Setelah Tokopedia, 1,2 Juta Data Bhinneka Dilaporkan Dibobol

Senin, 11 Mei 2020 10:12 WIB

Ilustrasi peretasan situs dan data. (Shutterstock)

TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok peretas atau hacker bernama ShinyHunters menjual basis data 10 perusahaan di darkweb untuk produk ilegal. Ini adalah kelompok itu yang sebelumnya mengaku meretas toko daring Tokopedia pada minggu lalu.

Untuk kejahatannya yang terbaru, ShinyHunters mengaku telah mencuri 73 juta data pengguna, termasuk 1,2 juta data milik toko daring Bhinneka. Seperti diberitakan laman ZDNet, Jumat, 8 Mei 2020, seluruh data itu dijual seharga US$ 18.000 setara Rp 269 juta dengan setiap basis data dijual terpisah.

Peretas awalnya membocorkan begitu saja 15 juta catatan pengguna Tokopedia, tapi kemudian menempatkan seluruh database 91 juta catatan pengguna situs belanja online itu dan menjualnya seharga US$ 5.000 atau setara Rp 75 juta. Didorong keuntungan dari penjualan itulah, kelompok yang sama, selama seminggu lalu diduga telah mendaftarkan basis data 10 perusahaan lagi.

Sepuluh perusahaan tersebut adalah aplikasi kencan online Zoosk (30 juta catatan pengguna); layanan cetak Chatbooks (15 juta catatan); platform mode Korea Selatan, SocialShare (6 juta catatan); layanan pengiriman makanan, Home Chef (8 juta catatan); dan pasar online Minted (5 juta catatan).

Selain itu, ada surat kabar online Chronicle of Higher Education (3 juta catatan); majalah furnitur Korea Selatan, GGuMim (2 juta catatan); majalah kesehatan Mindful (2 juta catatan); Bhinneka, toko daring Indonesia (1,2 juta catatan); dan surat kabar StarTribune AS (1 juta catatan)

Grup peretas telah membagikan sampel dari beberapa database yang dicuri, yang telah diverifikasi oleh ZDNet sebagai catatan pengguna yang sah. Sumber-sumber di komunitas ancaman siber seperti Cyble, Nightlion Security, Under the Breach, dan ZeroFOX percaya ShinyHunters bukan abal-abal.

Beberapa percaya ShinyHunters memiliki hubungan dengan Gnosticplayers, kelompok peretas yang aktif tahun lalu. Mereka yang menjual lebih dari satu miliar pengguna kredensial di darkweb, karena beroperasi pada pola yang identik.

ZDNet telah secara bertahap menghubungi perusahaan yang menjadi korban. Saat artikel dibuat, hanya Chatbook yang merespon dan membalas email ZDNet. Perusahaan itu secara resmi mengumumkan pelanggaran keamanan di situs webnya.

ZDNET

Berita terkait

5 Tips Agar Tidak Tertipu AI Saat Belanja Online

4 hari lalu

5 Tips Agar Tidak Tertipu AI Saat Belanja Online

Pakar Komunikasi Digital bagikan tips agar masyarakat tidak tertipu oleh konten rekayasa teknologi artificial intelligence (AI) saat belanja online

Baca Selengkapnya

Biaya Layanan Tokopedia, Shopee dan Lazada Naik sampai 6,5 Persen, UMKM Diminta Tak Naikkan Harga?

5 hari lalu

Biaya Layanan Tokopedia, Shopee dan Lazada Naik sampai 6,5 Persen, UMKM Diminta Tak Naikkan Harga?

Tokopedia, Shopee dan Lazada menaikkan biaya layanan hingga 6.5 persen untuk mitra penjual, pelaku UMKM diminta tidak naikkan harga.

Baca Selengkapnya

Alasan Tokopedia Naikkan Biaya Layanan Merchant: Lebih Banyak Campaign untuk Jangkau Konsumen

6 hari lalu

Alasan Tokopedia Naikkan Biaya Layanan Merchant: Lebih Banyak Campaign untuk Jangkau Konsumen

Platform e-commerce Tokopedia membeberkan alasan menaikkan biaya layanan merchant pada 1 Mei 2024 mendatang

Baca Selengkapnya

Ramadan-Lebaran 2024, Tokopedia: Produk Kebutuhan Harian hingga Fesyen Paling Laris

6 hari lalu

Ramadan-Lebaran 2024, Tokopedia: Produk Kebutuhan Harian hingga Fesyen Paling Laris

E-Commerce Communications Director Shop Tokopedia, Nuraini Razak mengungkap tren belanja sepanjang Ramdan dan Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

McAfee Deteksi Modus Baru Hacker Tipu Gamer Lewat Cheat Lab

7 hari lalu

McAfee Deteksi Modus Baru Hacker Tipu Gamer Lewat Cheat Lab

Perusahaan keamanan siber McAfee berhasil mengidentifikasi penipuan model baru oleh hacker yang menarget para gamer.

Baca Selengkapnya

Pasca Pandemi, Gaya Belanja Offline Tetap Digemari Masyarakat

8 hari lalu

Pasca Pandemi, Gaya Belanja Offline Tetap Digemari Masyarakat

Riset menyatakan bahwa preferensi konsumen belanja offline setelah masa pandemi mengalami kenaikan hingga lebih dari 2 kali lipat.

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Jumlah Pelaku Usaha Perempuan di Sejumlah Wilayah Naik 2,5 Kali Lipat

11 hari lalu

Hari Kartini, Jumlah Pelaku Usaha Perempuan di Sejumlah Wilayah Naik 2,5 Kali Lipat

Hari Kartini diperingati masyarakat dalam berbagai cara. Semakin tingginya jumlah pelaku usaha perempuan, bisa jadi cara apresiasi perjuangan Kartini.

Baca Selengkapnya

6 Cara Mengetahui Whatsapp Disadap dan Tips Mencegahnya

12 hari lalu

6 Cara Mengetahui Whatsapp Disadap dan Tips Mencegahnya

Ada beberapa cara mengetahui WhatsApp disadap. Salah satunya adalah adanya perangkat asing yang tersambung. Berikut ciri dan tips mencegahnya.

Baca Selengkapnya

Cara Daftar Shopee Video Top Creator untuk Pemula yang Mudah

13 hari lalu

Cara Daftar Shopee Video Top Creator untuk Pemula yang Mudah

Sebagai pengguna Shopee, Anda bisa mendaftar Shopee Video Top Kreator dengan cara berikut ini. Ketahui juga beberapa persyaratannya berikut.

Baca Selengkapnya

Peretas: Bebaskan Tahanan Palestina Atau Data Keamanan Israel Dijual

19 hari lalu

Peretas: Bebaskan Tahanan Palestina Atau Data Keamanan Israel Dijual

NET Hunter, kelompok peretas yang membobol Kementerian Keamanan Israel, mengatakan akan terus melakukan serangan cyber sampai perang Gaza berhenti.

Baca Selengkapnya