BPOM: Hydroxychloroquine Masih Aman untuk Pasien Covid-19

Reporter

Antara

Editor

Erwin Prima

Senin, 29 Juni 2020 19:37 WIB

Hydroxychloroquine. Obat malaria dan radang sendi ini di antara sejumlah obat yang diuji klinis kepada pasien Covid-19 di sejumlah negara. ANTARA/Shutterstock/am

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyatakan saat ini penggunaan obat hydroxychloroquine masih dapat digunakan secara aman untuk terapi pengobatan pasien Covid-19 di Indonesia.

"Untuk sementara waktu kami masih memberlakukan emergency use othorization tersebut, masih digunakan dalam kondisi darurat," kata Direktur Registrasi Obat BPOM Rizka Andalucia dalam keterangannya di Graha BNPB Jakarta yang dipantau melalui kanal YouTube, Senin, 29 Juni 2020.

Rizka mengatakan saat ini Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan badan pengawas obat dan makanan di Amerika Serikat (FAO) telah menghentikan pemakaian hydroxychloroquine untuk pasien Covid-19. Keputusan tersebut berdasarkan hasil studi dari Oxford University di Inggris yang menjelaskan bahwa penggunaan obat tersebut tidak memberikan manfaat pada pasien virus corona baru.

Namun, Rizka menerangkan hingga saat ini Indonesia masih menggunakan obat itu dengan izin edar khusus untuk keperluan darurat. Hal itu mempertimbangkan adanya perbedaan pada kondisi wilayah, kondisi pasien, dan perbedaan struktur jaringan virus yang ada di Indonesia dengan yang dilakukan penelitian di Inggris.

Saat ini Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) sedang melakukan penelitian terhadap terapi obat hydroxychloroquine untuk mengetahui efektivitasnya. BPOM akan menghentikan persetujuan atau izin edar khusus penggunaan obat tersebut apabila hasil penelitian dari PDPI menunjukkan hal yang sama dengan yang diteliti di Inggris.

Advertising
Advertising

Ketua PDPI Dr Agus Dwi Susanto SpP menyatakan hingga saat ini hydroxychloroquine masih digunakan oleh dokter untuk terapi pasien Covid-19. Penggunaan obat itu merujuk pada hasil yang didapat pada beberapa kasus bahwa penggunaan hydroxychloroquine memberikan respon yang lebih baik dan perawatan yang lebih singkat terhadap pasien Covid-19 dibandingkan dengan yang tidak mengonsumsi obat tersebut.

Agus menjelaskan penggunaan chloroquine dan hydroxychloroquine diberikan pada pasien rawat inap usia dewasa hingga 50 tahun, tidak ada masalah jantung, tidak timbul efek samping yang berat dan harus dihentikan penggunaanya jika terjadi efek samping.

Dia juga mengimbau kepada masyarakat agar tidak membeli dan menggunakan obat hydroxychloroquine, chloroquine, dan dexamethasone secara mandiri tanpa resep dokter karena merupakan obat keras dan memiliki efek samping.

ANTARA

Berita terkait

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

22 jam lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

1 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

2 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Unilever Tarik Es Krim Magnum di Inggris dan Irlandia dari Peredaran, Begini Penjelasan BPOM soal Produk Itu di RI

3 hari lalu

Unilever Tarik Es Krim Magnum di Inggris dan Irlandia dari Peredaran, Begini Penjelasan BPOM soal Produk Itu di RI

BPOM angkat bicara soal keamanan produk es krim Magnum yang beredar di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

5 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Pakar Farmasi Bantah Obat Sakit Kepala Bisa Sebabkan Anemia Aplastik

7 hari lalu

Pakar Farmasi Bantah Obat Sakit Kepala Bisa Sebabkan Anemia Aplastik

Pakar menjelaskan kasus anemia aplastik akibat obat-obatan jarang terjadi, apalagi hanya karena obat sakit kepala.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

9 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

9 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Cabut Pembatasan Barang TKI, Begini Bunyi Aturannya

9 hari lalu

Pemerintah Cabut Pembatasan Barang TKI, Begini Bunyi Aturannya

Sebelumnya, pemerintah membatasi barang TKI atau pekerja migran Indonesia, tetapi aturan ini sudah dicabut. Begini isi aturannya.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

15 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya