BMKG: Jawa Tengah Bagian Selatan Segera Masuk Musim Kemarau

Reporter

Antara

Editor

Erwin Prima

Kamis, 25 Juni 2020 17:17 WIB

Pegawai BMKG menunjukkan bagan prediksi cuaca di Kantor BMKG Jakarta, Selasa 7 Januari 2020. (ANTARA/Katriana)

TEMPO.CO, Purwokerto - Wilayah Jawa Tengah bagian selatan termasuk Kabupaten Cilacap, Banyumas, dan sekitarnya segera memasuki musim kemarau, kata Kepala Kelompok Teknisi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofika (BMKG) Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo.

"Kalau berdasarkan prakiraan sebelumnya, Cilacap dan sekitarnya harusnya sudah masuk awal musim kemarau pada bulan Juni. Namun sampai dengan dasarian (10 hari) kedua bulan Juni, akumulasi curah hujannya masih tinggi," katanya saat dihubungi dari Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Kamis, 25 Juni 2020.

Ia menjelaskan, berdasarkan hasil pemantauan di Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung akumulasi curah hujan di Kota Cilacap sampai dasarian kedua bulan Juni hampir mencapai 200 milimeter.

Dengan kondisi yang demikian, menurut dia, Cilacap dan beberapa wilayah di pesisir selatan Jawa Tengah dapat dikatakan belum memasuki musim kemarau.

"Namun dalam beberapa waktu terakhir tanda-tanda akan datangnya musim kemarau secara meteorologi sudah mulai dirasakan, antara lain suhu udara pada dini hari mulai dingin, anginnya sudah timuran kuat, dan kadang-kadang sudah muncul kabut," katanya.

Advertising
Advertising

Selain itu, ia melanjutkan, tanda-tanda alam seperti suara tonggeret atau garengpung (sebutan untuk segala jenis serangga anggota subordo Cicadomorpha, ordo Homoptera) sudah mulai terdengar. Menurut kearifan lokal, ia mengatakan, suara tonggeret menandakan adanya pergantian musim.

Teguh memprakirakan wilayah Jawa Tengah bagian selatan, terutama Kabupaten Cilacap, Banyumas, dan sekitarnya akan memasuki musim kemarau pada dasarian pertama bulan Juli 2020.

"Oleh karena itu, kami mengimbau masyarakat untuk mewaspadai kemungkinan terjadinya kekeringan dan kebakaran lahan," katanya.

Mengenai kondisi perairan, Teguh menjelaskan, gelombang tinggi hingga sangat tinggi masih berpotensi terjadi di perairan selatan Jawa Barat-Daerah Istimewa Yogyakarta maupun Samudra Hindia selatan Jawa Barat-Daerah Istimewa Yogyakarta karena sekarang sudah memasuki musim angin timuran.

Ia mengatakan, tinggi gelombang maksimum di perairan selatan Jawa Barat-Daerah Istimewa Yogyakarta maupun Samudra Hindia selatan Jawa Barat-Daerah Istimewa Yogyakarta dalam beberapa hari ke depan diprakirakan berkisar 2,5 sampai empat meter atau termasuk kategori tinggi.

"Tinggi gelombang empat sampai enam meter atau sangat tinggi masih berpotensi terjadi karena puncaknya pada bulan Agustus," katanya.

ANTARA

Berita terkait

Fakta-fakta Hawa Panas di Indonesia Menurut BMKG

38 menit lalu

Fakta-fakta Hawa Panas di Indonesia Menurut BMKG

Menurut Deputi Meteorologi BMKG, Guswanto, fenomena hawa panas memiliki karakteristik yang berbeda dan tak memenuhi kriteria sebagai gelombang panas.

Baca Selengkapnya

BMKG Jelaskan Heatwave di Asia dan Suhu Panas Maksimum di Sumatera Utara

3 jam lalu

BMKG Jelaskan Heatwave di Asia dan Suhu Panas Maksimum di Sumatera Utara

Fenomena gelombang panas (heatwave) seperti yang baru saja membekap wilayah luas di daratan Asia terjadi karena terperangkapnya udara panas

Baca Selengkapnya

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

3 jam lalu

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada.

Baca Selengkapnya

10 Makanan Khas Kota Semarang yang Wajib Dicoba: Yang Manis Hingga Asin

5 jam lalu

10 Makanan Khas Kota Semarang yang Wajib Dicoba: Yang Manis Hingga Asin

Wingko babat merupakan makanan tradisional dari area Kota Semarang. Kudapan dari parutan kelapa, tepung beras ketan dan gula ini cocok buat ngeteh.

Baca Selengkapnya

Peringatan Dini BMKG: Sejumlah Provinsi Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir

10 jam lalu

Peringatan Dini BMKG: Sejumlah Provinsi Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir

Potensi hujan signifikan terjadi karena kontribusi dari aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO), Gelombang Kelvin dan Rossby Equatorial.

Baca Selengkapnya

Di Daratan Asia Gelombang Panas, BMKG: Indonesia Suhu Panas Biasa

17 jam lalu

Di Daratan Asia Gelombang Panas, BMKG: Indonesia Suhu Panas Biasa

Suhu panas muncul belakangan ini di Indonesia, setelah sejumlah besar wilayah daratan benua Asia dilanda gelombang panas (heat wave) ekstrem.

Baca Selengkapnya

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Laut Jawa dan Samudra Hindia

1 hari lalu

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Laut Jawa dan Samudra Hindia

Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah Indonesia dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran.

Baca Selengkapnya

Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

1 hari lalu

Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

Stasiun Klimatologi BMKG Jawa Barat memprakirakan 52,1 persen wilayah berkategori hujan rendah.

Baca Selengkapnya

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

1 hari lalu

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

Garut dan sebagian wilayah di Jawa Barat kembali digoyang gempa pada Rabu malam, 1 Mei 2024. Buat Garut ini yang keempat kalinya sejak Sabtu lalu.

Baca Selengkapnya

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

2 hari lalu

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

Gempa bumi M4,2 mengguncang Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut. BPBD Kabupaten Bandung mengecek informasi kerusakan akibat gempa.

Baca Selengkapnya