Larangan Zoom, Pakar: Jika Rahasia Negara, Tak Ada Aplikasi Aman

Reporter

Tempo.co

Editor

Erwin Prima

Minggu, 3 Mei 2020 17:56 WIB

Ilustrasi pengguna aplikasi zoom. (ANTARA/Shutterstock)

TEMPO.CO, Jakarta - Menyusul larangan penggunaan aplikasi video conference Zoom oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Kementerian Pertahanan, pakar keamanan internet dari Vaksincom Alfons Tanujaya mengatakan lembaga negara yang membahas isu-isu terkait rahasia negara sebaiknya tidak menggunakan aplikasi umum.

Menurut Alfons, jika terkait rahasia negara, tidak ada aplikasi video conference komersial yang aman. “Ini tidak spesifik Zoom saja tetapi juga masalah semua aplikasi video conference,” ujarnya, Minggu, 3 Mei 2020.

Dalam Surat Edaran Kepala BNPT Nomor 8 Tahun 2020, lembaga itu menyebut alasan pelarangan karena tidak ada jaminan keamanan data dari pihak penyedia aplikasi zoom dan adanya duplikasi traffic ke server di negara lain yang dapat dimonitor oleh pihak yang tidak berkepentingan.

Alfons mengatakan soal jaminan keamanan data dan duplikasi, aplikasi selain Zoom juga tidak memberikan jaminan keamanan data dan jaminan tidak ada duplikasi trafik.

Dia menduga hal ini menjadi isu di Zoom adalah karena servernya ada yang datanya di-route ke Cina dan di Amerika. “Hal ini menjadi isu yang sangat sensitif. Padahal kalau data di-route ke Amerika sama saja kan bisa disalahgunakan. Jadi di sini ada standar ganda,” ujarnya.

Advertising
Advertising

Selain itu, tambahnya, Zoom dalam versi terbaru, Zoom 5.0, sudah memberikan pilihan kepada pengguna di mana mereka dapat memilih server mana saja yang boleh route video conference-nya. “Dan juga ada pilihan data conference hanya di-host secara lokal di dalam jaringan lokal dan tidak keluar dari lingkungan korporat,” ujarnya.

Untuk lembaga yang sensitif terkait rahasia negraa, Alfons menyarankan untuk menggunakan aplikasi in house atau yang disediakan oleh BIN atau BSSN.

“Jangan asal pakai aplikasi yang mengklaim buatan anak bangsa, karena menurut pantauan kami banyak sekali aplikasi video conference yang mengaku-ngaku produk anak bangsa, kenyataannya cuma rebranding atau nyontek dari aplikasi lain yang ganti nama dan logo,” ujarnya.

Berita terkait

Seperti di Amerika, TikTok Bisa Dibatasi di Indonesia Jika Melanggar Kebijakan Ini

3 hari lalu

Seperti di Amerika, TikTok Bisa Dibatasi di Indonesia Jika Melanggar Kebijakan Ini

Kominfo mengaku telah mengatur regulasi terkait pelanggaran data pribadi oleh penyelenggara elektronik seperti TikTok.

Baca Selengkapnya

Apple Hapus Aplikasi yang Dapat Hasilkan Gambar Telanjang Menggunakan AI Generatif dari App Store

4 hari lalu

Apple Hapus Aplikasi yang Dapat Hasilkan Gambar Telanjang Menggunakan AI Generatif dari App Store

Apple telah secara aktif membangun reputasi untuk pengembangan AI yang bertanggung jawab, bahkan sampai melisensikan data pelatihan secara etis.

Baca Selengkapnya

Apple Singkirkan 3 Aplikasi AI yang Bisa Bikin Foto Telanjang dari App Store

4 hari lalu

Apple Singkirkan 3 Aplikasi AI yang Bisa Bikin Foto Telanjang dari App Store

Menurut keterangan Apple, tiga aplikasi AI itu melabeli dirinya sebagai generator seni. Sudah ada di App Store dua tahun.

Baca Selengkapnya

Alasan Militer Korea Selatan Bakal Larang Penggunaan iPhone dan Apple Watch

6 hari lalu

Alasan Militer Korea Selatan Bakal Larang Penggunaan iPhone dan Apple Watch

Militer Korea Selatan melarang anggotanya menggunakan iPhone bahkan Apple Watch. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Konflik TikTok dengan AS Makin Panas: ByteDance Mau Jual?

7 hari lalu

Konflik TikTok dengan AS Makin Panas: ByteDance Mau Jual?

Bagaimana nasib TikTok di AS pasca-konflik panas dan pengesahan RUU pemblokiran aplikasi muncul di sana?

Baca Selengkapnya

Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

8 hari lalu

Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

Orang tua harus memiliki aturan yang jelas dan konsisten untuk mendisiplinkan penggunaan ponsel dan aplikasi pada anak.

Baca Selengkapnya

PT PundiKas Indonesia Bantah Telah Menjebak dan Meneror Nasabah karena Pinjol

9 hari lalu

PT PundiKas Indonesia Bantah Telah Menjebak dan Meneror Nasabah karena Pinjol

PT PundiKas Indonesia, layanan pinjaman dana online atau pinjol, membantah institusinya telah menjebak nasabah dengan mentransfer tanpa persetujuan.

Baca Selengkapnya

WhatsApp Kembangkan Fitur Kelola Jadwal, Tidak Ada Lagi Alasan Lupa

10 hari lalu

WhatsApp Kembangkan Fitur Kelola Jadwal, Tidak Ada Lagi Alasan Lupa

Fitur terbaru WhatsApp memudahkan pengguna untuk mengatur pengingat jadwal via grup.

Baca Selengkapnya

Indonesia AirAsia Tebar Promo Tiket 20 Persen untuk 28 Rute Internasional, Tiket Bisa Dipesan Hari ini

10 hari lalu

Indonesia AirAsia Tebar Promo Tiket 20 Persen untuk 28 Rute Internasional, Tiket Bisa Dipesan Hari ini

Maskapai penerbangan berbiaya hemat Indonesia AirAsia menawarkan promo hemat 20 persen untuk pembelian tiket penerbangan di 28 rute internasional.

Baca Selengkapnya

3 Cara Uninstall Aplikasi di Laptop untuk Windows 10

11 hari lalu

3 Cara Uninstall Aplikasi di Laptop untuk Windows 10

Menghapus atau uninstall aplikasi dapat meringankan beban sistem operasi laptop. Berikut cara uninstall aplikasi di laptop untuk Windows 10.

Baca Selengkapnya