Kakek Usia 84 Jadi Sukarelawan Tertua Uji Vaksin COVID-19

Kamis, 16 April 2020 10:52 WIB

Pensiunan prajurit berusia 84 tahun, Xiong Zhengxing, menjadi sukarelawan tertua di dunia untuk vaksin virus corona COVID-19 potensial. Kredit: Pear Video

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang warga lanjut usia di Cina telah menjadi sukarelawan tertua di dunia untuk menerima vaksinasi virus corona COVID-19 potensial. Xiong Zhengxing, 84 tahun, bersama putrinya, Xiong Ying, berpartisipasi dalam percobaan kedua kandidat vaksin di Wuhan pada hari Senin, 13 April 2020.

Xiong Zhengxing meminta untuk menjadi sukarelawan setelah putrinya, yang merupakan seorang dokter anak, terpilih sebagai peserta. "Saya mendaftar untuk ayah saya setelah para peneliti memberi tahu saya bahwa tidak ada batasan usia," kata Xiong Ying, seperti dikutip laman Daily Mail, Rabu, 15 April 2020.

Vaksin, yang dikembangkan oleh pakar perang bio militer terkemuka di negara itu, adalah salah satu dari tiga vaksin potensial Cina untuk penyakit mematikan yang telah menginfeksi lebih dari dua juta orang di seluruh dunia. Semua peserta dari uji coba pertama tetap sehat dan kembali ke rumah setelah 14 hari pengamatan medis.

Para peneliti merekrut 500 sukarelawan baru setelah memulai percobaan kedua pada hari Minggu. Ada 273 peserta telah menerima suntikan pada hari Senin. Vaksin ini adalah kandidat vaksin COVID-19 pertama di dunia yang telah memasuki fase kedua uji klinis, demikian dilaporkan media pemerintah Cina, Xinhua.

"Sudah lebih dari satu hari (sejak suntikan), kami merasa baik-baik saja," Xiong Ying, sambil menambahkan, "suhu kami juga normal."

Xiong Zhengxing yang merupakan pensiunan tentara itu dianggap sebagai sukarelawan tertua di dunia untuk vaksin virus corona yang potensial. "Selama itu sesuatu yang bermanfaat bagi rakyat dan negara dan saya mampu, saya akan melakukannya," katanya kepada Pear Video.

Warga yang berusia di atas 60-an diizinkan untuk berpartisipasi dalam uji coba kedua setelah batas usia dicabut. Pasien kelompok plasebo--sebuah pengobatan yang tidak berdampak--juga diperkenalkan pada percobaan kedua untuk mengevaluasi keamanan dan kemanjuran vaksin potensial ini.

Chen Wei, ketua peneliti, mengatakan bahwa vaksinasi perlu melindungi orang tua yang lebih rentan terhadap virus pembunuh itu. "Vaksin virus corona rekombinan berhasil dikembangkan setelah lebih dari satu bulan penelitian, termasuk studi tentang vaksin untuk Ebola," tutur dia.

Uji klinis pertama untuk vaksinasi diberikan lampu hijau pada pertengahan Maret. Sebanyak 108 orang dewasa yang sehat, berusia antara 18 dan 60, mengajukan diri untuk menerima suntikan.

Mereka dibagi menjadi tiga kelompok yang disuntik dengan jumlah vaksin inaktif yang berbeda. Semua peserta uji coba pertama telah menyelesaikan karantina 14 hari mereka dan kembali ke rumah.

DAILY MAIL | PEAR VIDEO | XINHUA

Berita terkait

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

1 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

1 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

2 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

3 hari lalu

Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

Empat jenis vaksin sangat penting bagi jemaah haji, terutama yang masuk populasi berisiko tinggi seperti lansia dan pemilik komorbid.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

6 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

9 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

9 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

16 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya

Ratusan Kilogram Beras dan Minyak Goreng Ditemukan di Jalur Tikus Indonesia-Malaysia

17 hari lalu

Ratusan Kilogram Beras dan Minyak Goreng Ditemukan di Jalur Tikus Indonesia-Malaysia

Badan Karantina di Pos Lintas Batas Negara Entikong menemukan ratusan kilogram beras dan minyak goreng di jalur tikus perbatasan RI-Malaysia.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

17 hari lalu

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

Menhub Budi Karya Sumadi mengusulkan work from home atau WFH untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat puncak arus balik Lebaran.

Baca Selengkapnya