika Anda tahu Anda terinfeksi, Anda cenderung mengisolasi diri sendiri," tutur Aylward.

Kondisi ini adalah masalah khusus dengan COVID-19 karena hingga 80 persen dari mereka yang terinfeksi mungkin hanya memiliki gejala ringan atau sedang.

"Jika orang-orang itu semua keluar dari rumah sakit, sebagian besar kasus ada di rumah, tapi tidak terisolasi," kata Aylward. "Di Cina, mereka menemukan itu tidak berhasil. Mereka harus mengisolasi mereka di rumah sakit atau asrama atau stadion. Tujuan utamanya adalah agar mereka tidak bosan."

Menurut Aylward, beberapa negara telah merespons dengan baik terhadap wabah virus corona. Dia mencontohkan, Korea Selatan yang dianggap sangat teliti dalam menguji semua kasus yang dicurigai dan menemukan semua kontak.

"Singapura telah dihantam dengan impor (kasus COVID-19) berulang-ulang, dan mereka menerjangnya, melacak semua kasus, melacak semua kontak, secara profesional mengisolasi mereka semua," ujar Aylward.

NEWSCIENTIST | WHO


Berita terkait

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

1 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

4 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

5 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

5 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

9 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

12 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

13 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

19 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya

WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

19 hari lalu

WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

Kenali ragam penyakit kardiovaskular yang menjadi penyebab utama kematian secara global.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

20 hari lalu

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

Menhub Budi Karya Sumadi mengusulkan work from home atau WFH untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat puncak arus balik Lebaran.

Baca Selengkapnya