Bill Gates: Hentikan COVID-19, Dunia Butuh 14 Miliar Dosis Vaksin

Reporter

Tempo.co

Editor

Erwin Prima

Minggu, 3 Mei 2020 13:54 WIB

Co-founder Microsoft Bill Gates, tetap menduduki posisi kedua orang kaya versi Forbes. Kekayaan Bill Gates naik dari tahun sebelumnya senilai US$ 96,5 miliar. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Bill Gates meyakini diperlukan sebanyak 14 miliar dosis vaksin COVID-19 secara global dan untuk memproduksi sebanyak itu diperlukan sembilan bulan hingga dua tahun lagi.

Dalam sebuah posting blog pada hari Kamis, 30 April 2020, sebagaimana dikutip Business Insider, Jumat, miliarder pendiri Microsoft itu menguraikan seperti apa perlombaan untuk mendapatkan vaksin, termasuk berapa lama untuk mengembangkannya yang aman dan efektif, bagaimana akan diproduksi, dan siapa yang harus mendapatkannya terlebih dahulu.

"Kita perlu memproduksi dan mendistribusikan setidaknya 7 miliar dosis vaksin," kata Gates, seraya menambahkan bahwa jumlahnya bisa menjadi "14 miliar, jika itu adalah vaksin multi-dosis." Dia mengatakan vaksin harus didistribusikan segera setelah angkatan pertama siap.

Setelah petugas layanan kesehatan, menurutnya, orang-orang di negara berpenghasilan rendah harus menjadi yang pertama dalam antrean untuk vaksin itu ketika sudah siap karena mereka lebih mungkin jatuh sakit.

“Tingkat yang lebih tinggi dari kondisi kesehatan yang mendasarinya, sistem perawatan kesehatan yang buruk, dan kepadatan populasi yang tinggi yang membuat langkah-langkah jaga jarak lebih sulit untuk diterapkan akan memungkinkan penyakit untuk menyebar lebih mudah,” katanya.

Advertising
Advertising

Gates mengatakan akan ada tantangan besar dalam mengembangkan vaksin yang aman dan efektif, serta dalam memproduksi, menyimpan, dan mendistribusikannya dalam skala besar, dan bahwa itu akan membutuhkan kerja sama global yang luas.

Terlepas dari kendala, Gates berkata: "Saya tahu ini akan selesai. Tidak ada alternatif. Manusia tidak pernah memiliki tugas yang lebih mendesak daripada menciptakan kekebalan luas untuk virus corona," katanya. “Kita perlu membuat miliaran dosis, kita harus mengeluarkannya ke setiap bagian dunia, dan kita perlu semua ini terjadi secepat mungkin.

Dengan lebih dari 3,2 juta kasus dan 233.000 kematian secara global, para ilmuwan telah bekerja dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk mengembangkan vaksin - suatu proses yang biasanya memakan waktu beberapa tahun.

Anthony Fauci, direktur National Institute for Allergies and Infectious Diseases, mengatakan bahwa AS setidaknya masih 12 hingga 18 bulan lagi dari vaksin yang berfungsi, meskipun para ahli mengatakan jadwal yang dipercepat dapat menimbulkan risiko tambahan.

Meski begitu, Gates mengatakan dia optimistis terkait beberapa kandidat vaksin yang sedang diteliti dan diuji.

“Pada 9 April, ada 115 kandidat vaksin COVID-19 yang berbeda dalam jalur pengembangan. Saya pikir delapan hingga sepuluh dari mereka terlihat sangat menjanjikan. Yayasan kami akan mengawasi semua yang lain untuk melihat apakah kami melewatkan yang memiliki karakteristik positif,” kata Gates.

Organisasi filantropi Gates, Yayasan Bill dan Melinda Gates, telah menjanjikan US$ 250 juta (Rp 3,7 triliun) untuk memerangi virus corona baru, dan Gates baru-baru ini mengumumkan bahwa organisasinya berencana untuk mendedikasikan sumber daya penuh untuk pandemi itu.

BUSINESS INSIDER

Berita terkait

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

16 jam lalu

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

Masih ada warga yang menganggap vaksinasi dapat menyebabkan kematian sehingga pelaksanaannya masih sering menemui kendala.

Baca Selengkapnya

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

2 hari lalu

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

Imunisasi atau vaksinasi tidak hanya diperuntukkan bagi bayi dan anak-anak tetapi juga orang dewasa. Simak alasannya.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

4 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

5 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

6 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

6 hari lalu

Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

Empat jenis vaksin sangat penting bagi jemaah haji, terutama yang masuk populasi berisiko tinggi seperti lansia dan pemilik komorbid.

Baca Selengkapnya

Pasca Pandemi, Gaya Belanja Offline Tetap Digemari Masyarakat

8 hari lalu

Pasca Pandemi, Gaya Belanja Offline Tetap Digemari Masyarakat

Riset menyatakan bahwa preferensi konsumen belanja offline setelah masa pandemi mengalami kenaikan hingga lebih dari 2 kali lipat.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

9 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

13 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

13 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya