Covid-19, Pakai Sarung Tangan Malah Jadi Bumerang Jika ...

Reporter

Antara

Rabu, 15 Juli 2020 19:24 WIB

Petugas menggunakan face shield, masker, dan sarung tangan saat melayani pengunjung di Kebun Raya Bogor yang telah kembali dibuka, di Jawa Barat, Selasa, 7 Juli 2020. Selama masa pandemi, pengunjung Kebun Raya hanya dapat membeli tiket secara online. TEMPO/Amston Probel

TEMPO.CO, Tulungagung - Penggunaan sarung tangan dari plastik atau karet justru bisa memicu penularan virus corona Covid-19. Ini karena bahan sarung tangan itu memicu kelembapan yang lebih disenangi virus ketimbang tangan telanjang.

Direktur RSUD dr Iskak, Tulungagung, Jawa Timur, Supriyanto, memperingatkan itu, Rabu 15 Juli 2020. "Jangan dikira menggunakan pakai sarung tangan itu aman," katanya usai apel tiga pilar pembentukan Timsus Sosialisasi Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) di GOR Lembupeteng.

Dia mengingatkan warga tidak sembarangan menggunakan sarung tangan dengan maksud mencegah Covid-19. Alasannya, bahan karet atau plastik yang menutup kulit tangan itu justru memicu kelembapan dimana virus corona menjadi lebih lama bertahan.

Akan lebih baik, menurutnya, membiarkan tangan dalam kondisi terbuka tanpa sarung tangan. Sebab, apabila kulit tangan terpapar virus corona, suhu udara bercampur angin kering yang menerpa permukaan kulit akan membuat virus maupun bakteri cepat mati.

"Yang jauh lebih penting itu adalah kebiasaan cuci tangan menggunakan sabun dengan air mengalir ataupun memakai hand sanitizer," katanya.

Pri menambahkan, pemakaian sarung tangan hanya direkomendasikan untuk petugas medis/paramedis ataupun kegiatan nonmedis namun berkaitan sterilitas benda atau media yang bakal tersentuh dan dipegang. Itupun protokol pemakaian maupun saat melepas harus diperhatikan dengan seksama.

Advertising
Advertising

Pemakaian disebutkannya tidak boleh keliru, dan dilanjutkan dengan membersihkan telapak tangan menggunakan cairan pembersih beralkohol. "Jika digunakan sembarangan, apalagi oleh warga tanpa tahu prosedur yang benar, bisa jadi bumerang. Membahayakan diri sendiri dan orang lain tentunya," katanya.

Dalam apel tiga pilar, Supriyanto menerima penghargaan atas prestasinya dalam upaya bersama percepatan penanganan Covid-19 di Tulungagung. Saat ini, dari total 240 kasus Covid-19 di Tulungagung, sebanyak 235 penderita (98 persen) dinyatakan sembuh, meninggal tiga orang (1,03 persen), dan rasio kesakitan sama sekitar 1,03 persen (satu dirawat, dan satu diisolasi).

Berita terkait

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

8 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

11 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

20 jam lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

22 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

6 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

6 hari lalu

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

Pada 2024, Kota Surabaya menjadi salah satu wilayah di Jawa Timur yang merasakan langsung dampak banjir. Walhi Jatim beri tanggapan.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

7 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

7 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Khofifah Jadi Satu-satunya Gubernur yang Dapat Satyalancana

8 hari lalu

Khofifah Jadi Satu-satunya Gubernur yang Dapat Satyalancana

Khofifah menjadi satu-satunya gubernur karena Jatim menjadi provinsi berkinerja terbaik berturut turut.

Baca Selengkapnya