Astronomi Juli, Ada Gerhana Bulan Siang dan 3 Hujan Meteor

Kamis, 2 Juli 2020 06:43 WIB

Fenomena gerhana bulan sebagian (parsial) terlihat di Kota Pekanbaru, Riau, Rabu 17 Juli 2019. Fase awal hingga akhir gerhana bulan parsial tersebut dapat diamati dengan lama waktu dua jam 58 menit. ANTARA FOTO/Rony Muharrman

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah fenomena astronomi, seperti gerhana bulan yang akan kembali muncul pada 5 Juli, akan mewarnai sepanjang Juli 2020. Namun, di Indonesia gerhana bulan itu terjadi pada siang hari.

Penggiat astronomi di komunitas Langit Selatan Bandung Avivah Yamani mengatakan gerhana bulan penumbra pada 5 Juli menjadi yang keempat untuk musim gerhana 2020, atau yang ketiga dari empat gerhana bulan tahun ini.

Kontak pertama gerhana bulan 5 Juli pukul 11:07:23 WIB dan berakhir pukul 12:52:23 WIB. ”Karena terjadi siang maka masyarakat Indonesia tidak ada yang bisa melihat peristiwa ini,” katanya, Rabu, 1 Juli 2020.

Gerhana bulan itu hanya bisa disaksikan penduduk di benua Amerika, Afrika, dan sebagian Eropa. Di Indonesia sendiri pada 5 Juli bulan akan muncul penuh alias purnama sejak matahari terbenam hingga fajar. Sementara pada 25 Juli posisi bulan di perigee atau mencapai jarak terdekatnya dengan bumi yakni 368.361 kilometer. Adapun posisi bumi sedang berada di titik terjauhnya dengan matahari.

Mengutip dari laman Langit Selatan, fenomena astronomi lain, yaitu tiga hujan meteor yang puncaknya pada akhir bulan. Pada 27-28 Juli hujan meteor Piscis Austrinid akan menjadi hujan meteor pertama yang berada pada puncak aktivitas di bulan Juli. Jumlahnya paling banyak lima meteor setiap jam.

Advertising
Advertising

Hujan meteor yang berlangsung sejak 15 Juli sampai 10 Agustus itu akan tampak datang dari rasi Piscis Austrinus dengan kecepatan 35 kilometer per detik. Hujan meteor Piscid Austriid bisa diamati mulai pukul 19:48 WIB sampai fajar menyingsing. Waktu terbaik pengamatan bisa dimulai tengah malam ketika bulan terbenam.

Setelah itu pada 29 Juli menjadi waktu puncak hujan meteor Delta Aquariid Selatan yang berlangsung pada 12 Juli–23 Agustus. Hujan meteor ini berasal dari pecahan komet Marsden dan Kracht Sungrazing, juga tampak berasal dari rasi Aquarius. Saat puncaknya itu, maksimal akan melesat 25 meteor per jam dengan kecepatan 41 kilometer per detik.

Menurut Avivah, pengamatan hujan meteor Aquariid sudah bisa dilakukan sejak pukul 19:48 waktu lokal sampai fajar. “Waktu terbaik untuk pengamatan mulai tengah malam sampai fajar saat rasi Aquarius mencapai meridian dan menuju ke barat,” ujarnya.

Pada tanggal yang sama juga menjadi puncak hujan meteor Alpha Capricornid setelah berlangsung dari 3 Juli sampai 15 Agustus. Hujan meteor yang akan tampak datang dari arah rasi Capricorn itu berasal dari komet 45P Honda-Mrkos-Pajdusakova. Dugaan lain asal hujan meteor ini dari asteroid 2002 EX12 yang kemudian dikenal sebagai komet 169P/NEAT.

Puncak hujan meteor Capricornid pada 29 Juli maksimal sebanyak lima meteor per jam. “Biasanya ada bola api yang terbentuk dan melintas di langit malam,” katanya. Rasi Capricorn sudah terbit sejak matahari terbenam dan pengamat bisa menikmati hujan meteor alpha Capricornid sepanjang malam sampai fajar. Waktu terbaik pengamatannya juga mulai tengah malam sampai fajar.

ANWAR SISWADI

Berita terkait

Ulasan Profesor Astronomi BRIN soal Posisi Hilal dan Lebaran 10 April 2024

25 hari lalu

Ulasan Profesor Astronomi BRIN soal Posisi Hilal dan Lebaran 10 April 2024

Awal Syawal atau hari Lebaran 2024 diperkirakan akan seragam pada Rabu, 10 April 2024. Berikut ini penjelasan astronom BRIN soal posisi hilal terkini.

Baca Selengkapnya

Tak Segampang Itu Mengamati Komet Setan, Terlalu Singkat dan Berpotensi Terhalang Awan

31 hari lalu

Tak Segampang Itu Mengamati Komet Setan, Terlalu Singkat dan Berpotensi Terhalang Awan

Kondisi cuaca, polusi cahaya, dan sempitnya durasi bisa menghambat pengamatan Komet Setan.

Baca Selengkapnya

Fenomena Langka di Langit April 2024, Hujan Meteor Hingga Komet Setan

31 hari lalu

Fenomena Langka di Langit April 2024, Hujan Meteor Hingga Komet Setan

Sejumlah fenomena astronomi langka bakal terjadi sepanjang April 2024. Ada hujan meteor, gerhana matahari total, sampai okultasi bintang Antares.

Baca Selengkapnya

Kemunculan Komet Setan, Perlukah Kita Khawatir?

32 hari lalu

Kemunculan Komet Setan, Perlukah Kita Khawatir?

Komet 12P/Pons-Brooks alias komet setan menuju titik terdekatnya dengan matahari dan bumi. Pakar astronomi membantah isu tanda kiamat.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Kronologi Pencabutan Artikel Arkeologi Situs Gunung Padang, Gerhana Bulan, Gempa Bawean

40 hari lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Kronologi Pencabutan Artikel Arkeologi Situs Gunung Padang, Gerhana Bulan, Gempa Bawean

Topik tentang kronologi pencabutan artikel arkeologi situs Gunung Padang dari Jurnal Wiley menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Gerhana Bulan Penumbra 25 Maret di Indonesia Akan Singkat, Berikutnya 5 April 2042

41 hari lalu

Gerhana Bulan Penumbra 25 Maret di Indonesia Akan Singkat, Berikutnya 5 April 2042

Gerhana bulan penumbra akan terjadi 25 Maret 2024. Fenomena antariksa itu bisa dinikmati di Indonesia kurang dari satu jam.

Baca Selengkapnya

Gerhana Bulan Penumbra 25 Maret 2024, Ini Bedanya dengan Gerhana Bulan Total

41 hari lalu

Gerhana Bulan Penumbra 25 Maret 2024, Ini Bedanya dengan Gerhana Bulan Total

Fenomena gerhana bulan penumbra akan terjadi pada sebagian langit Indonesia pada 25 Maret 2024. Apa bedanya dengan gerhana bulan total?

Baca Selengkapnya

Proses Warna Bulan Jadi Merah Saat Terjadi Gerhana, Berikut Penjelasannya

45 hari lalu

Proses Warna Bulan Jadi Merah Saat Terjadi Gerhana, Berikut Penjelasannya

Bulan tampak berwarna merah selama Gerhana Bulan Total terjadi. Hal ini disebabkan karena proses yang disebut hamburan Rayleigh.

Baca Selengkapnya

Ada Dua Gerhana Saat Ramadan 2024, Pertanda Apa?

45 hari lalu

Ada Dua Gerhana Saat Ramadan 2024, Pertanda Apa?

BRIN mengungkapkan akan terjadi dua jenis gerhana di bulan Ramadan kali ini, pertanda apa?

Baca Selengkapnya

4 Peristiwa Gerhana yang Akan Terjadi di 2024, Gerhana Matahari dan Gerhana Bulan

48 hari lalu

4 Peristiwa Gerhana yang Akan Terjadi di 2024, Gerhana Matahari dan Gerhana Bulan

Gerhana matahari selalu menjadi fenomena menarik karena jarang terjadi. Pada 2024, ada 4 gerhana yang akan terjadi.

Baca Selengkapnya