Abaikan Hasil di Cina, Uji Obat Remdesivir di Amerika Jalan Terus

Senin, 27 April 2020 10:30 WIB

Uji klinis.

TEMPO.CO, Jakarta - Hasil uji klinis remdesivir untuk pengobatan COVID-19 mulai dikumpulkan sejak Februari lalu. Tim penelitinya yakin hasil keseluruhan akan bisa didapat lebih cepat.

Remdesivir yang semula diuji untuk antivirus Ebola itu diproduksi perusahaan farmasi asal Amerika Serikat, Gilead Sciences. Sedang uji dilakukan National Institute of Allergy and Infectious Diseases (NIAID). “(Hasil uji coba) bisa datang lebih cepat,” ujar ketua tim peneliti Andre Kalil kepada Reuters, Sabtu, 25 April 2020.

Saat ini belum ada pengobatan atau vaksin yang sudah teruji paripurna untuk COVID-19. Remdesivir termasuk di antara kandidat obat yang diuji pada pasien setelah ditemukan efektif dalam uji di laboratorium.

Harapan memudar pada Kamis, 23 April 2020, setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan bahwa bahan anti virus itu tidak memberikan manfaat. WHO mengacu pada uji remdesivir pada pasien COVID-19 di Cina.

Namun, Gilead Sciences mendorong harapan itu kembali. Gilead menggunakan interpretasi yang mengatakan bahwa penelitian di Cina itu dihentikan lebih awal karena jumlah pendaftar pasien peserta uji yang rendah. Menurut Gilead, kesimpulan pun menjadi tidak bermakna.

Advertising
Advertising

Laporan lain yang mendukung Gilead datang dari Houston Methodist Hospital. Rumah sakit itu, sejak 23 Maret lalu, merawat 41 pasien COVID-19 sakit parah dengan obat itu. Hasilnya, tidak ada yang meninggal, bahkan setengahnya dinyatakan sembuh dan kembali ke rumah.

Tetapi mereka dan dokter lain mengatakan membutuhkan lebih banyak informasi daripada beberapa perincian yang tersedia dari uji coba di Cina untuk saling membandingkannya. Juga laporan anekdotal tentang penggunaan daruratnya di Amerika untuk membentuk pandangan tentang remdesivir.

Para dokter itu menekankan kebutuhan untuk melihat bagaimana pasien yang menggunakan remdesivir dibandingkan dengan yang tidak menerima terapi dalam uji klinis ketat. “Percobaan NIAID memiliki semua standar ilmiah yang diperlukan, yang benar-benar akan membantu kami menentukan apakah obat ini bekerja atau tidak," kata Kalil, yang juga profesor di Pusat Medis Universitas Nebraska.

Ini adalah studi acak, double-blind di mana setengah pasien diberi obat dan setengah lainnya plasebo. Pendaftaran untuk peserta uji klinis ditutup setelah target awal 400-500 pasien terlampaui. Penyelidik tidak akan mengungkapkan total pendaftar, tetapi pembaruan publik terbaru mengatakan ukuran percobaan dapat melebihi 800 pasien.

Percobaan NIAID dirancang untuk menunjukkan apakah remdesivir, ketika diberikan kepada pasien dengan berbagai tingkat keparahan penyakit, meningkatkan hasil seperti lama dirawat di rumah sakit, kebutuhan untuk ventilasi mekanik, dan bertahan hidup.

"Kami mencari tidak hanya perbedaan statistik, tetapi juga untuk perbaikan klinis yang bermakna," kata Kalil sambil menambahkan, “Kami berharap memiliki hasil sekitar pertengahan hingga akhir Mei."

Gilead Sciences mengatakan pihaknya memperkirakan hasil dari uji coba NIAID pada akhir Mei. Kurangnya bukti kuat telah membuat asosiasi medis Amerika, serta National Institutes of Health, berhenti, dan belum merekomendasikan remdesivir untuk mengobati COVID-19.

Masyarakat Penyakit Menular Amerika (IDSA), yang mewakili lebih dari 12 ribu spesialis di Negeri Paman Sam itu mengatakan, akan membuat rekomendasi formal setelah seluruh bukti yang ada agar remdesivir tersedia.

REUTERS | NEW YORK POST

Berita terkait

Xiaomi 15 Diperkirakan Rilis Oktober Seperti Halnya Xiaomi 14 Tahun Lalu

11 jam lalu

Xiaomi 15 Diperkirakan Rilis Oktober Seperti Halnya Xiaomi 14 Tahun Lalu

Analis teknologi memperkirakan Xiaomi 15 bakal menyerupai generasi sebelumnya ihwal jadwal rilis dan tenggat distribusi.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

12 jam lalu

Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

Faisal Basri menyebut industrialisasi nikel lebih memberikan keuntungan kepada investor asing tanpa memerhatikan kerugian bagi Indonesia

Baca Selengkapnya

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

1 hari lalu

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

Jonatan Christie menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang memetik poin saat kalah lawan Cina 1-3 di final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fikri / Bagas Kalah, Indonesia Gagal Juara

1 hari lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fikri / Bagas Kalah, Indonesia Gagal Juara

Indonesia harus mengakui keunggulan Cina dengan agregat skor 1-3 dalam partai final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Christie Perpanjang Napas Indonesia atas Cina di Final, Skor Sementara 1-2

1 hari lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Christie Perpanjang Napas Indonesia atas Cina di Final, Skor Sementara 1-2

Jonatan Christie mampu menyudahi perlawanan sengit Li Shi Feng dalam duel tiga game di laga ketiga final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Dikalahkan Liang / Wang di Final Piala Thomas 2024, Fajar / Rian Sebut Lawan Main Lebih Berani dan Cerdik

1 hari lalu

Dikalahkan Liang / Wang di Final Piala Thomas 2024, Fajar / Rian Sebut Lawan Main Lebih Berani dan Cerdik

Fajar / Rian mengungkapkan keunggulan lawan yang membuat mereka kalah di pertandingan final Piala Thomas 2024, Minggu, 5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Destinasi Wisata di Chengdu yang jadi Tuan Rumah Piala Thomas dan Uber 2024

1 hari lalu

Destinasi Wisata di Chengdu yang jadi Tuan Rumah Piala Thomas dan Uber 2024

Salah satu destinasi wisata utama untuk dikunjungi adalah Pasar Malam Chengdu.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Thomas 2024: Liang / Wang Tekuk Fajar / Rian, Indonesia Tertinggal 0-2 dari Cina

1 hari lalu

Hasil Piala Thomas 2024: Liang / Wang Tekuk Fajar / Rian, Indonesia Tertinggal 0-2 dari Cina

Fajar / Rian gagal menyamakan kedudukan untuk Indonesia usai dikalahkan pasangan Cina Liang / Wang pada final Piala Thomas 2024 lewat tiga game.

Baca Selengkapnya

Gagal Sumbang Poin di Final Piala Thomas 2024, Anthony Sinisuka Ginting Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

1 hari lalu

Gagal Sumbang Poin di Final Piala Thomas 2024, Anthony Sinisuka Ginting Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

Anthony Sinisuka Ginting mengungkapkan penyebab kekalahannya atas Shi Yu Qi di final Piala Thomas 2024 saat Indonesia menghadapi Cina.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Dibungkam Shi Yu Qi, Indonesia Teringgal 0-1 dari Cina

1 hari lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Dibungkam Shi Yu Qi, Indonesia Teringgal 0-1 dari Cina

Anthony Sinisuka Ginting tak mampu berbuat banyak dalam laga perdana final Piala Thomas 2024 melawan tunggal pertama Cina, Shi Yu Qi.

Baca Selengkapnya