Di UGM, Pindai Suhu Tubuh Bisa dari Jarak Aman Covid-19

Selasa, 30 Juni 2020 12:30 WIB

Alat pengukur suhu tubuh dengan pemindai wajah (thermal imaging) yang dikembangkan Tim Dosen di Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM). Alat disebut memenuhi protokol kesehatan new normal di masa pandemi Covid-19 yang menetapkan jaga jarak minimal satu meter. Kredit: Humas UGM

TEMPO.CO, Jakarta - Tim dosen dari Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada (UGM) mengembangkan alat pengukur suhu tubuh dengan pemindai wajah (thermal imaging). Alat tersebut dapat mengukur emisi termal yang dipancarkan oleh seseorang yang berada tepat di depan alat dalam jarak hingga dua meter.

"Suhu tubuh bisa diketahui tanpa harus bersentuhan secara fisik atau didekatkan dengan objek," ujar anggota tim pengembang thermal imaging, Igi Ardiyantodia, seperti dikutip laman resmi UGM, 26 Juni 2020.

Igi mengembangkan alat itu bersama Addyn Suwastono dan Eka Firmansyah. Mereka membuat alat bekerja berdasarkan radiasi termal objek, memindai wajah, dan data yang diperoleh akan diproses oleh PC dan hasil akhirnya berupa suara akan keluar melalui speaker.

Menurut Igi, penggunaan thermal scanner umumnya harus didekatkan ke wajah dengan jarak yang sangat dekat. Sementara, masyarakat direkomendasikan untuk jaga jarak minimal satu meter guna mencegah penyebaran Covid-19. Berawal dari dilema itu dia dan tim membuat inovasi alat pengukur suhu yang bisa mendeteksi dalam batas aman jaga jarak.

"Jadi, nanti hasil yang keluar berupa suara. Misalnya, 'mohon maaf suhu badan Anda melebihi batas normal'. Apabila semua kritera terpenuhi maka suara yang keluar, 'akses diterima silakan masuk' dan gate terbuka," kata Igi.

Thermal imagine itu dilengkapi kamera beresolusi 160 piksel sehingga memungkinkan secara akurat dan cepat mengukur suhu tubuh. Alat itu juga bisa diatur tidak hanya untuk mengenali wajah, tapi mendeteksi penggunaan masker. Apabila obyek terdeteksi tidak mengenakan masker di wajahnya, maka akses masuk ke ruangan akan langsung ditolak.

Pengembangan alat ini, Igi berujar, sebagai persiapan memasuki era normal baru, khususnya di kampus UGM. Dengan alat ini, dia dan tim berharap dapat membantu dalam mengukur suhu tubuh sebagai bagian upaya mencegah penularan Covid-19 di lingkungan kampus sesuai protokol kesehatan yang ditetapkan.

Prototipe yang dikembangkan pada awal Juni 2020 kini telah diaplikasikan di Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi (DTETI) Fakultas Teknis UGM. Rencananya, alat ini juga akan digunakan di sejumlah titik di lingkungan UGM karena Igi mengaku sedang dalam proses membuat 5 unit alat lagi.

"Kendalanya, ada komponen yang sangat sulit didapat dalam jumlah besar yaitu kamera sensor panas thermal camera yang memang saat ini banyak dicari berbagai pihak," katanya.

Berita terkait

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Cara UGM Cegah Peserta UTBK-SNBT Pakai Joki dan Lakukan Kecurangan

2 jam lalu

Cara UGM Cegah Peserta UTBK-SNBT Pakai Joki dan Lakukan Kecurangan

Ujian Tulis Berbasis Komputer-Seleksi Nasional Berbasis Tes (UTBK-SNBT) di Kampus UGM diikuti sebanyak 18.726 peserta.

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

7 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

9 jam lalu

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

Topik tentang mahasiswa UGM menggelar aksi menuntut tranparansi biaya pendidikan menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

10 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

21 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

70 Persen Mahasiswa UGM Keberatan dengan Besaran UKT, Ada yang Cari Pinjaman hingga Jual Barang Berharga

21 jam lalu

70 Persen Mahasiswa UGM Keberatan dengan Besaran UKT, Ada yang Cari Pinjaman hingga Jual Barang Berharga

Peringatan Hari Pendidikan Nasional atau Hardiknas di Yogyakarta turut diwarnai aksi kalangan mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) di Balairung UGM Kamis 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Peringati Hari Pendidikan Nasional, Mahasiswa UGM Gelar Aksi Tuntut Tranparansi Biaya Pendidikan

23 jam lalu

Peringati Hari Pendidikan Nasional, Mahasiswa UGM Gelar Aksi Tuntut Tranparansi Biaya Pendidikan

Mahasiswa UGM menggelar aksi menuntut transparansi biaya pendidikan dan penetapan uang kuliah tunggal (UKT).

Baca Selengkapnya

Hardiknas 2024, UGM Ingin Wujudkan Kampus Inklusif

1 hari lalu

Hardiknas 2024, UGM Ingin Wujudkan Kampus Inklusif

Rektor UGM Ova Emilia mengatakan, UGM telah membangun ekosistem pendidikan yang inklusif, inovatif, strategis, berdaya saing, dan sinergis.

Baca Selengkapnya

Hardiknas, Mahasiswa UGM Demo Tolak UKT yang Memberatkan

1 hari lalu

Hardiknas, Mahasiswa UGM Demo Tolak UKT yang Memberatkan

Peringatan Hari Pendidikan Nasional atau Hardiknas di Yogyakarta turut diwarnai aksi kalangan mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) di Balairung UGM Kamis 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya