Jago Manuver Jet Tempur Amerika F-15, Rontok ke Bumi Karena ...

Reporter

Terjemahan

Rabu, 17 Juni 2020 16:30 WIB

Pesawat tempur Angkatan Udara Amerika Serikat, F-15 mendarat di sebuah pangkalan udara di Teluk Arab, 13 Maret 2017. F-15 adalah pesawat tempur berat yang sangat terkenal bahkan disebut sebagai masternya perang udara. varian tercanggih adalah F-15 Silent Eagle yang menggunakan sebagian teknologi siluman. REUTERS/Hamad I Mohammed

TEMPO.CO, Jakarta - Jet tempur F-15C yang jatuh di Laut Utara di lepas pantai Inggris, Senin 15 Juni 2020, menjadi jet tempur Amerika ketiga yang celaka dalam tiga bulan terakhir. Buat F-15, ini adalah insiden keempat yang mencederai profilnya yang selama ini tergolong superior di udara. Catatan rekornya 104 shutdown untuk pertarungan di udara.

Tiga jet ini yang pernah rontok ke Bumi adalah karena senjata pertahanan udara di darat. Ini dialami satu milik Arab Saudi yang jatuh oleh rudal antipesawat pada 2018 dan dua F-15E Strike Eagles hilang akibat senjata yang sama dalam Perang Teluk 1991. Sedang sebab insiden Senin lalu belum diketahui.

Boeing mendeklarasikan jet tempur F-15 bikinannya ini, beserta pengembangan yang dilakukannya hingga kini, sebagai kekuatan udara yang tak tertandingi. Sama untuk varian A, B, C, dan D, persenjataannya terdiri dari meriam kaliber 20 mm, rudal AIM-120 (AMRAAM), rudal AIM-9 (Sidewinder), rudal AIM-7 (Sparrow).

Mengisi kekuatan pertahanan udara Amerika Serikat selama puluhan tahun, F-15 Eagle secara keseluruhan memiliki kecepatan hingga 2,5 Mach dan kemampuan manuver yang tinggi hingga ketinggian 70 ribu kaki. Begitu juga dengan daya jelajah, persenjataan, teknologi avionik. Daya manuver dan kecepatannya didapat dari rasio daya dorong mesin terhadap bobot pesawat yang tinggi dan rendahnya muatan sayap.

Muatan sayap yang rendah (rasio bobot pesawat terhadap ujung-ujung sayapnya) adalah faktor penting dalam kemampuan manuver. Dikombinasikan dengan rasio daya dorong mesin terhadap bobot pesawat yang tinggi, memampukan jet tempur itu untuk berbelok tajam tanpa harus kehilangan kecepatan.

Advertising
Advertising

Reruntuhan pesawat jet tempur Amerika F-15E fighter yang jatuh di Benghazi. REUTERS/Suhaib Salem

Jet tempur yang celaka di perairan Inggris berasal dari varian C yang merupakan model single seat dan mulai mengabdi di Angkatan Udara Amerika Serikat 1979 lalu. Berbeda dari varian di bawahnya, jenis F-15 C dan D telah memiliki perbaikan Production Eagle Package (PEP 2000), termasuk di dalamnya tambahan kapasitas bahan bakar sebesar 900 kilogram dan peningkatan bobot minimal untuk take-off sampai 30.600 kilogram.

Pembaruan lalu dilakukan lagi pada 1985 lewat peningkatan kemampuan komputer, pembaruan sistem persenjataan rudal yang lebih maju, dan perbaikan kemampuan radar. Hasilnya ditunjukkan dalam performa saat ikut dikerahkan ke Teluk Persia untuk mendukung Operasi Badai Gurun pada 1991 lalu. Jet-jet tempur F-15C terhitung menyumbang 34 dari 37 kesuksesan pertarungan di udara. Sedang F-15E lebih banyak dioperasikan malam untuk memburu pelucur rudal SCUD dan situs artileri di darat.

MILITARY | POPULAR MECHANICS | BOEING

Berita terkait

Lagi, Pembocor Kasus Boeing Mendadak Meninggal Dunia

33 menit lalu

Lagi, Pembocor Kasus Boeing Mendadak Meninggal Dunia

Seorang pelapor yang menuduh pemasok Boeing mengabaikan cacat produksi 737 MAX telah meninggal dunia

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

2 jam lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

2 jam lalu

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

Hari ini, 2 Mei 2011, Osama bin Laden ditembak mati oleh pasukan Amerika. Berikut fakta-fakta Osama bin Laden.

Baca Selengkapnya

Pastor di AS Kecanduan Gim Candy Crush hingga Curi Dana Gereja Rp 650 Juta

6 jam lalu

Pastor di AS Kecanduan Gim Candy Crush hingga Curi Dana Gereja Rp 650 Juta

Seorang pastor di Amerika Serikat menghabiskan dana gereja karena kecanduan game online Candy Crush.

Baca Selengkapnya

Menlu AS Cek Bantuan ke Gaza Diiringi Suara Tembakan Tank

7 jam lalu

Menlu AS Cek Bantuan ke Gaza Diiringi Suara Tembakan Tank

Menlu AS Antony Blinken mengunjungi pintu masuk bantuan ke Gaza didampingi para pejabat Israel.

Baca Selengkapnya

10 Rute Road Trip Terbaik di Amerika Serikat dengan Pemandangan Alam Menakjubkan

9 jam lalu

10 Rute Road Trip Terbaik di Amerika Serikat dengan Pemandangan Alam Menakjubkan

Menikmati keindahan alam di Amerika Serikat dengan road trip merupakan pengalaman yang harus dicoba setidaknya sekali seumur hidup

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

11 jam lalu

Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

Top 3 dunia, AstraZeneca, untuk pertama kalinya, mengakui dalam dokumen pengadilan bahwa vaksin Covid-19 buatannya dapat menyebabkan efek samping

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

21 jam lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

Komandan Jenderal Angkatan Darat AS Wilayah Pasifik Kunjungan Kerja ke Markas Besar TNI

1 hari lalu

Komandan Jenderal Angkatan Darat AS Wilayah Pasifik Kunjungan Kerja ke Markas Besar TNI

Komandan Jenderal Angkatan Darat Amerika Serikat untuk wilayah Pasifik (USARPAC) kunjungan kerja ke Markas Besar TNI, Jakarta pada 21-23 April 2024

Baca Selengkapnya

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

1 hari lalu

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

Universitas Columbia mengancam akan mengeluarkan mahasiswa pro-Palestina yang menduduki gedung administrasi Hamilton Hall.

Baca Selengkapnya