Marinir Amerika Uji Peluru Kejut Listrik, Gantikan Peluru Karet?
Reporter
Terjemahan
Editor
Zacharias Wuragil
Minggu, 28 Juni 2020 16:01 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Korps Marinir Amerika sedang menguji peluru tak mematikan jenis baru yang disebut SPECTER (Small arms Pulsed Electronic Tetanization at Extended Range). Ini adalah peluru setrum atau kejut listrik (taser gun) yang bisa ditembakkan ke target dari jarak 30 meter. Sebagai pembanding, senjata kejut listrik yang ada saat ini harus digunakan dari jarak kurang dari 8 meter atau malah sedekat mungkin dengan targetnya.
Pada jenis yang baru itu, proyektil bisa ditembakkan dari senapan ringan sekalipun dan akan memiliki sistem parasut mini untuk menghindari efek berbahaya bagi targetnya. Harkind Dynamics menerangkan, parasut akan terkembang yang akan memangkas separuh kecepatan peluru, tepat sebelum peluru itu mengenai target.
Menggunakan dana dari Kementerian Pertahanan, perusahaan riset teknologi keamanan yang berbasis di Colorado itu merancang SPECTER menembakkan tiga elektroda dari bagian ujung proyektil dalam radius satu meter dari target. Bagian ujung itu dibuat cukup tajam untuk menembus bahan kain dan tetap mengejutkan targetnya jika dia menangkap adanya gerakan.
Persenjataan tak mematikan menjadi pemberitaan belakangan ini di AS terkait demonstrasi Black Lives Matter. Dilaporkan kalau beberapa demonstran menderita luka serius pada mata, beberapa menjadi buta permanen, karena peluru karet polisi.
Belum jelas apakah SPECTER bisa memastikan keselamatan targetnya dibandingkan peluru-peluru karet. Tapi beberapa pakar sudah langsung meragukannya.
“Jika parasut gagal berkembang, Anda terancam proyektil yang bisa menembus tubuh,” kata juru bicara Omega Research Foundation, pemantau teknologi keamanan di Inggris. “Dan jika mengarah ke kepala, risikonya menjadi luka serius atau kematian.”
FUTURISM | NEWSCIENTIST