Sisa-sisa 60 Ekor Gajah Purba Ditemukan di Meksiko

Rabu, 27 Mei 2020 07:01 WIB

Penemuan fosil gajah purba, mammoth, di lahan pembangunan bandara baru Meksiko. Foto: Facebook/Vagando con Mafedien

TEMPO.CO, Jakarta - Para arkeolog di Meksiko telah menemukan sisa-sisa lusinan gajah purba atau mammoth (mamut) dalam sebuah penemuan yang dapat menjelaskan lebih lanjut tentang metode perburuan komunitas prasejarah. Penemuan itu dilakukan di dekat lokasi pembangunan bandara sipil baru, Bandara Internasional General Felipe Angeles, utara Mexico City.

“Temuan ini memberi arkeolog peluang yang belum pernah ada sebelumnya untuk mempelajari lebih dari 30.000 tahun sejarah," bunyi keterangan Mexico’s National Institute of Anthropology and History, seperti dikutip laman New York Times, Senin, 25 Mei 2020.

Pedro Francisco Sánchez Nava, koordinator lembaga arkeologi itu menerangkan sisa-sisa sekitar 60 mamut sejauh ini ditemukan di tiga area sejak eksplorasi dimulai akhir tahun lalu di lokasi pembangunan bandara, yang sebelumnya ditempati oleh pangkalan udara Santa Lucia. “Salah satu daerah itu adalah garis pantai bekas Danau Xaltocan kuno,” kata Sánchez Nava.

Sebelumnya, kerangka—jantan dewasa dan betina serta anak-anak mamut—ditemukan di daerah dangkal danau dan lebih lengkap daripada yang ditemukan di bagian yang lebih dalam dari bekas perairan. Para peneliti percaya bahwa hewan-hewan itu menjadi target bagi para pemburu.

Para peneliti masih menganalisis tulang untuk melihat berapa banyak yang bisa membentuk kerangka lengkap. "Tidak dikesampingkan bahwa manusia telah mengambil keuntungan dari hewan-hewan berat ini, begitu mereka terjebak di lumpur," ujar dia.

Advertising
Advertising

Sekitar 15 penguburan manusia dari periode pra-Hispanik juga ditemukan, dan para arkeolog percaya bahwa mereka adalah petani. Menurut lembaga arkeologi itu, beberapa dimakamkan dengan pot, mangkuk dan patung-patung tanah liat, seperti anjing.

Penggalian Xaltocan terletak sekitar enam mil jauhnya dari situs tempat pembuangan akhir di kota Tultepec, di mana tahun lalu para arkeolog menemukan tulang-tulang sekitar 14 mamut di dua lubang besar yang diyakini telah digali sekitar 15.000 tahun lalu.

Lembaga itu mengumumkan temuan-temuan itu pada bulan November, dengan mengatakan tulang-tulang itu dapat memberi penerangan baru pada kebiasaan berburu masyarakat prasejarah yang mungkin telah memaksa hewan-hewan Pleistosen ke dalam perangkap buatan manusia.

Adam N. Rountrey, manajer koleksi di Museum Paleontologi University of Michigan, Amerika Serikat, mengatakan pada saat itu bahwa temuan di Tultepec cukup menarik. Namun, ia mencatat ada perdebatan tentang apakah situs mammoth itu mewakili binatang buruan atau mati alami.

NEW YORK TIMES | MXICOS NATIONAL ISTITUTE OF ANTHROPOLOGY AND HISTORY

Berita terkait

Seekor Gajah Sumatera Ditemukan Mati di Aceh Utara, Ini Tindakan Polisi dan BKSDA

36 hari lalu

Seekor Gajah Sumatera Ditemukan Mati di Aceh Utara, Ini Tindakan Polisi dan BKSDA

Gading gajah sumatera yang mati di pedalaman Aceh Utara itu telah hilang saat bangkainya ditemukan.

Baca Selengkapnya

5 Kasus Kematian Gajah, Mayoritas Diracun

44 hari lalu

5 Kasus Kematian Gajah, Mayoritas Diracun

Kasus gajah yang mati akibat diracun telah lama terjadi di Indonesia. Beberapa terjadi karena ingin mengambil gadingnya

Baca Selengkapnya

Gajah Rahman Tewas Diracun, Polda Riau Didesak Segera Tuntaskan Penyelidikan

45 hari lalu

Gajah Rahman Tewas Diracun, Polda Riau Didesak Segera Tuntaskan Penyelidikan

Hingga kini belum ada tersangka yang ditetapkan dalam kasus kematian seekor gajah di Taman Nasional Tesso Nilo Januari lalu

Baca Selengkapnya

Harimau dan Gajah Terlihat Lintasi Jalan, Taman Nasional Bukit Barisan Selatan Akan Lakukan Langkah Ini

13 Februari 2024

Harimau dan Gajah Terlihat Lintasi Jalan, Taman Nasional Bukit Barisan Selatan Akan Lakukan Langkah Ini

Setelah ada laporan harimau dan gajah melintasi jalan, Taman Nasional Bukit Barisan Selatan mempertimbangkan untuk memasang kandang penjebak.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Masyarakat Adat dan Pilpres 2024, Unair dan Penerimaan Mahasiswa Baru 2024

4 Februari 2024

Top 3 Tekno: Masyarakat Adat dan Pilpres 2024, Unair dan Penerimaan Mahasiswa Baru 2024

Selain nasib masyarakat adat dan penerimaan mahasiswa baru Unair , ada pula studi pengaruh perubahan iklim terhadap konflik gajah dan manusia.

Baca Selengkapnya

Studi: Perubahan Iklim Picu Peningkatan Konflik Gajah dan Manusia

3 Februari 2024

Studi: Perubahan Iklim Picu Peningkatan Konflik Gajah dan Manusia

Studi terbaru menyebut adanya dampak perubahan iklim terhadap meningkatnya konflik gajah dan manusia.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warganet Dukung Petisi Pengusutan Kematian Gajah Rahman

31 Januari 2024

Ribuan Warganet Dukung Petisi Pengusutan Kematian Gajah Rahman

Kelompok warganet menggalang dukungan untuk mendesak penyelidikan tuntas kematian Rahman, gajah patroli taman nasional yang mati diracun di Riau.

Baca Selengkapnya

Polisi Masih Selidiki Kematian Gajah Tesso Nilo yang Diduga Diracun

29 Januari 2024

Polisi Masih Selidiki Kematian Gajah Tesso Nilo yang Diduga Diracun

Polda Riau dan Polres Pelalawan masih menyelidiki kasus kematian gajah binaan Balai Taman Nasional Tesso Nilo.

Baca Selengkapnya

Gajah Latih Taman Nasional Tesso Nilo Mati Diracun, Polda Riau Buru Pencuri Gading

28 Januari 2024

Gajah Latih Taman Nasional Tesso Nilo Mati Diracun, Polda Riau Buru Pencuri Gading

Ketika ditemukan gajah bernama Rahman itu dalam keadaan lemas dan gading sebelah kiri hilang.

Baca Selengkapnya

Serbuan Semut Invasif Bisa Mengubah Menu Makan Malam Singa

26 Januari 2024

Serbuan Semut Invasif Bisa Mengubah Menu Makan Malam Singa

Hilangnya semut membuat gajah melahap pohon akasia sehingga singa sulit menangkap zebra di sabana.

Baca Selengkapnya