Pesawat Tiltrotor Pertama Perkuat Angkatan Laut Amerika

Reporter

Terjemahan

Sabtu, 27 Juni 2020 08:41 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Pesawat tiltrotor, atau pesawat yang bias lepas landas atau emndarat bak helicopter, pertama bergabung ke barisan armada Angkatan Laut Amerika Serikat, Senin 22 Juni 2020. Pesawat CMV-22B Osprey menggantikan tempat pesawat kargo C-2 Greyhound dalam peran carrier onboard delivery (COD). Osprey akan mengangkut mulai dari surat, suplai makanan, personel, sampai mesin pesawat tempur F-35 dari pangkalan di darat ke kapal-kapal induk yang sedang beroperasi di tengah samudera.

Pesawat Osprey itu touched down di Naval Station North Island di San Diego, California, disambut upacara seremonial kecil. Osprey akan tergabung dalam skuadron VRM-30 bentukan dua tahun lalu. Pesawat itu juga menjadi yang pertama dicat putih dan abu-abu pucat, jenis warna untuk mengidentifikasinya sebagai pesawat tak bersenjata alias nontempur.

CMV-22B menawarkan beberapa kelebihan daripada C-2A yang terbatas operasionalnya pada landasan panjang beberapa ribu kaki. Fleksibilitas dari desain tiltrotor memungkinkan CMV-22B bisa mendarat dan lepas landas di hamper setiap permukaan yang rata. Pesawat terbaru bahkan bisa beroperasi dari kapal perang amfibi kelas Wasp dan America dan pangkalan apung ekspedisi Angkatan laut yang baru—menyamai kemampuan helikopter Seahawk.

Tapi, satu alasan utama Angkatan Laut Amerika memilihnya menggantikan C-2A adalah karena kemampuannya memuat mesin jet tempur F-35. Ini karena jet-jet tempur F-35 versi Angkatan Laut Amerika, yakni F-35C, akan segera dikerahkan ke kapal induk USS Carl Vinson pada tahun depan. Pesawat Osprey bersama skuadron VRM-30 juga akan ikut berlayar di atas kapal induk itu tahun depan.

Tapi bukan berarti tak ada kelemahan yang dimiliki CMV-22B. Pesawat tiltrotor ini hanya memiliki jangkauan jelajah 1.150 mil--bandingkan dengan kemampuan C-2A yang bisa sampai 1.400 mil. Itu pun jangkauan terjauh dari semua varian Osprey setelah menggunakan tambahan tangki bahan bakar. Tapi sebagian kelemahan ini bisa dimitigasi oleh kemampuan Osprey untuk isi bahan bakar di udara, yang tidak bisa dilakukan C-2A. Selain itu Osprey juga hanya bisa mengangkut 3 ton kargo, ketimbang C-2A yang bisa sampai 5 ton.

Advertising
Advertising

Tiltrotor Marinir Amerika Serikat, MV-22 Osprey, terbang di atas perairan Jepang, 23 Maret 2018. Tiltrotor dapat lepas landas dan mendarat seperti helikopter dan terbang seperti pesawat baling-baling. REUTERS/Issei Kato

CMV-22B Osprey memiliki sebuah sayap besar dengan dua mesin turboshaft Rolls-Royce T406. Pesawat ini bisa merotasikan mesin sayapnya menjadi vertikal untuk lepas landas dan pendaratan gaya helikoper. Begitu mengudara, pesawat ini akan merotasikan kembali sayapnya 90 derajat dan terbang seperti halnya pesawat baling-baling ganda pada umumnya. Konfigurasi ini membuatnya lebih cepat daripada kemampuan terbang helikoper, yakni melaju sampai 280 knot.

Pesawat CMV-22B yang melayani Angkatan Laut Amerika ini adalah yang ketiga setelah satu di Korps Marinir dan yang kedua di Angkatan Udara. Marini Amerika menerbangkan variannya sebagai transport serang dan Angkatan Udara menggunakan untuk operasi khusus jarak jauh dan SAR.

Angkatan Darat Amerika sejauh ini menolak memanfaat jasa CMV-22. Tapi matra yang satu ini dikabarkan sedang menguji jenis tilrotor yang lain, Bell V-280 Valor, sebagai kandidat pengganti UH-60 Blackhawk dan AH-64 Apache sebagai helikopter kelas medium.

Secara keseluruhan Angkatan Laut Amerika menginginkan 39 CMV-22B Osprey senilai $ 4,2 miliar atau lebih dari Rp 60 triliun.

POPULAR MECHANICS

Berita terkait

Saat Iran Serang Israel, Begini Pertempuran yang Terjadi di Udara dan Antariksa

6 hari lalu

Saat Iran Serang Israel, Begini Pertempuran yang Terjadi di Udara dan Antariksa

Jet tempur AS, Prancis, Inggris,dan Yordania ikut turun laga pada malam Iran menyerang Israel secara langsung dan keras.

Baca Selengkapnya

Perbandingan Persenjataan dan Pertahanan Udara Israel dan Iran

13 hari lalu

Perbandingan Persenjataan dan Pertahanan Udara Israel dan Iran

Konflik Israel dan Iran telah membawa kedua negara tersebut ke dalam perang langsung yang akan menguji persenjataan dan pertahanan militer keduanya.

Baca Selengkapnya

Seberapa Kuat Iran Mempertahankan Diri dari Serangan Israel?

13 hari lalu

Seberapa Kuat Iran Mempertahankan Diri dari Serangan Israel?

Iran mengoperasikan berbagai macam barisan pertahanan rudal pada jarak berbeda yang bertujuan untuk bertahan dari serangan Israel.

Baca Selengkapnya

Siapakah komandan IRGC Mohammad Reza Zahedi yang Tewas dalam Serangan Israel?

30 hari lalu

Siapakah komandan IRGC Mohammad Reza Zahedi yang Tewas dalam Serangan Israel?

Mohammad Reza Zahedi bertugas di IRGC Iran selama 44 tahun sebelum Israel membunuhnya dalam serangan ke Kedutaan Iran di Suriah.

Baca Selengkapnya

Serangan 7 Oktober: Apa yang Ditunjukkan Analisis forensik?

40 hari lalu

Serangan 7 Oktober: Apa yang Ditunjukkan Analisis forensik?

Investigasi menyusun daftar korban tewas dalam serangan 7 Oktober, namun juga menemukan klaim tertentu Israel tidak benar.

Baca Selengkapnya

Singapura Borong Jet Tempur Siluman Buatan Amerika, Antisipasi Konflik Regional

2 Maret 2024

Singapura Borong Jet Tempur Siluman Buatan Amerika, Antisipasi Konflik Regional

Singapura kembali membeli jet tempur ke AS, untuk mengantisipasi jika ada perang di kawasan.

Baca Selengkapnya

5 Negara Ini Hentikan Pasokan Senjata ke Israel karena Terus Gempur Gaza

13 Februari 2024

5 Negara Ini Hentikan Pasokan Senjata ke Israel karena Terus Gempur Gaza

Beberapa negara telah menghentikan ekspor senjata ke Israel karena operasi militer yang sedang berlangsung di Gaza.

Baca Selengkapnya

Petinggi Uni Eropa Desak Dunia Hentikan Pasokan Senjata ke Israel

13 Februari 2024

Petinggi Uni Eropa Desak Dunia Hentikan Pasokan Senjata ke Israel

Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell mendesak komunitas internasional untuk berhenti memasok senjata ke Israel.

Baca Selengkapnya

Pengadilan Perintahkan Belanda Berhenti Ekspor Suku Cadang F-35 ke Israel

13 Februari 2024

Pengadilan Perintahkan Belanda Berhenti Ekspor Suku Cadang F-35 ke Israel

Pengadilan banding memerintahkan lewat putusannya agar Pemerintah Belanda berhenti mengekspor suku cadang F-35 yang digunakan Israel di perang Gaza

Baca Selengkapnya

Pengadilan Perintahkan Belanda Hentikan Pengiriman Suku Cadang F-35 ke Israel

12 Februari 2024

Pengadilan Perintahkan Belanda Hentikan Pengiriman Suku Cadang F-35 ke Israel

Pengadilan Belanda mencatat adanya risiko suku cadang tersebut digunakan Israel dalam 'pelanggaran serius terhadap hukum kemanusiaan internasional'

Baca Selengkapnya