Risiko COVID-19 Berkurang pada Perokok, Peran Nikotin Diteliti

Kamis, 23 April 2020 17:47 WIB

Ilustrasi larangan merokok. Ulrich Baumgarten/Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah penelitian di Prancis menduga risiko perokok aktif terjangkit penyakit virus corona 2019 atau COVID-19 lebih rendah daripada populasi masyarakat umumnya. Untuk membuktikan dugaan itu, para penelitinya kini sedang menguji langsung nikotin pada pasien infeksi virus itu dan petugas medis yang merawat pasien.

Para peneliti yang bekerja di sejumlah rumah sakit besar di Paris itu mengklarifikasi kalau mereka tidak bermaksud mendorong kebiasaan merokok. Kebiasaan ini diakui bisa membawa risiko kesehatan yang parah bagi para perokok, termasuk jika dia sudah terinfeksi COVID-19.

Yang ingin teliti adalah apakah nikotin memiliki peran khusus membuat para perokok aktif itu terhindar dari penyakit yang sedang menebar pandemi tersebut. Tujuan akhirnya adalah mencari cara membantu melindungi pasien serta petugas medis.

Mereka melakukan studi terhadap 480 pasien positif COVID-19 di fasilitas medis Pitie-Salpetriere. Sebanyak 350 di antaranya dirawat di rumah sakit sementara sisanya, dengan gejala yang kurang serius, dipulangkan untuk dirawat di rumah.

Mereka yang dirawat di rumah sakit memiliki median usia 65 tahun dan hanya 4,4 persen adalah perokok. Pasien yang dipulangkan memiliki median usia 44 tahun, 5,3 persen di antaranya merokok.

Menghitung usia dan jenis kelamin, para peneliti menemukan bahwa jumlah perokok jauh lebih rendah daripada populasi umum di antara pasien yang diteliti. Hasil itu didapat berdasarkan studi cross-sectional yang menyebut mereka yang merokok setiap hari jauh lebih kecil kemungkinannya mengembangkan gejala ataupun infeksi parah SARS-CoV-2 penyebab COVID-19.

"Efeknya signifikan. Ini membagi risiko menjadi seperlima untuk pasien rawat jalan dan seperempat untuk mereka yang dirawat di rumah sakit," tulis para peneliti, seperti dikutip dari laman New York Post, Rabu 22 April 2020. "Kami jarang melihat ini dalam pengobatan," kata mereka menambahkan.

Ahli neurobiologi, Jean-Pierre Changeux, yang mengulas penelitian ini, menduga nikotin dalam tembakau dapat mencegah virus mencapai sel dan menghentikan penyebarannya. Namun, untuk mereka yang sudah terinfeksi--virus berhasil sampai di sel--gejala yang berkembang bisa lebih serius karena efek toksik dari asap tembakau pada paru-paru.

Sekarang, para ilmuwan akan mencoba untuk memverifikasi temuan mereka dalam studi klinis menggunakan patch nikotin (diserap lewat kulit), menunggu persetujuan dari otoritas kesehatan Prancis.

NEW YORK POST | THE GUARDIAN

Advertising
Advertising

Berita terkait

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

5 menit lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

9 jam lalu

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

Setiap peserta akan diberikan keranjang piknik gratis yang dikemas sampai penuh oleh sejumlah pemilik restoran ikonik di jalanan Kota Paris itu.

Baca Selengkapnya

Rokok Elektrik dan Konvensional Miliki Bahaya yang Sama

4 hari lalu

Rokok Elektrik dan Konvensional Miliki Bahaya yang Sama

Tim IDI Medan mengatakan risiko penggunaan rokok elektrik serupa dengan rokok konvensional. Keduanya memiliki bahaya ketergantungan yang sama.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

5 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

6 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

6 hari lalu

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

6 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

7 hari lalu

Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

Pakar kesehatan menyebut delapan perilaku tak sehat paling umum yang mempercepat proses penuaan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

10 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

11 hari lalu

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Israel akan memanggil duta besar negara-negara yang memilih keanggotaan penuh Palestina di PBB "untuk melakukan protes"

Baca Selengkapnya