Kecerdasan Buatan Lebih Cepat Mendiagnosa Corona dengan Rontgen

Reporter

Tempo.co

Editor

Erwin Prima

Selasa, 7 April 2020 16:23 WIB

Tim Dokter menunjukan hasil foto Rontgen pasien suspect virus MERS-CoV yang di rawat di ruang Isolasi RSUD Gambiran, kota Kediri, Jawa Timur (12/5). RSUD Gambiran menerima pasien wanita E (44) yang mengalami gejala seperti terinfeksi virus Mers setelah pulang Umroh. Tim dokter masih menunggu hasil laboratorium untuk memastikan. ANTARA/Rudi Mulya

TEMPO.CO, Jakarta - Program kecerdasan buatan dapat digunakan untuk memprediksi lebih cepat hasil dari pasien virus corona dengan mempelajari rontgen dada mereka.

Pengembang di perusahaan visualisasi data yang berbasis di Oxford, Zegami, telah menciptakan model pembelajaran mesin yang dapat mendiagnosis virus corona dari hasil rontgen, sebagaimana dilaporkan Daily Mail, Senin, 6 April 2020.

Namun, tim mengatakan bahwa untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dan lebih terperinci, AI mereka perlu dilatih dengan rentang gambar X-ray yang lebih luas dari pasien yang terinfeksi.

Tim percaya langkah itu bisa menghasilkan sistem kecerdasan buatan dalam hitungan minggu untuk mempelajari penyakit ini jika mendapat cukup gambar X-ray.

CEO Zegami, Roger Noble, telah menulis surat terbuka kepada Oxford Health NHS Foundation Trust untuk meminta lebih banyak gambar guna melatih model AI tersebut.

Advertising
Advertising

Menurut perusahaan, program baru ini tidak hanya dapat membantu mengidentifikasi dan mengidentifikasi kasus COVID-19 dengan lebih mudah dari kondisi paru-paru lainnya, tetapi juga dapat membantu memprediksi hasil potensial bagi pasien.

Sistem akan dapat melakukan hal ini dengan membandingkan sinar-X paru-paru COVID-19 dengan pasien lain sebelumnya dalam situasi yang sama.

Tim percaya penemuan mereka dapat membantu memberikan dokter ide yang lebih baik tentang bagaimana penyakit akan berkembang pada pasien. Hal ini pada gilirannya dapat mengarah pada pengembangan pengobatan yang lebih efektif untuk virus corona.

Zegami diluncurkan dari Universitas Oxford pada 2016 untuk memungkinkan para peneliti dan perusahaan mengeksplorasi kumpulan data gambar besar menggunakan model pembelajaran mesin.

“COVID-19 adalah tantangan besar, dan teknologi harus memainkan peran kunci dalam mengalahkannya,” ujar Noble.

Dalam mengembangkan platform barunya, Zegami menggunakan gambar X-ray COVID-19 yang tersedia untuk umum dari inisiatif data GitHub.

Inisiatif ini diluncurkan oleh Joseph Paul Cohen, seorang Postdoctoral Fellow dari Mila, University of Montreal, Kanada, untuk membantu menciptakan model AI.

Dia sedang mengembangkan koleksi gambar X-ray dan CT terbesar di dunia dari paru-paru yang terinfeksi COVID-19, untuk memungkinkan diagnosis otomatis lebih cepat dan lebih akurat.

Cohen mengatakan tujuan dari proyeknya adalah untuk menggunakan gambar sinar-X dalam mengembangkan pendekatan berbasis AI untuk memprediksi dan memahami infeksi corona.

Dia mengatakan suatu hari alat yang dikembangkan dari dataset dapat digunakan untuk membantu dokter melakukan triase dan merawat pasien jika ahli radiologi sakit.

Sampai saat ini, karena gambar yang digunakan oleh Zegami tidak memberikan rincian tentang apa yang terjadi pada pasien, AI hanya dapat membantu membedakan kasus-kasus COVID-19 lebih mudah dari kondisi paru-paru lainnya.

DAILY MAIL

Berita terkait

Dipamerkan Lewat iPad Pro Terbaru, Apa Saja Kehebatan Chip M4 Buatan Apple?

53 menit lalu

Dipamerkan Lewat iPad Pro Terbaru, Apa Saja Kehebatan Chip M4 Buatan Apple?

Apple memamerkan kekuatan chip M4 melalui iPad Pro teranyar. Diklaim paling efisien dibanding semua gawai berfitur AI yang pernah ada.

Baca Selengkapnya

BIN Ungkap Kemungkinan Sistem Keamanan IKN Pakai Kecerdasan Buatan

11 jam lalu

BIN Ungkap Kemungkinan Sistem Keamanan IKN Pakai Kecerdasan Buatan

BIN menyatakan siap membantu Otorita IKN untuk memperkuat sistem pertahanan dan keamanan di IKN Nusantara.

Baca Selengkapnya

Kongres Peradaban Aceh Bahas Budaya di Era Kecerdasan Buatan

2 hari lalu

Kongres Peradaban Aceh Bahas Budaya di Era Kecerdasan Buatan

Kongres Peradaban Aceh 2024 membahas nasib seni dan budaya di era kecerdasan buatan. Apa yang harus seniman lakukan?

Baca Selengkapnya

Unpad Kembangkan Robot Kuli Panggul, Mampu Rekam Data Aktivitas Logistik

2 hari lalu

Unpad Kembangkan Robot Kuli Panggul, Mampu Rekam Data Aktivitas Logistik

Proyek robot buatan Unpad akan mengikuti ajang IEEE Region 10 Robotics Competition di Jepang pada Agustus 2024. Robot berbasis AI dan IoT.

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

3 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Airlangga Sampaikan 3 Isu di Pertemuan OECD Paris, Apa Saja?

4 hari lalu

Airlangga Sampaikan 3 Isu di Pertemuan OECD Paris, Apa Saja?

Airlangga membahas terkait komitmen Indonesia dalam melaksanakan pembangunan yang berkelanjutan di pertemuan OECD.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

5 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Safari Apple Siap Naik Level, Bakal Punya Peramban AI dan Penyaring Konten

5 hari lalu

Safari Apple Siap Naik Level, Bakal Punya Peramban AI dan Penyaring Konten

Apple menyiapkan sejumlah fitur berbasis AI untuk browser Safari. Salah satu yang menonjol adalah perangkum teks otomatis.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

5 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

5 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya