Teliti Obat Covid-19, LIPI Gandeng FKUI dan Kyoto University

Jumat, 15 Mei 2020 08:45 WIB

Seorang peneliti menunjukkan bahan mentah daun rhino ketepeng (Cassia alata) dan daun benalu (Dendrophthoe sp) yang diteliti sebagai obat herbal virus Corona di Pusat Penelitian Kimia Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) di Serpong, Banten, 6 Mei 2020. Tim peneliti dari Pusat Penelitian Kimia LIPI mengembangkan penelitian dua tanaman herbal sebagai obat herbal untuk pasien virus Corona. Xinhua/Veri Sanovri

TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia atau LIPI mencoba mengembangkan ekstrak daun ketepeng badak dan benalu sebagai antivirus Covid-19. Dalam penelitiannya, LIPI menggandeng Departemen Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan Kyoto University, Jepang.

Kepala Pusat Penelitian Kimia Yenny Meliana menerangkan, daun ketepeng badak atau Cassia alata dan benalu Dendrophthoe sp mengandung senyawa aktif antivirus. "Senyawa yang dapat berperan aktif sebagai antivirus itu adalah kaempferol, aloe-emodin, quercitrin, dan quercetin," katanya, seperti dikutip dari laman resmi LIPI, 11 Mei 2020.

Apa yang dilakukan LIPI mirip dengan yang sudah mulai dilakukan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian dengan senyawa aktif pada minyak Eucalyptus. Uji sudah dilakukan hingga tahap in vitro di laboratorium, meski bukan spesifik terhadap virus corona penyebab Covid-19.

Atau di Surabaya, Jawa Timur, di mana kandungan bahan aktif empon-empon juga sedang diuji langsung terhadap virus dan patogen. Ada juga jamur Cordyceps yang sedang disiapkan untuk uji klinis pasien yang sedang dirawat di Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta. Semua harapannya sama, bisa digunakan sebagai alternatif untuk mengobati pasien Covid-19.

Peneliti bidang farmasi kimia di Pusat Penelitian Kimia LIPI, Marissa Angelina, menambahkan, komponen utama flavonoid dan flavonoid glikosida pada tanaman yang banyak dilaporkan sebagai zat aktif antivirus. Pengembangan bahan baku obat dan obat herbal terstandar, Marissa berujar, merupakan upaya yang penting dalam mendukung kemandirian obat Indonesia yang memiliki berbagai keanekaragaman hayati.

"Pengembangan bahan baku obat berbasis tanaman berpotensi untuk jangka panjang dan memiliki peluang besar bagi industri bahan baku obat di Indonesia," kata Marissa.

Virus SARS-Cov-2 penyebab Covid-19 menyebar dari Wuhan, Provinsi Hubei, Cina, dan termasuk dalam jenis virus baru yang bersifat dinamis. Hingga saat ini, belum ada formula obat atau vaksin yang tepat untuk mengobati virus ini. Akibatnya, langkah-langkah yang dilakukan pada pasien Covid-19 masih terbatas pada tindakan preventif dan suportif yang dirancang untuk mencegah komplikasi dan kerusakan organ lebih lanjut.

Advertising
Advertising

Berita terkait

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

8 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

11 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Keterbatasan Tak Jadi Penghalang, 120 Peserta Difabel Ikuti UTBK SNBT 2024 di UI

22 jam lalu

Keterbatasan Tak Jadi Penghalang, 120 Peserta Difabel Ikuti UTBK SNBT 2024 di UI

UI menyiapkan berbagai fasilitas khusus bagi para peserta difabel, terutama untuk peserta tunanetra dalam UTBK SNBT 2024.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

22 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Gagas Pengungsian Ramah Lingkungan, Mahasiswa UI Pertahankan Juara CIOB

2 hari lalu

Gagas Pengungsian Ramah Lingkungan, Mahasiswa UI Pertahankan Juara CIOB

Mahasiswa FTUI kembali memenangkan kompetisi proyek konstruksi inovatif yang diadakan CIOB. Tim UI mencetuskan shelter ramah lingkungan.

Baca Selengkapnya

Tinjau UTBK di UI, Ketua Umum SNPMB Sebut Proses Berjalan Sesuai Prosedur

2 hari lalu

Tinjau UTBK di UI, Ketua Umum SNPMB Sebut Proses Berjalan Sesuai Prosedur

Ketua Umum Tim Penanggungjawab Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB), Ganefri, mengatakan pelaksanaan UTBK SNBT tahun 2024 hari pertama berjalan lancar.

Baca Selengkapnya

Pusat UTBK UI Siapkan 57 Ruang dan 2.111 Komputer untuk 52.148 Peserta Ujian

3 hari lalu

Pusat UTBK UI Siapkan 57 Ruang dan 2.111 Komputer untuk 52.148 Peserta Ujian

Terdapat 52.148 peserta UTBK 2024 yang akan melaksanakan ujian di Pusat UTBK UI.

Baca Selengkapnya

UI Cetak Sejarah dalam Kompetisi Pemrograman ICPC 2023, Peringkat Setara Stanford dan KAIST

4 hari lalu

UI Cetak Sejarah dalam Kompetisi Pemrograman ICPC 2023, Peringkat Setara Stanford dan KAIST

Peringkat UI menjadi yang tertinggi di Asia Tenggara bersama Nanyang Technological University (NTU).

Baca Selengkapnya

UI Open Days 2024 Dihadiri Ribuan Pengunjung, Ada Tur Kampus dengan Bus Kuning

4 hari lalu

UI Open Days 2024 Dihadiri Ribuan Pengunjung, Ada Tur Kampus dengan Bus Kuning

UI berupaya memberikan penguatan dalam perjalanan para siswa SMA/SMK/sederajat untuk menyongsong masa depan.

Baca Selengkapnya