Lagi, Misteri Kematian Gajah Sumatera Muda di Aceh

Reporter

Antara

Jumat, 17 April 2020 09:50 WIB

Petugas melihat bangkai gajah Sumatera jantan yang mati di area perkebunan kelapa sawit PT Makmur Inti Bersaudara Desa Seumanah Jaya, Kecamatan Ranto Peureulak, Aceh Timur, Aceh, Kamis, 16 April 2020. Gajah yang ditemukan mati di Provinsi Aceh tersebar di Kabupaten Aceh Utara, Aceh Jaya dan Kabupaten Aceh Timur. ANTARA/Hayaturrahmah

TEMPO.CO, Banda Aceh - Petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam kembali menemukan bangkai gajah sumatera (Elephas maximus sumatramus). Kali ini penemuan terjadi di kawasan Ranto Peureulak, Kabupaten Aceh Timur.

Kepala BKSDA Aceh, Agus Arianto, mengatakan bangkai gajah sumatera jantan ditemukan dalam keadaan utuh di kawasan perkebunan kelapa sawit. Usianya diperkirakan empat sampai lima tahun. "Belum diketahui penyebab kematian gajah tersebut," kata dia, Kamis 17 April 2020.

Agus Arianto menyebutkan tim dokter hewan BKSDA segera melakukan nekropsi untuk mengungkap penyebab kematian satwa dilindungi tersebut. Koordinasi juga dijalin dengan kepolisian setempat untuk memeriksa di lokasi penemuan bangkai gajah itu.

Sebelumnya, seekor anak gajah juga ditemukan menjadi bangkai di kawasan Peunaroen, Kabupaten Aceh Timur, pada awal April 2020. Bangkai anak gajah tersebut ditemukan di kawasan hutan produksi Dusun Kerung Baung, Gampong Peunaroen Lama, Kecamatan Peunaroen, Aceh Timur.

Kondisi bangkai anak gajah tersebut sudah membusuk. Anak gajah tersebut diperkirakan berumur satu tahun enam bulan. Anak gajah tersebut diperkirakan mati sekitar sebulan sebelum penemuan.

Tidak ditemukan benda atau tanda mencurigakan di sekitar penemuan bangkai yang menyebabkan kematian anak gajah tersebut. Namun, penyebab kematian anak gajah tersebut juga belum bisa dipastikan.

Agus Arianto menegaskan gajah sumatera merupakan satwa liar yang dilindungi. Berdasarkan data organisasi konservasi alam dunia, IUCN, gajah sumaetra hanya ditemukan di Pulau Sumatra. Satwa tersebut masik spesies terancam kritis dan berisiko tinggi untuk punah di alam liar.

Oleh karena itu, BKSDA Aceh mengimbau masyarakat untuk bersama-sama menjaga kelestarian alam khususnya satwa liar gajah sumatera dengan cara tidak merusak hutan yang merupakan habitatnya. "Kerusakan habitat gajah dapat menimbulkan konflik dengan manusia," kata Agus Arianto

Berita penemuan bangkai utuh gajah ini hanya berselang satu hari dari laporan pembantaian di Kelayang, Indragiri Hulu, Riau. Di lokasi itu ditemukan seekor gajah sumatera liar dibunuh karena dianggap hama dan kerap memasuki permukiman warga.

Berdasarkan laporan yang diterima BKSDA Riau, terlihat kondisi bagian depan kepala gajah luka terbuka bekas sayatan benda tajam, sedangkan gading gajah masih dalam keadaan utuh. Kemudian terlihat kondisi belalai gajah sudah terpotong dan bagian belalai lainnya masih berada di sekitar bangkai gajah tersebut.

Berita terkait

3 Fakta Cut Nyak Dhien di Sumedang, Mengajar Agama dan Disebut Ibu Suci

13 jam lalu

3 Fakta Cut Nyak Dhien di Sumedang, Mengajar Agama dan Disebut Ibu Suci

Cut Nyak Dhien sangat dihormati masyarakat Sumedang dan dijuluki ibu perbu atau ibu suci. Ia dimakamkan di tempat terhormat bangsawan Sumedang.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Sebut Pembukaan Lahan Hutan untuk Sawit Pemicu Utama Deforestasi

17 jam lalu

Greenpeace Sebut Pembukaan Lahan Hutan untuk Sawit Pemicu Utama Deforestasi

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia atau GAPKI mengklaim ekspor ke luar negeri turun, terutama di Eropa.

Baca Selengkapnya

Kisah Cut Nyak Dhien Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional 60 Tahun Lalu, Rakyat Aceh Menunggu 8 Tahun

18 jam lalu

Kisah Cut Nyak Dhien Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional 60 Tahun Lalu, Rakyat Aceh Menunggu 8 Tahun

Perlu waktu bertahun-tahun hingga akhirnya pemerintah menetapkan Cut Nyak Dhien sebagai pahlawan nasional.

Baca Selengkapnya

Bareskrim Polri Tangkap 5 Kurir Peredaran Sabu Lintas Laut Jaringan Malaysia-Aceh

14 hari lalu

Bareskrim Polri Tangkap 5 Kurir Peredaran Sabu Lintas Laut Jaringan Malaysia-Aceh

Peredaran sabu itu dilakukan lintas laut dari jaringan Malaysia-Aceh.

Baca Selengkapnya

Pria di Riau Edit Suara Hakim MK Soal Putusan Sengketa Pilpres, Tambah Narasi Selamat Pendukung 02

14 hari lalu

Pria di Riau Edit Suara Hakim MK Soal Putusan Sengketa Pilpres, Tambah Narasi Selamat Pendukung 02

Polda Riau menciduk seorang pria di Rokan Hilir Riau karena mengedit suara hakim MK soal putusan sengketa pilpres. Ada narasi jogetin aja.

Baca Selengkapnya

Mengenang Guru Besar Emeritus FSRD ITB AD Pirous, Berikut Profil dan Karya-karyanya

15 hari lalu

Mengenang Guru Besar Emeritus FSRD ITB AD Pirous, Berikut Profil dan Karya-karyanya

Berikut perjalanan karya seniman yang juga Guru Besar Emeritus FSRD ITB AD Pirous.

Baca Selengkapnya

Libur Lebaran 2024: 5 Rekomendasi Destinasi Wisata di Pekanbaru dan Sekitarnya

17 hari lalu

Libur Lebaran 2024: 5 Rekomendasi Destinasi Wisata di Pekanbaru dan Sekitarnya

Pekanbaru dan sekitarnya menawarkan pengalamanbaru bagi para wisatawan libur Lebaran 2024. Antara lain Istana Siak dan Asia Farm Pekanbaru.

Baca Selengkapnya

Konflik Buaya dan Manusia Tinggi, BBKSDA NTT Desak Pemulihan Hutan Mangrove

21 hari lalu

Konflik Buaya dan Manusia Tinggi, BBKSDA NTT Desak Pemulihan Hutan Mangrove

Sepanjang tahun lalu, 5 warga Timor mati digigit buaya dan 10 luka-luka. Tahun ini sudah satu orang yang tewas.

Baca Selengkapnya

Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

23 hari lalu

Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

Baju Lebaran yang diberikan oleh Yayasan BFLF Indonesia berupa satu setelan busana muslim untuk anak perempuan pengungsi Rohingya

Baca Selengkapnya

Jamaah Thariqat Syattariah di Nagan Raya Aceh Gelar Salat Id Hari Ini

24 hari lalu

Jamaah Thariqat Syattariah di Nagan Raya Aceh Gelar Salat Id Hari Ini

Ribuan jamaah Thariqat Syattariah di Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh pada Senin pagi telah menggelar salat Id.

Baca Selengkapnya