WHO Buatkan Aplikasi Pelacakan Covid-19 untuk Negara Tertinggal

Reporter

Antara

Minggu, 10 Mei 2020 16:16 WIB

Ilustrasi aplikasi pada ponsel pintar atau smartphone (Pixabay)

TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) berencana meluncurkan aplikasi berbasis bluetooth untuk pelacakan penularan Covid-19. Aplikasi ini diharap bisa dimanfaatkan orang-orang di negara-negara yang kekurangan sumber daya.

Kepala Informasi WHO, Bernardo Mariano, mengatakan bahwa aplikasi itu sekaligus akan menawarkan panduan COVID-19, seperti tes corona, yang akan dipersonalisasi sesuai dengan negara pengguna. Negara-negara dipersilakan menambahkan fitur dan merilis versi mereka sendiri nantinya.

Mariano menunjuk model aplikasi yang dikembangkan di India, Australia dan Inggris. Aplikasi memiliki fitur memberi tahu penggunanya untuk melakukan tes berdasarkan gejala, selain mencatat pergerakan orang-orang untuk memungkinkan pelacakan kontak yang lebih efisien.

Beberapa negara meningkatkan pelacakan kontak atau proses menemukan, menguji dan mengisolasi individu yang berpapasan dengan individu yang tertular. Hal itu dipandang penting untuk bisa memutuskan apakah sudah waktunya memulai kembali aktivitas ekonomi.

WHO berharap aplikasinya dapat menolong negara-negara di Amerika Selatan dan Afrika di mana jumlah kasus Covid-19 meningkat. "Aplikasi ini benar-benar bernilai untuk negara yang tidak memiliki apa-apa, yang tidak mampu menyediakan aplikasi dan sistem kesehatan yang rapuh," kata Mariano seperti dikutip dari Reuters, Sabtu 9 Mei 2020.

Insinyur yang mengembangkan aplikasi tersebut, termasuk beberapa yang sebelumnya bekerja di Google dan Microsoft. Mereka mendesain aplikasi tersebut secara open-source.

Beberapa anggota tim menolak berkomentar. Tapi Mariano mengatakan ingin memasukkan tool tambahan di luar pemeriksa gejala, termasuk panduan mandiri untuk perawatan kesehatan mental. Tim tersebut juga sedang mempertimbangkan fitur penelusuran kontak.

Mariano juga mengungkap para insinyur telah berbicara dengan pembuat sistem operasi smartphone, seperti Apple dan Google, tentang kemungkinan mengadopsi teknologi yang rencananya akan dirilis bersama pada bulan ini. "Teknologi itu bergantung pada "jabat tangan" atau pertemuan virtual antar-ponsel dalam jarak beberapa meter satu sama lain selama setidaknya lima menit," katanya.

Ponsel menyimpan catatan pertemuan itu, kemudian memungkinkan seseorang yang positif untuk secara anonim mengirim pemberitahuan ke kontak terbaru tentang kemungkinan terpapar virus. Namun, Mariano mengatakan ada pertimbangan hukum dan privasi yang membuat WHO tidak menjalankan fitur tersebut.

Dia menyatakan keprihatinannya tentang banyak bisnis yang mengumpulkan data pribadi untuk keuntungan semata. "Kami ingin memastikan kami memagari semua risiko di sekitarnya," kata Mariano.

Apple dan Google telah mengatakan sistem mereka tidak akan menggunakan data apa pun untuk keperluan lain dan akan dihentikan ketika pandemi Covid-19 berakhir.

Berita terkait

Mengapa Militer Korea Selatan Larang Anggotanya Gunakan Produk Apple?

2 jam lalu

Mengapa Militer Korea Selatan Larang Anggotanya Gunakan Produk Apple?

Ada dugaan bahwa militer Korea Selatan takut akan terjadinya kebocoran data akibat teknologi yang ada di perangkat Apple.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

6 jam lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Galaxy S24 Bantu Samsung Kembali ke Puncak Pasar Smartphone Global Awal 2024

21 jam lalu

Galaxy S24 Bantu Samsung Kembali ke Puncak Pasar Smartphone Global Awal 2024

Laporan terkini dari Canalys memperkirakan total 296,2 juta smartphone telah didistribusikan di dunia sepanjang kuartal pertama tahun ini.

Baca Selengkapnya

iPad Pro Terbaru Dirilis Bulan Depan, Gawai Perdana Apple yang Punya Chip M4

1 hari lalu

iPad Pro Terbaru Dirilis Bulan Depan, Gawai Perdana Apple yang Punya Chip M4

Sejumlah peningkatan fitur iPad Pro bocor ke publik. Salah satunya soal pemakaian chip M4 untuk menyokong AI.

Baca Selengkapnya

Saat Bos Apple dan Bos Microsoft Bergiliran Temui Presiden Jokowi

2 hari lalu

Saat Bos Apple dan Bos Microsoft Bergiliran Temui Presiden Jokowi

Presiden Jokowi menerima lawatan Bos Microsoft Satya Nadella. Sebelumnya, Bos Apple Tim Cook juga telah menemui Jokowi. Apa yang dibahas?

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

2 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Apple Hapus Aplikasi yang Dapat Hasilkan Gambar Telanjang Menggunakan AI Generatif dari App Store

3 hari lalu

Apple Hapus Aplikasi yang Dapat Hasilkan Gambar Telanjang Menggunakan AI Generatif dari App Store

Apple telah secara aktif membangun reputasi untuk pengembangan AI yang bertanggung jawab, bahkan sampai melisensikan data pelatihan secara etis.

Baca Selengkapnya

Apple Singkirkan 3 Aplikasi AI yang Bisa Bikin Foto Telanjang dari App Store

3 hari lalu

Apple Singkirkan 3 Aplikasi AI yang Bisa Bikin Foto Telanjang dari App Store

Menurut keterangan Apple, tiga aplikasi AI itu melabeli dirinya sebagai generator seni. Sudah ada di App Store dua tahun.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

5 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Apple Kebut Pengembangan AI Model Bahasa Besar untuk Iphone

5 hari lalu

Apple Kebut Pengembangan AI Model Bahasa Besar untuk Iphone

Apple dikabarkan sedang mengembangkan sistem AI dengan model bahasa besar (LLM) untuk mengaktifkan fitur Device Generative AI di perangkatnya.

Baca Selengkapnya