16 Ribu Genom Virus Corona Covid-19 di Dunia, 3 dari Indonesia

Selasa, 5 Mei 2020 13:30 WIB

Ilustrasi virus Corona atau Covid-19. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga Biologi Molekukar (LBM) Eijkman berhasil mengidentifikasi asam nukleat RNA penyusun genom dari virus SARS-CoV-2 penyebab penyakit Covid-19 secara utuh. Sebanyak tiga genom isolat virus dihasilkan dari sampel tiga pasien terkonfirmasi positif di Indonesia.

Kepala LBM Eijkman Amin Soebandrio menerangkan, Eijkman mengumpulkan hingga ribuan sampel kasus infeksi virus corona itu. Tim penelitinya lalu memilih sampel positif yang mengandung virus paling tinggi untuk bisa dilakukan sekuen atau pengurutan langsung tanpa harus melakukan teknik kultur virus.

“Itu sudah dilakukan sejak minggu lalu dan akhirnya kemarin kami mendapatkan hasilnya, tiga whole genom sequences yang bagus kemudian diselesaikan dan kami laporkan hasil sekuennya,” ujar Amin melalui panggilan telepon, Selasa 5 Mei 2020.

Eijkman melakukannya menggunakan alat bernama Next-Generation Sequencing (NGS) di Pusat Genom Nasional LBM Eijkman. Sebelumnya, tiga isolat virus dipilih lalu dipetakan berdasarkan hasil tes PCR yang diteliti.

Data sekuens lengkap pertama virus corona dari Indonesia itu telah diunggah ke pusat data GISAID, Senin, 4 Mei 2020. Tujuannya, mendukung proses cepat dalam berbagi informasi terkait upaya mematahkan penyakit itu. Saat ini, per artikel ini dibuat, inisiatif GISAID sudah menghimpun 16.282 ribu data genom virus corona dari seluruh dunia.

Advertising
Advertising

Amin yang juga Profesor mikrobiologi klinis di Universitas Indonesia menjelaskan alasan mengapa tiga genom isolat tersebut baru bisa dilaporkan kemarin. Padahal, pasien terkonfirmasi Covid-19 pertama di Indonesia sudah ada sejak 2 Maret lalu.

Dia mengaku bahwa selama ini, Eijkman fokus mendeteksi PCR yang menyita hampir semua tenaga dan fasilitasnya. “Jadi setelah semua bisa diatur kembali, kamia bisa merekrut beberapa orang untuk mulai melakukan sekuen dan mulai dikerjakan sejak minggu lalu,” kata Amin.

Amin mengatakan akan ada banyak manfaat setelah urutan genom diketahui. Dia menekankan pada penelitian lanjutan terkait epidemiologi, bagaimana virus berevolusi dan menyebar, pengembangan vaksin dan obat antivirus.

Berita terkait

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

3 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

5 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

17 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

6 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

6 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

7 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

11 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

14 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

14 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

21 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya