Perang Lawan Corona, 90 Vaksin Sedang Dikembangkan di Dunia

Reporter

Tempo.co

Senin, 11 Mei 2020 04:00 WIB

Ilustrasi vaksin COVID-19 atau virus corona. REUTERS/Dado Ruvic

TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak lebih dari 90 vaksin sedang dikembangkan tim ilmuwan di dunia untuk melawan virus corona Covid-19. Mereka tersebar di laboratorium perusahaan farmasi atau bioteknologi dan kampus universitas.

Pendekatan yang digunakan untuk pengembangan seluruh vaksin itu berbeda-beda. Beberapa di antaranya bahkan belum pernah digunakan dalam produksi vaksin sebelumnya.

Sebanyak tujuh kelompok misalnya, menggunakan virus corona Covid-19 sendiri, baik yang sudah tidak diaktifkan maupun sekadar dilemahkan. Banyak vaksin yang sudah ada sekarang diproduksi dengan cara ini, seperti polio dan cacar, tapi ini membutuhkan proses uji keselamatan yang luas dan panjang.

Sebagian lainnya 'berkerumun' di metode atau pendekatan vaksin viral-vektor dan vaksin asam nukleat. Vaksin viral-vektor dipilih oleh 20 kelompok atau tim riset. Vaksin ini menggunakan virus seperti cacar atau adenovirus yang direkayasa genetikanya sehingga bisa memproduksi protein virus corona di dalam tubuh. Virus-virus itu dibuat lemah.

Sedang vaksin asam nukleat ada di 20 kelompok peneliti yang lain. Mereka berusaha menggunakan perintah genetik (di dalam bentuk DNA ataupun RNA) untuk protein virus corona bisa membangkitkan respons kekebalan tubuh. Kebanyakan dari vaksin ini mengkodekan gen protein paku virus corona--bagian luar yang berperan mengikat reseptor di sel yang akan diinfeksi.

Vaksin berbasis DNA dan RNA ini relatif aman dan mudah dikembangkan karena hanya melibatkan material genetik, dan bukan virusnya. Tapi sejauh ini mereka belum terbukti. Belum ada vaksin yang sudah terdaftar menggunakan teknologi ini.

Sebanyak lebih dari 30 vaksin lain dikembangkan para penelitinya menggunakan pendekatan berbasis protein. Ini dilatari keinginan menginjeksi protein virus corona Covid-19 langsung ke dalam tubuh. Fragmen protein yang menyerupai selubung virus itu juga bisa digunakan.

Per akhir April lalu, sudah ada enam dari 90-an vaksin itu yang sudah mulai diuji disuntikkan ke manusia. Sebagian lainnya sudah di tahap uji ke hewan percobaan.

NATURE

Berita terkait

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

3 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

6 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

6 jam lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

17 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

1 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

1 hari lalu

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

Masih ada warga yang menganggap vaksinasi dapat menyebabkan kematian sehingga pelaksanaannya masih sering menemui kendala.

Baca Selengkapnya

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

3 hari lalu

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

Imunisasi atau vaksinasi tidak hanya diperuntukkan bagi bayi dan anak-anak tetapi juga orang dewasa. Simak alasannya.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

6 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

6 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

7 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya