Peneliti: Buaya Prasejarah Mungkin Berjalan dengan 2 Kaki

Senin, 22 Juni 2020 10:30 WIB

Ilustrasi crocodylomorph. Popularmecanics.com

TEMPO.CO, Jakarta - Dalam sebuah makalah baru yang diterbitkan di Scientific Reports, peneliti mengungkap jejak crocodylomorph yang menunjukkan nenek moyang buaya itu berjalan dengan dua kaki, tidak seperti beberapa dinosaurus.

Para peneliti menganalisis fosil jejak besar milik Batrachopus dari periode Cretaceous yang tetap terawetkan dengan baik di Formasi Jinju Korea Selatan.

Fosil-fosil itu menggambarkan jejak sempit yang berukuran antara 7-9,5 inci dan menunjukkan bahwa crocodylomorph itu memiliki panjang tubuh dapat mencapai sekitar 10 kaki. Pembuat jejak juga meninggalkan jejak kulitnya, dan terlihat pada foto-foto fosil yang ditemukan.

"Trek yang berusia antara 110-120 juta tahun mengungkapkan banyak tentang pembentukan Jinju," ujar Martin Lockley, salah satu penulis makalah seperti dikutip laman Popular Mechanics, Minggu, 21 Juni 2020.

Selain itu, para peneliti mengatakan bahwa berdasarkan bukti fosil tidak mungkin jejak itu dibuat oleh binatang berkaki empat yang hanya tampak bipedal. Meskipun jejak tampaknya dibuat oleh hewan terestrial, para peneliti tidak mengesampingkan kemungkinan bahwa crocodylomorph memiliki kemampuan akuatik.

Lockley yang juga profesor di University of Colorado, Amerika Serikat itu, mengidentifikasi jejak ketika Kyung Soo Kim, penulis makalah utama, bertanya kepadanya mengenai penelitian awal jejak fosil itu.

Ada spekulasi bahwa fosil dibuat oleh pterosaurus yang berjalan di darat, tapi Lockley segera membantahnya. "Saya segera melihat bahwa mereka adalah jenis yang dikenal sebagai Batrachopus," kata Lockley.

Mata tajam Lockley juga memberi sedikit cahaya pada jejak misterius yang juga diyakini dibuat oleh pterosaurus di Gain-ri, situs Korea Selatan yang berbeda. Tampaknya hewan apa pun yang membuat jejak Gain-ri mungkin spesimen Batrachopus yang lebih kecil dan bukan pterosaurus yang hati-hati melewati lumpur agar sayapnya tidak kotor.

Para peneliti berharap menemukan lebih banyak bukti fosil di daerah tersebut untuk membuktikan tanpa keraguan bahwa jejak ini memang dibuat oleh crocodylomorphs bipedal, yang berkembang dengan baik sepenuhnya atau semi-terestrial git.

POPULAR MECHANICS | SCIENTIFIC REPORT


Berita terkait

Peneliti Unair Temukan Senyawa Penghambat Sel Kanker, Raih Penghargaan Best Paper

5 hari lalu

Peneliti Unair Temukan Senyawa Penghambat Sel Kanker, Raih Penghargaan Best Paper

Peneliti Unair berhasil mengukir namanya di kancah internasional dengan meraih best paper award dari jurnal ternama Engineered Science.

Baca Selengkapnya

Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

5 hari lalu

Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

Sekarang ukuran roket juga tidak besar, tapi bisa mengangkut banyak satelit kecil.

Baca Selengkapnya

Ketergantungan Impor 99 Persen, Peneliti BRIN Riset Jamur Penghasil Enzim

6 hari lalu

Ketergantungan Impor 99 Persen, Peneliti BRIN Riset Jamur Penghasil Enzim

Di Indonesia diperkirakan terdapat 200 ribu spesies jamur, yang di antaranya mampu memproduksi enzim.

Baca Selengkapnya

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

6 hari lalu

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

Polusi udara yang erat kaitannya dengan tingginya beban penyakit adalah polusi udara dalam ruang (rumah tangga).

Baca Selengkapnya

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

6 hari lalu

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

Efek polusi udara rumah tangga baru terlihat dalam jangka waktu relatif lama.

Baca Selengkapnya

Setiap 26 April Diperingati Hari Kekayaan Intelektual Sedunia, Ini Awal Penetapannya

12 hari lalu

Setiap 26 April Diperingati Hari Kekayaan Intelektual Sedunia, Ini Awal Penetapannya

Hari Kekayaan Intelektual Sedunia diperingati setiap 26 April. Begini latar belakang penetapannya.

Baca Selengkapnya

Temuan Fosil, Ular Raksasa Vasuki Indicus Saingi Ukuran Titanoboa

15 hari lalu

Temuan Fosil, Ular Raksasa Vasuki Indicus Saingi Ukuran Titanoboa

Para penelitinya memperkirakan kalau ular tersebut dahulunya memiliki panjang hingga 15 meter.

Baca Selengkapnya

Atasi Kekurangan Zinc pada Anak, Periset BRIN Teliti Suplemen Zinc dari Peptida Teripang

15 hari lalu

Atasi Kekurangan Zinc pada Anak, Periset BRIN Teliti Suplemen Zinc dari Peptida Teripang

Saat ini suplemen zinc yang tersedia di pasaran masih perlu pengembangan lanjutan.

Baca Selengkapnya

BRIN Tawarkan Model Agrosilvofishery untuk Restorasi Ekosistem Gambut Berbasis Masyarakat

16 hari lalu

BRIN Tawarkan Model Agrosilvofishery untuk Restorasi Ekosistem Gambut Berbasis Masyarakat

Implimentasi model agrosilvofishery pada ekosistem gambut perlu dilakukan secara selektif.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

16 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya