Jaga Jarak Dua atau Satu Meter? Simak Bukti Ilmiahnya Berikut Ini

Kamis, 4 Juni 2020 18:35 WIB

Salah satu protokol kesehatan yang dijalankan maskapai Garuda Indonesia adalah menjaga jarak fisik (physical distancing) dengan menjauhkan jarak kursi antar-penumpang. Instagram

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah studi terbaru menyatakan jaga jarak dua meter bisa dua kali lebih efektif ketimbang hanya satu meter untuk menghindari penularan virus corona. Penelitian dilakukan terhadap sejumlah besar studi mulai dari wabah SARS, MERS hingga yang sekarang, Covid-19, dengan total responden lebih dari 7.000 orang.

Hasilnya, seperti yang dimuat dalam jurnal The Lancet, ditemukan kalau jaga jarak dua meter mampu mengurangi peluang tertular virus corona hingga 50 persen. Peluangnya bertambah dua kali lipat untuk setiap penambahan satu meter hingga jaraknya sejauh tiga meter.

Analisis data tersebut dilakukan tim peneliti di MacMaster University, Kanada. Para penelitinya menyebutkan kalau peluang tidak tertular jika jaga jarak hanya semeter sebesar 2,6 persen. Pada jarak semeter pula, seseorang akan memiliki peluang tertular sebesar 13 persen.

Perintah jaga jarak termasuk protokol yang sangat penting saat ini, ketika banyak bagian dunia memulai normalisasi pasca lockdown dan pembatasan sosial berskala besar terkait pandemi Covid-19. Penelitian, yang dilakukan untuk mengkonfirmasi dokumen pedoman WHO, melihat ketersediaan bukti dari literatur ilmiah.

WHO sendiri telah merekomendasikan protokol jaga jarak setidaknya satu meter. Ini sama dengan yang baru saja ditetapkan di Jakarta, Indonesia, menghadapi masa transisi PSBB. Tapi, di Inggris, yang disarankan dua meter.

Advertising
Advertising

Ada pula yang 1,5 meter—seperti di Jerman, untuk memberi toleransi bisnis perhotelan bisa digulirkan kembali. Tempat-tempat seperti bioskop dan tempat hiburan dianggap masih terpukul oleh aturan jaga jarak dua meter.

Berdasarkan hasil studi terbaru, menjaga jarak dua meter serta memakai penutup wajah dan pelindung mata, di dalam dan di luar pengaturan perawatan kesehatan, adalah cara terbaik untuk mengurangi kemungkinan infeksi virus corona.

Ruang kelas yang sudah di-setting jaga jarak.

Sebanyak 13 penelitian yang berfokus pada perlindungan mata menemukan bahwa pelindung wajah, mata ataupun kacamata dikaitkan dengan risiko infeksi yang lebih rendah. Studi menemukan bahwa risiko infeksi atau penularan saat mengenakan pelindung mata adalah 6 persen, dan 16 persen ketika tidak mengenakannyaa.

Bukti dari 10 penelitian juga menemukan manfaat yang sama untuk masker secara umum. Risiko infeksi atau penularan saat mengenakan masker sebesar 3 persen, dan 17 persen ketika tidak menggunakannya. Bukti dalam penelitian ini terutama melihat penggunaan masker di dalam rumah tangga dan di antara kontak kasus, dan juga didasarkan pada bukti kepastian yang rendah.

Para peneliti juga menemukan, untuk petugas kesehatan, masker N95 dan masker jenis respirator lainnya mungkin terkait dengan perlindungan yang lebih besar dari penularan virus dibandingkan masker bedah atau sejenisnya. "Masker respirator seperti N95 dan pelindung mata sangat dibutuhkan oleh petugas kesehatan di garis depan penanganan Covid-19," kata ketua tim peneliti, Derek Chu, yang juga asisten profesor di McMaster University.

ITV | THE LANCET

Berita terkait

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

4 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

5 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

6 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

9 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

13 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

13 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

19 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

20 hari lalu

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

Menhub Budi Karya Sumadi mengusulkan work from home atau WFH untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat puncak arus balik Lebaran.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

23 hari lalu

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

AP II mencatat jumlah penumpang pesawat angkutan Lebaran 2024 di 20 bandara yang dikelola perusahaan meningkat sekitar 15 persen.

Baca Selengkapnya

Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19, Tak Bayar Gaji sejak Januari

24 hari lalu

Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19, Tak Bayar Gaji sejak Januari

Indofarma ambruk karena salah perhitungan kapan pandemi COvid-19 berakhir, sehingga banyak obat sakit akibat virus corona tak terjual

Baca Selengkapnya