Misi Ke-13 Rocket Lab Bermuatan Satelit Pencitraan Bumi Gagal

Senin, 6 Juli 2020 06:44 WIB

Peluncuran Ke-13 Rocket Lab Gagal. Kredit: The Verge

TEMPO.CO, Jakarta - Misi ke-13 Rocket Lab berakhir dengan kegagalan pada hari Sabtu, 4 Juli 2020, setelah roket perusahaan yang membawa beberapa satelit mengalami anomali saat diluncurkan ke luar angkasa. Hal itu membuat Rocket Lab kehilangan roketnya beserta semua satelit yang diangkutnya.

Roket Electron perusahaan itu berhasil lepas landas pada pukul 17:19 ET dari fasilitas peluncuran utama Rocket Lab di Semenanjung Mahia, Selandia Baru. Peluncuran tampaknya berjalan baik untuk menit-menit penting pertama, tapi sekitar enam menit setelah peluncuran, video langsung dari roket terhenti.

Saat itu, streaming langsung Rocket Lab menunjukkan bahwa roket mulai kehilangan kecepatan, dan kendaraan jatuh di ketinggian. Rocket Lab akhirnya menghentikan siaran langsung. Setelah itu, perusahaan mengungkapkan bahwa roket Electron telah hilang selama penerbangan.

Dalam sebuah pernyataan, perusahaan mengatakan bahwa masalah masih belum teridentifikasi yang terjadi sekitar empat menit sebelum penerbangan. CEO Rocket Lab Peter Beck meminta maaf atas kegagalan tersebut, dia mengaku menyesal kepada pelanggannya Spaceflight, Canon Electronics, Planet, dan In-Space Missions atas hilangnya muatan mereka.

“Kami tahu banyak orang mencurahkan hati dan jiwa mereka ke pesawat ruang angkasa itu. Anomali hari ini adalah pengingat bahwa peluncuran ruang angkasa bisa tidak berhasil, tapi kami akan mengidentifikasi, memperbaikinya, dan dengan aman kembali ke pad secepat mungkin," ujar dia, seperti dikutip laman The Verge, 4 Juli 2020.

Namun, Beck memuji kinerja tim peluncuran, karena profesionalismenya, keahliannya dan memberikan situasi tetap aman. "Saya bangga dengan cara mereka merespons hari yang berat ini. Kami bekerja bersama sebagai tim untuk menyisir data, belajar dari hari ini, dan mempersiapkan diri untuk misi kami berikutnya," kata Beck.

Misi tersebut dijuluki 'Pics Or It Didn’t Happen', yang sebagian besar membawa satelit pencitraan Bumi. Muatan utamanya adalah CE-SAT-IB dari Canon Electronics, yang dirancang untuk menunjukkan teknologi pencitraan Bumi dengan kamera resolusi tinggi dan sudut lebar.

Roket itu juga membawa lima satelit SuperDove dari Planet, yang juga dirancang untuk mencitrakan Bumi dari atas. Muatan terakhir adalah satelit kecil bernama Faraday-1, dari In-Space Missions, yang menampung beberapa instrumen dari startup dan organisasi lain yang membutuhkan tumpangan ke luar angkasa.

Sejak awal, Rocket Lab telah menempatkan 53 pesawat ruang angkasa ke orbit Bumi rendah pada 12 misi terpisah, dengan peluncuran akhir pekan ini yang ketiga untuk tahun ini. Dan mayoritas penerbangan perusahaan itu telah berhasil.

Penerbangan pertama Rocket Lab pada 2017, disebut 'It’s a Test', adalah satu-satunya penerbangan yang tidak beroperasi sesuai rencana. Roket berhasil diluncurkan dan mencapai angkasa, tapi tidak mencapai orbit. Semua misi Rocket Lab lainnya telah menjadi gambar sempurna sejak saat itu, menjadikan penerbangan hari ini kegagalan besar pertama bagi perusahaan.

Sementara, CEO Planet Will Marshall mengumumkan hilangnya satelit miliknya di Twitter, mencatat bahwa perusahaan memiliki rencana untuk meluncurkan lebih banyak satelit musim panas ini pada dua peluncuran terpisah. "Meskipun ini bukan hasil yang kami harapkan, risiko kegagalan peluncuran adalah satu hal yang selalu dipersiapkan Planet," tutur dia.

Rencana selanjutnya, Planet akan meluncurkan hingga 26 satelit SuperDove di roket Vega Eropa pada bulan Agustus, dari Amerika Selatan.

THE VERGE | ENGADGET

Berita terkait

OPPO Find X7 Ultra Versi Satellite Communication Mulai Dijual di China, Ini Spesifikanya

2 hari lalu

OPPO Find X7 Ultra Versi Satellite Communication Mulai Dijual di China, Ini Spesifikanya

OPPO Find X7 Ultra Satellite Communication mendukung kartu China Telecom dan kartu khusus satelit Tiantong.

Baca Selengkapnya

Vivo X100 Ultra Dirumorkan akan Miliki Fitur Konektivitas Satelit, Ini Detailnya

4 hari lalu

Vivo X100 Ultra Dirumorkan akan Miliki Fitur Konektivitas Satelit, Ini Detailnya

Ponsel Vivo X100 Ultra akan menggunakan satelit Tiantong untuk komunikasinya.

Baca Selengkapnya

Kemenkominfo Ingin Tingkatkan Pengelolaan Spektrum Frekuensi Lewat Forum APSMC

8 hari lalu

Kemenkominfo Ingin Tingkatkan Pengelolaan Spektrum Frekuensi Lewat Forum APSMC

Agenda prioritas Indonesia dalam APSMC adalah saling berdiskusi soal tantangan dan pengalaman dalam manajemen spektrum frekuensi.

Baca Selengkapnya

Hizbullah Tembakkan Puluhan Roket ke Pangkalan Militer Israel

8 hari lalu

Hizbullah Tembakkan Puluhan Roket ke Pangkalan Militer Israel

Konflik antara Israel - Lebanon kian rumit. Selasa pagi, Hizbullah menembakkan 35 roket ke markas militer Israel.

Baca Selengkapnya

Profil Rudal Rampage Israel untuk Serang Iran, Buatan Lokal yang Bisa Hindari Sistem Pertahanan

10 hari lalu

Profil Rudal Rampage Israel untuk Serang Iran, Buatan Lokal yang Bisa Hindari Sistem Pertahanan

Senjata yang digunakan dalam serangan Israel terhadap Iran pada pekan lalu adalah rudal udara-ke-permukaan canggih buatan lokal bernama "The Rampage"

Baca Selengkapnya

Mengintip Kekuatan Rudal Balistik Iran

15 hari lalu

Mengintip Kekuatan Rudal Balistik Iran

Iran diketahui memiliki persenjataan rudal balistik terbesar dan paling beragam di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Oppo Find X7 Ultra Satellite Edition Resmi Dirilis, Miliki Konektivitas Off-grid

32 hari lalu

Oppo Find X7 Ultra Satellite Edition Resmi Dirilis, Miliki Konektivitas Off-grid

Pertama kali dirilis awal tahun ini, Oppo Find X7 Ultra Satellite Edition menjadi ponsel pertama di dunia dengan pengaturan kamera periskop ganda.

Baca Selengkapnya

BRIN: Satelit LAPAN Bantu Proses Komunikasi Wilayah Terlanda Bencana

34 hari lalu

BRIN: Satelit LAPAN Bantu Proses Komunikasi Wilayah Terlanda Bencana

Satelit LAPAN-A2/LAPAN-ORARI merupakan salah satu hasil riset karya anak bangsa yang dikembangkan oleh BRIN.

Baca Selengkapnya

Pembaruan Terbaru Android 15 Hadirkan Dukungan Konektivitas Satelit

39 hari lalu

Pembaruan Terbaru Android 15 Hadirkan Dukungan Konektivitas Satelit

Perubahan besar pada Android 15 DP2 adalah dukungannya terhadap konektivitas satelit di tingkat sistem operasi.

Baca Selengkapnya

SpaceX Dikabarkan Bangun Jaringan Ratusan Satelit Mata-mata untuk Intelijen AS, Nilai Kontrak Rp 28 Triliun

45 hari lalu

SpaceX Dikabarkan Bangun Jaringan Ratusan Satelit Mata-mata untuk Intelijen AS, Nilai Kontrak Rp 28 Triliun

SpaceX menggambarkan Starshield sebagai jaringan satelit aman yang berfokus pada pemerintah

Baca Selengkapnya