Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ketua RT Palugada di Balik Rekor MURI Jalan Gang 8 Malaka Jaya Duret Sawit

image-gnews
Ketua RT8/RW4 Kelurahan Malaka Jaya, Taufiq Supriadi, ketika ditemui Tempo pada Senin, 22 April 2024.
Ketua RT8/RW4 Kelurahan Malaka Jaya, Taufiq Supriadi, ketika ditemui Tempo pada Senin, 22 April 2024.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu Rukun Tetangga (RT) di wilayah Jakarta Timur kini tercatat dalam Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI). Surat persetujuan rekor itu ditandatangani pada Rabu, 3 April 2024 lalu. Isinya: RT pertama yang memiliki kolam ikan hias dan gizi warga.

"RT kami sudah mencatat rekor di MURI," kata Ketua RT 008/04, Kelurahan Malaka Jaya, Kecamatan Duren Sawit, Taufiq Supriadi, saat ditemui di kediamannya Senin, 15 April 2024. Pria yang akrab disapa Taufiq ini dikenal ulet dan gigih oleh warga sekitar. Berkat dia, jalan gang yang dahulu tidak enak dipandang, kini disulap menjadi Pusat Percontohan Pencegah Krisis Planet.

Taufiq bersama warga setempat membangun tiga akuarium berisi ikan yang bisa dikonsumsi secara gratis dan dibagikan ke warga ketika masa panen. Lalu juga ada satu akuarium berisi ikan hias untuk mempercantik jalan gang yang hanya cukup dilalui oleh dua motor ini.

Bukan hanya akuarium yang disebut sebagai kolam gizi warga. Di Jalan Nusa Indah IV, RT 008/04, atau dikenal sebagai Gang 8, Taufiq juga mendirikan 32 item yang disebutnya penangkal krisis planet. Mulai dari aspek keanekaragaman hayati hingga alat untuk mencegah perubahan iklim.

Ketertarikan dia untuk merombak lokasi yang dulunya hanya jalan gang biasa menjadi tempat yang asri, bermula ketika hatinya terenyuh melihat kondisi iklim dan kenaikan suhu akibat pemanasan global yang semakin menakutkan beberapa tahun terakhir.

Suasana Gang 8, Jalan Nusa Indah IV, RT8/RW4 Kelurahan Malaka Jaya, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, Senin, 22 April 2024. Tersedia 32 item pencegah krisis planet di lokasi ini, mulai dari kolam gizi warga, tanaman produktif hingga akuaponik. TEMPO/Alif Ilham Fajriadi

"Saya lulusan dari Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN), lalu melanjutkan studi magister di Institut Teknologi Bandung (ITB) bidang Geodesi. Sedikit banyaknya tentang iklim juga saya ikuti," ucap Taufiq yang kini mengabdi sebagai pegawai di Badan Pemeriksa Keuangan atau BPK Republik Indonesia.

Dia mengakui sendiri bahwa dia serba bisa. "Bahasa gaulnya, palugada (apa mau lu, gue ada). Saya mengajar di Universitas Pembangunan Nasional Jakarta dan juga di Universitas Padjajaran. Lalu menjadi Ketua RT juga, Wakil Ketua Ikatan Alumni STAN iya juga," tuturnya. 

Namun yang disebutkan Taufiq ini belum seberapa, dokumen data diri yang dibagikannya kepada TEMPO memperlihatkan bahwa dia adalah orang yang aktif. Gelar yang mengikuti namanya tergolong panjang, mulai dari gelar akademik dan sertifikasi khusus. Jika dituliskan bisa menjadi Dr. Taufiq Supriadi, S.E., M.T., CSFA., CertDA., GRCE., CIISA., CPCC., CIPS.

"Dua gelar terakhir saya berhubungan dengan krisis planet dan lingkungan. Diberikan oleh International Board Standar Colorado Spring-America Academy," ujar pria kelahiran Cirebon 1977 silam seraya menambahkan CPCC sebagai Certified Professional in Climate Change-CPPCCIBS dan CIPS itu Certified International Planetary Health Specialist.

Bersenjata Toa

Taufiq mengaku jika tiap pagi dirinya sering berpantun lewat pengeras suara yang dipasang di gapura gang Jalan Nusa IV. Pantun yang dia lakukan berkaitan dengan isu-isu terkini sembari mengedukasi warga. Tak jarang dia juga berceramah singkat lewat pengeras suara itu tiap pagi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Saya minta juga ke warga untuk mengirimkan pantun-pantun. Nanti biar saya bacakan lewat pengeras suara," kata dia mengungkap rahasianya. Selain untuk edukasi, menurutnya, cara ini bisa membantu membangunkan warga yang mungkin masih tertidur untuk segera memulai aktivitas. "Lebih jauh lagi bisa untuk menyampaikan informasi penting ke warga-warga."

Untuk mengawasi keamanan wilayahnya, Taufiq memasang 16 unit CCTV yang siap memantau selama 24 jam setiap harinya. Beberapa warga juga diberikan akses untuk melihat rekaman CCTV ini. "Walaupun di sini jarang ada kehilangan barang, tapi CCTV berguna juga untuk antisipasi kalau nanti ada kejadian yang tidak kita inginkan," kata Taufiq.

Taufiq baru terpilih menjadi Ketua RT 008/04 Kelurahan Malaka Jaya, pada Oktober tahun lalu. Namun gebrakan dan inovasi yang dibuatnya sudah sangat banyak. Kondisi ini menjadi nilai tambah juga bagi dia untuk bisa menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat, Asosiasi Rukun Warga dan Rukun Tetangga se-Indonesia.

Harapan Taufiq

Rekam jejak Taufiq di dunia akademik dan organisasi memicu hadirnya pelbagai inovasi di RT 008/04. Kolam gizi, misalnya, pengembangannya banyak terbantu oleh dana CSR salah satu bank di Indonesia. "Kami menyadari kalau sebuah perusahaan menyiapkan dana untuk diberikan kepada organisasi atau komunitas. Maka kami memasukan proposal lewat jalur kelompok tani, supaya bisa cair dan dimanfaatkan untuk kemajuan RT 008/04 ini,” kata Taufiq.

Beberapa pengajuan proposal yang dilakukannya tembus dan bisa menghadirkan gebrakan mencegah krisis planet. "Kami sadar kalau manusia memerlukan tiga pohon untuk menghasilkan oksigen per orang. Apalagi di Jakarta ini kekurangan pohon," ujar Taufiq menambahkan.

Suasana pintu masuk ke Gang 8, Jalan Nusa Indah IV, RT8/RW4 Kelurahan Malaka Jaya, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, Senin, 22 April 2024. Lokasi yang menjadi Pusat Percontohan Pencegahan Krisis Planet. TEMPO/Alif Ilham Fajriadi

Dia berharap sebanyak 32 item yang ada di RT 008/04 bisa menjadi percontohan untuk daerah lain. "Mari sama-sama kita buat perubahan dan dampak nyata pada daerah kita masing-masing. Gerakan kecil sangat berguna untuk dampak yang lebih besar di kemudian hari," kata Taufiq.

Warga sekitar juga mengakui akan kegigihan juga kelihaian Taufiq mewujudkan Pusat Percontohan Pencegah Krisis Planet ini. Waluyo, misalnya. “Saya salut sama pak Taufiq, dia gigih dan mau menolong. Orangnya inspiratif juga,” kata dia. 

Waluyo juga menceritakan keseharian Taufiq untuk memajukan RT 008/04. Jika ada warga yang butuh pertolongan semisal kecelakan, bisa dipastikan Ketua RT itu yang hadir pertama kali untuk menolong. “Sigap dia, saya saja salut. Baru beberapa bulan jadi Ketua RT gebrakannya sudah banyak aja,” ujar Waluyo yang diamanahkan Taufiq untuk menjaga kolam gizi warga.

Pilihan Editor: Gempa yang Mengguncang Garut sampai Jakarta, Ini Data dan Penjelasan BMKG

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hari Lupus Sedunia 10 Mei, Yayasan Syamsi Dhuha Gaet Tim ITB Bikin Komik

23 jam lalu

Komik anak tentang lupus hasil kolaborasi Yayasan Syamsi Dhuha dengan tim Desain Komunikasi Visual ITB. (Dok.SDF)
Hari Lupus Sedunia 10 Mei, Yayasan Syamsi Dhuha Gaet Tim ITB Bikin Komik

Komik tentang lupus untuk anak ini merupakan buku yang kedua. Buku pertama disebutkan diminati pasar global dan telah dialihbahasakan ke 5 bahasa.


Para Ilmuwan Gambarkan Situasi Dunia Bila Suhu Global Menembus Batas 1,5 Derajat Celcius

1 hari lalu

Sisifus. Ilustrasi TEMPO/Imam Yunianto
Para Ilmuwan Gambarkan Situasi Dunia Bila Suhu Global Menembus Batas 1,5 Derajat Celcius

Survei besutan The Guardian menggambarkan pandangan para ahli mengenai situasi distopia akibat efek pemanasan global. Bencana iklim mendekat.


75 Tahun Hubungan Diplomatik, Kedutaan Besar Australia Roadshow ke ITB

2 hari lalu

Acara
75 Tahun Hubungan Diplomatik, Kedutaan Besar Australia Roadshow ke ITB

Dalam rangka memperingati 75 Tahun Hubungan Diplomatik, Kedutaan Besar Australia mengadakan acara acara "#AussieBanget University Roadshow" di ITB


Biaya Kuliah ITB 2024/2025 Jalur SNBP, SNBT, dan Seleksi Mandiri

3 hari lalu

Aksi solidaritas mahasiswa ITB untuk Palestina, Kamis malam, 30 November 2023 di kampus. Dok KM-ITB
Biaya Kuliah ITB 2024/2025 Jalur SNBP, SNBT, dan Seleksi Mandiri

Biaya UKT dan IPI yang diusulkan ITB 2024 jalur SNBP, SNBT, SM-ITB, dan IUP


5 Manfaat Energi Terbarukan yang Harus Dilestarikan

4 hari lalu

Koalisi dari organisasi masyarakat sipil dari Greenpeace Indonesia, Enter Nusantara, dan Market Forces menggelar aksi bersepeda di Car Free Day Jakarta pada Minggu, 5 Mei 2024. Dalam aksi ini mereka meminta agar perbankan berhenti berinvestasi terhadap energi kotor dan beralih ke energi terbarukan. Dok: Istimewa
5 Manfaat Energi Terbarukan yang Harus Dilestarikan

Energi terbarukan perlu dijaga kelestariannya untuk generasi mendatang karena memiliki beberapa manfaat. Simak 5 manfaat energi terbarukan.


5 Kampus Negeri yang Mengalami Kenaikan Biaya Kuliah di 2024

4 hari lalu

Mahasiswa ITB menggelar aksi menolak skema pembayaran uang kuliah melalui platform pinjaman online di depan gedung Rektorat ITB, Bandung, 29 Januari 2024. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi menyatakan skema pembayaran dengan Pinjol tidak diizinkan yang akan diikuti dengan pemeriksaan oleh inspektorat jenderal di lapangan. TEMPO/Prima Mulia
5 Kampus Negeri yang Mengalami Kenaikan Biaya Kuliah di 2024

Kenaikan biaya kuliah itu menuai protes dari kalangan mahasiswa, seperti UGM, Unsoed, dan ITB.


Kisah Hieronimus Jevon Valerian, Wisudawan ITB dengan IPK Sempurna 4

5 hari lalu

Hieronimus Jevon Valerian, wisudawan S1 Institut Teknologi Bandung (ITB) program studi Aktuaria, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sempurna 4.00. Dok ITB
Kisah Hieronimus Jevon Valerian, Wisudawan ITB dengan IPK Sempurna 4

Begini cerita Hieronimus Jevon Valerian yang kerap mengorbankan waktu luang untuk belajar dan memanfaatkan waktu selama berkuliah di ITB.


Inovasi Desain Jembatan dari Unej Menang di Singapura, Ungguli UGM, ITS, NTU, dan ITB

6 hari lalu

Anggota tim mahasiswa Teknik Sipil Universitas Jember atau Unej (dari kiri) Bima Satria Yudhanto, Carel Aditya Saputra, dan Daniel Chrisna Putra. Mereka memenangi Bridge Design Competition (BDC) 2024 yang diselenggarakan Nanyang Technological University Singapore . Foto: Humas Universitas Jember
Inovasi Desain Jembatan dari Unej Menang di Singapura, Ungguli UGM, ITS, NTU, dan ITB

Tim mahasiswa Teknik Sipil Universitas Jember (Unej)menangi kompetisi gelaran Nanyang Technological University (NTU) Singapura.


Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

6 hari lalu

Mahasiswa ITB menggelar aksi menolak skema pembayaran uang kuliah melalui platform pinjaman online di depan gedung Rektorat ITB, Bandung, Senin, 29 Januari 2024. Keluarga Mahasiswa ITB mencatat ada 120 orang mahasiswa yang menunggak Uang Kuliah Tunggal atau UKT dan terancam tidak bisa mengikuti kuliah atau dipaksa cuti kuliah. TEMPO/Prima Mulia
Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

Berita tentang kenaikan UKT di ITB masih mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.


Kenaikan UKT di ITB dan Temuan Senyawa Penghambat Kanker Mengisi Top 3 Tekno Hari Ini

7 hari lalu

Kampus Institut Teknologi Bandung (ITB) Cirebon terdiri dari dua lokasi, yaitu di Kampus Arjawinangun dan Kampus Watubelah dan untuk Kampus Arjawinangun diproyeksikan akan menampung sekitar 10 ribu mahasiswa. (ANTARA/HO-Humas ITB)
Kenaikan UKT di ITB dan Temuan Senyawa Penghambat Kanker Mengisi Top 3 Tekno Hari Ini

Kenaikan UKT bagi mahasiswa angkatan 2024 di ITB memuncaki Top 3 Tekno Tempo hari ini, Sabtu, 4 Mei 2024.