Akademisi: Jika SDM Sekolah Belum Siap, Normal Baru Picu Masalah

Reporter

Antara

Editor

Erwin Prima

Sabtu, 20 Juni 2020 15:43 WIB

Akademisi Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha), Singaraja, Kabupaten Buleleng, Bali, Prof. Dr. I Wayan Lasmawan, M.Pd. Kredit: FOTO Antara News Bali/Made Adnyana/2020

TEMPO.CO, Jakarta - Akademisi Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha), Singaraja, Kabupaten Buleleng, Bali, Prof I Wayan Lasmawan, menyatakan jika normal baru (new normal) diterapkan untuk bidang pendidikan dengan membuka sekolah, maka akan terdapat sejumlah persoalan, di antaranya fasilitas kesehatan dan fasilitas kenormalan yang belum memadai.

"Masih ada seperangkat persoalan yang membelit sekolah, terutama menyangkut ketersediaan fasilitas dan dukungan masyarakat, termasuk sekolah yang ada di Bali," ujar Wakil Retor Bidang Perencanaan, Administrasi, Keuangan dan Sumber Daya Manusia (SDM) Undiksha itu di Singaraja, Kabupaten Buleleng, Sabtu, 20 Juni 2020.

"Selain itu, kesiapan SDM sekolah untuk mampu dan terampil melaksanakan new normal di sektor pendidikan merupakan persoalan tersendiri lagi," tambahnya.

Prioritasnya, kata Lasmawan, adalah keamanan, kesehatan, keselamatan, dan keterlindungan peserta didik atas hak belajar dan aktivitas akademiknya selama mereka di sekolah.

"Jika SDM belum siap, akan memicu timbulnya masalah baru, berupa kegagalan dalam penerapan protokol kesehatan dalam pencegahan penyebaran Covid-19," ujarnya.

Advertising
Advertising

Masalah yang lain lagi, menurutnya, secara psikologis, sosial, dan keformalan, sebagian besar sekolah belum mampu memberikan kepastian perlindungan keselamatan dan kesehatan kepada siswanya.

Menurut dia, persoalan tersebut semakin kompleks manakala ditambah dengan masalah umum di sekolah berupa kesulitan membatasi anak untuk bermain dan bergaul dengan sebayanya selama mereka di sekolah, serta kemandirian yang sedang bertumbuh pada anak sulit dibendung untuk tidak bersosialisasi, karena siswa SD adalah mereka yang sedang bertumbuh baik secara sosial maupun psikologis.

"Inilah berbagai persoalan yang berpotensi terjadi di sekolah dalam menghadapi new normal diterapkan," jelasnya.

Meski berpotensi timbulnya berbagai persoalan, menurutnya, bukan berarti sekolah harus diam, tetapi perlu adanya sinergi yang mutualis antara pemerintah pusat, pemda, orang tua, dan sekolah, termasuk masyarakat sekitar sekolah untuk mengambil sikap dan tindakan.

Dalam menghadapi new normal, perlu dilakukan penerapan protokol secara baku untuk seluruh warga sekolah maupun orangtua siswa yang sangat memungkinkan berinteraksi dengan lingkungan sekolah. Tidak kalah penting lagi penyiapan fasilitas penunjang.

Dalam upaya menjaga kualitas pembelajaran, perlu ada penyesuaian pendekatan, model dan strategi pembelajaran, termasuk materi ajarnya.

"Hal-hal ini yang berkaitan dengan keamanan, keselamatan, kesehatan dan keterlindungan siswa, sehingga anak-anak sekolah dasar sebagai salah satu generasi penerus bangsa tidak menjadi korban, apalagi dikorbankan. Dalam menerapkannya perlu dukungan serta kerja nyata dari semua pihak," ujarnya.

ANTARA

Berita terkait

Jadwal Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024 dan Syaratnya

8 jam lalu

Jadwal Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024 dan Syaratnya

Kapan jadwal pendaftaran sekolah kedinasan pada 2024? Ini penjelasan Kemenpan RB serta syarat yang harus dipenuhi ketika mendaftar.

Baca Selengkapnya

8 Sekolah Kedinasan 2024 yang Beri Lulusannya Uang Pensiun

8 jam lalu

8 Sekolah Kedinasan 2024 yang Beri Lulusannya Uang Pensiun

Berikut ini daftar sekolah kedinasan 2024 yang lulusannya bisa menjadi CPNS dan diberikan uang pensiun. Ada dari Kemenkeu hingga BMKG.

Baca Selengkapnya

Ancaman Bom, Lebih dari 50 Sekolah di Ibu Kota India Dievakuasi

13 jam lalu

Ancaman Bom, Lebih dari 50 Sekolah di Ibu Kota India Dievakuasi

Puluhan sekolah di wilayah ibu kota negara India dievakuasi pada Rabu 1 Mei 2024 setelah menerima ancaman bom melalui email

Baca Selengkapnya

Tennessee AS Bolehkan Guru Membawa Senjata Api ke Sekolah, Ini Aturannya

1 hari lalu

Tennessee AS Bolehkan Guru Membawa Senjata Api ke Sekolah, Ini Aturannya

Guru dan staf pengajar di Tennessee, Amerika Serikat dibolehkan bawa senjata api ke sekolah dan kampus. Begini aturannya.

Baca Selengkapnya

Sekolah di Bangladesh Dibuka Kembali Walau Gelombang Panas

2 hari lalu

Sekolah di Bangladesh Dibuka Kembali Walau Gelombang Panas

Perubahan iklim telah berkontribusi pada gelombang panas yang semakin sering, semakin buruk dan semakin panjang selama musim panas di Bangladesh.

Baca Selengkapnya

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

5 hari lalu

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

Serangan Israel ke Gaza telah meninggalkan sekitar 37 juta ton puing di wilayah padat penduduk, menurut Layanan Pekerjaan Ranjau PBB

Baca Selengkapnya

Gibran Dorong Program CSR Lebih Banyak Diarahkan ke Sekolah-Sekolah

5 hari lalu

Gibran Dorong Program CSR Lebih Banyak Diarahkan ke Sekolah-Sekolah

Gibran mengatakan para penerima sepatu gratis itu sebagian besar memang penerima program Bantuan Pendidikan Masyarakat Kota Surakarta.

Baca Selengkapnya

Gibran Ajak Perusahaan Sepatu Lokal Bantu Siswa Kurang Mampu

5 hari lalu

Gibran Ajak Perusahaan Sepatu Lokal Bantu Siswa Kurang Mampu

Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka menggandeng perusahaan sepatu lokal membantu siswa kurang mampu dengan memberikan alas kaki sekolah.

Baca Selengkapnya

Kedutaan Besar Jepang Buka Beasiswa untuk Lulusan SMA dan SMK

9 hari lalu

Kedutaan Besar Jepang Buka Beasiswa untuk Lulusan SMA dan SMK

Beasiswa yang ditawarkan Kedutaan Besar Jepang ini bagian dalam Program Beasiswa Pemerintah Jepang Monbukagakusho.

Baca Selengkapnya

Kembalikan Tas Berisi Rp 100 Juta kepada Pemudik, Aiptu Supriyanto Dapat Penghargaan Sekolah Perwira

14 hari lalu

Kembalikan Tas Berisi Rp 100 Juta kepada Pemudik, Aiptu Supriyanto Dapat Penghargaan Sekolah Perwira

Kapolda Lampung Irjen Helmy Santika memberikan penghargaan berupa kesempatan sekolah perwira kepada anggota Polres Lampung Tengah Aiptu Supriyanto.

Baca Selengkapnya